Senin, 25 September 2023

Essai 1 Meringkas Jurnal_Wildal Hanif Nurfauzan_21310410202

Faktor Determinan Perilaku Pro Lingkungan Mengelola Sampah Ditinjau dari Perspektif Health Belief Model

Psikologi Lingkungan Essay I Meringkas Jurnal

 Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA

 


 
 


Wildan Hanif Nurfauzan 21310410202

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Review Jurnal

 

Faktor Determinan Perilaku Pro Lingkungan Mengelola Sampah Ditinjau dari Perspektif Health Belief Model

 

 

Topik

Topik dari jurnal ini adalah faktor-faktor yang menentukan perilaku pro-lingkungan dalam mengelola limbah dari perspektif

Health Belief Model.

Sumber

Journal of Clinical, Industrial, Social and Educational Psychology : Faktor Determinan Perilaku Pro Lingkungan Mengelola Sampah Ditinjau dari Perspektif Health Belief Model Batrisyia Vol. 7 No. 1

Tahun 2023, Zahwa Afza Dhabitha Universitas Airlangga, Indonesia

Permasalahan

Permasalahan yang dibahas dalam jurnal ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pro-lingkungan dalam mengelola limbah. Jurnal ini menggunakan Health Belief Model sebagai kerangka teoritis untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perilaku pro-lingkungan.

Beberapa faktor yang diteliti meliputi persepsi individu tentang ancaman lingkungan, manfaat dan hambatan dalam mengelola limbah, serta dukungan sosial dalam menjalankan perilaku pro-lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang faktor- faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pro-lingkungan dalam mengelola limbah.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam jurnal ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pro-lingkungan dalam mengelola limbah dari perspektif Health Belief Model. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi perilaku pro- lingkungan dalam mengelola limbah.

Isi

Jurnal ini membahas tentang faktor-faktor yang menentukan perilaku pro-lingkungan

dalam mengelola limbah, dengan


 

menggunakan Health Belief Model sebagai kerangka teoritis. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data melalui survei kuesioner online kepada 177 responden.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi terhadap kerentanan dan tindakan pemicu memiliki hubungan positif dengan perilaku pro-lingkungan, sementara persepsi terhadap hambatan memiliki hubungan negatif. Penelitian ini menekankan pentingnya perilaku individu dalam mengelola limbah dan peran Health Belief Model dalam memahami dan mendorong perilaku pro-lingkungan.

Isi jurnal ini mencakup penjelasan tentang konsep Health Belief Model dan bagaimana model ini dapat digunakan untuk memahami perilaku pro-lingkungan dalam mengelola limbah. Penelitian ini juga menjelaskan metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dan menganalisis hubungan antara faktor-faktor yang diteliti dengan perilaku pro-lingkungan. Selain itu, jurnal ini juga membahas temuan penelitian dan implikasinya dalam mempromosikan perilaku pro-lingkungan yang lebih baik

dalam mengelola limbah.

Metode

Metode yang digunakan dalam jurnal ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linear berganda. Penelitian ini menggunakan dua alat ukur, yaitu alat ukur pro environmental behaviour dan health belief model. Alat ukur pro environmental behaviour terdiri dari 6 item, sedangkan alat ukur health belief model terdiri dari 21 item. Data dikumpulkan melalui survei kuesioner online kepada 177 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Data dianalisis

menggunakan peranti lunak Jamovi for Windows.

Hasil

Hasil dari jurnal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara persepsi

terhadap kerentanan dan tindakan pemicu dengan perilaku pro-lingkungan dalam


 

mengelola limbah. Artinya, semakin tinggi persepsi individu terhadap kerentanan terhadap dampak lingkungan dan semakin kuat tindakan pemicu yang dirasakan, semakin tinggi kemungkinan individu akan melakukan perilaku pro-lingkungan dalam mengelola limbah.

Di sisi lain, hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan negatif antara persepsi terhadap hambatan dengan perilaku pro-lingkungan. Ini berarti semakin tinggi persepsi individu terhadap hambatan dalam mengelola limbah, semakin rendah kemungkinan individu akan melakukan perilaku pro-lingkungan.

Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi individu terhadap kerentanan, tindakan pemicu, dan hambatan memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku pro-lingkungan dalam mengelola limbah. Hal ini menunjukkan pentingnya memperhatikan faktor-faktor ini dalam merancang program atau intervensi yang bertujuan untuk mendorong perilaku pro-lingkungan yang lebih baik.

Diskusi

Dalam diskusi penelitian ini, penulis menjelaskan bahwa hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara persepsi terhadap kerentanan dan tindakan pemicu dengan perilaku pro- lingkungan dalam mengelola limbah. Hal ini sejalan dengan teori Health Belief Model yang menyatakan bahwa individu cenderung melakukan perilaku pro-lingkungan jika mereka merasa rentan terhadap dampak lingkungan dan merasakan adanya tindakan pemicu yang kuat.

Di sisi lain, penelitian ini juga menemukan adanya hubungan negatif antara persepsi terhadap hambatan dengan perilaku pro- lingkungan. Ini menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi individu terhadap hambatan dalam mengelola limbah, semakin rendah kemungkinan individu akan melakukan perilaku pro-lingkungan.

Diskusi juga mencakup implikasi penelitian


 

ini dalam merancang program atau intervensi yang bertujuan untuk mendorong perilaku pro-lingkungan yang lebih baik dalam mengelola limbah. Penelitian ini menunjukkan bahwa pentingnya memperhatikan faktor-faktor seperti persepsi kerentanan, tindakan pemicu, dan hambatan

dalam merancang strategi yang efektif untuk meningkatkan perilaku pro-lingkungan.

  

0 komentar:

Posting Komentar