Faktor Determinan Perilaku
Pro Lingkungan Mengelola
Sampah Ditinjau dari Perspektif Health Belief Model
Psikologi Lingkungan Essay I Meringkas Jurnal
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Wildan Hanif Nurfauzan 21310410202
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Review Jurnal
Faktor Determinan Perilaku
Pro Lingkungan Mengelola
Sampah Ditinjau dari Perspektif Health Belief Model
Topik |
Topik dari jurnal ini adalah faktor-faktor yang menentukan perilaku pro-lingkungan
dalam mengelola limbah dari perspektif Health Belief Model. |
Sumber |
Journal of Clinical, Industrial, Social and Educational Psychology :
Faktor Determinan Perilaku Pro Lingkungan Mengelola Sampah Ditinjau dari
Perspektif Health Belief Model
Batrisyia Vol. 7 No. 1 Tahun 2023,
Zahwa Afza Dhabitha Universitas Airlangga,
Indonesia |
Permasalahan |
Permasalahan yang dibahas
dalam jurnal ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
pro-lingkungan dalam mengelola limbah. Jurnal ini menggunakan Health Belief Model
sebagai kerangka teoritis untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perilaku
pro-lingkungan. Beberapa faktor
yang diteliti meliputi persepsi individu tentang ancaman lingkungan, manfaat
dan hambatan dalam mengelola limbah, serta dukungan sosial dalam menjalankan perilaku pro-lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
faktor- faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pro-lingkungan dalam
mengelola limbah. |
Tujuan Penelitian |
Tujuan penelitian dalam jurnal ini adalah untuk menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pro-lingkungan dalam mengelola
limbah dari perspektif Health Belief Model. Penelitian ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
perilaku pro- lingkungan dalam mengelola limbah. |
Isi |
Jurnal ini membahas tentang faktor-faktor yang menentukan perilaku pro-lingkungan dalam mengelola limbah, dengan |
|
menggunakan Health Belief
Model sebagai kerangka
teoritis. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data melalui survei kuesioner online kepada 177
responden. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa persepsi terhadap kerentanan dan tindakan pemicu memiliki
hubungan positif dengan perilaku pro-lingkungan, sementara persepsi terhadap hambatan memiliki hubungan negatif.
Penelitian ini menekankan pentingnya perilaku individu dalam mengelola limbah
dan peran Health Belief Model dalam memahami dan mendorong perilaku
pro-lingkungan. Isi jurnal ini mencakup
penjelasan tentang konsep Health Belief Model dan bagaimana model ini dapat digunakan untuk memahami
perilaku pro-lingkungan dalam mengelola limbah. Penelitian ini juga
menjelaskan metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dan menganalisis
hubungan antara faktor-faktor yang diteliti dengan perilaku pro-lingkungan.
Selain itu, jurnal ini juga membahas temuan penelitian dan implikasinya dalam
mempromosikan perilaku pro-lingkungan yang lebih baik dalam mengelola limbah. |
Metode |
Metode yang digunakan
dalam jurnal ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode
regresi linear berganda. Penelitian ini menggunakan dua alat ukur, yaitu alat
ukur pro environmental behaviour dan health
belief model. Alat
ukur pro environmental behaviour terdiri dari 6 item, sedangkan alat
ukur health belief model terdiri dari 21 item. Data dikumpulkan melalui
survei kuesioner online kepada 177
responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear
berganda. Data dianalisis menggunakan peranti
lunak Jamovi for Windows. |
Hasil |
Hasil dari jurnal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara persepsi terhadap kerentanan dan tindakan pemicu dengan perilaku pro-lingkungan
dalam |
|
mengelola limbah. Artinya,
semakin tinggi persepsi individu terhadap kerentanan terhadap dampak
lingkungan dan semakin kuat tindakan pemicu yang dirasakan, semakin tinggi
kemungkinan individu akan melakukan perilaku pro-lingkungan
dalam mengelola limbah. Di sisi lain, hasil
penelitian juga menunjukkan adanya hubungan negatif antara persepsi terhadap
hambatan dengan perilaku pro-lingkungan. Ini
berarti semakin tinggi
persepsi individu terhadap hambatan dalam mengelola limbah, semakin rendah
kemungkinan individu akan melakukan perilaku pro-lingkungan. Dengan demikian, hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi individu terhadap kerentanan,
tindakan pemicu, dan hambatan memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku
pro-lingkungan dalam mengelola limbah. Hal ini menunjukkan pentingnya memperhatikan faktor-faktor ini
dalam merancang program atau intervensi yang bertujuan untuk mendorong
perilaku pro-lingkungan yang lebih baik. |
Diskusi |
Dalam diskusi penelitian
ini, penulis menjelaskan bahwa hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan
positif antara persepsi terhadap kerentanan dan tindakan pemicu dengan
perilaku pro- lingkungan dalam mengelola limbah. Hal ini sejalan dengan teori Health Belief
Model yang menyatakan bahwa
individu cenderung melakukan
perilaku pro-lingkungan jika mereka merasa rentan terhadap dampak lingkungan
dan merasakan adanya tindakan pemicu yang kuat. Di sisi lain, penelitian
ini juga menemukan adanya hubungan negatif antara persepsi terhadap hambatan
dengan perilaku pro- lingkungan. Ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
persepsi individu terhadap hambatan dalam mengelola limbah, semakin
rendah kemungkinan individu akan melakukan perilaku pro-lingkungan. Diskusi juga mencakup implikasi penelitian |
|
ini dalam merancang
program atau intervensi yang
bertujuan untuk mendorong perilaku pro-lingkungan yang lebih baik dalam
mengelola limbah. Penelitian ini menunjukkan bahwa pentingnya memperhatikan faktor-faktor seperti persepsi
kerentanan, tindakan pemicu, dan hambatan dalam merancang strategi yang efektif untuk meningkatkan perilaku pro-lingkungan. |
0 komentar:
Posting Komentar