Rabu, 20 September 2023

PsiLingkungan : E1. Review Jurnal ( Naufal Muhtarom Akbar Lubis _ 22310420087/SP)


REVIEW JURNAL 


ESSAI I

PSIKOLOGI LINGKUNGAN 


Naufal Muhtarom Akbar Lubis

22310420087



Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta



Topik

Pengelolaan Sampah berbasis Masyarakat melalui Bank Sampah

Sumber

Eko Saputro, Yusa., Kismartini., Syafrudin. (2015). Pengelolaan Sampah berbasis Masyarakat melalui Bank Sampah. E-Journal. Indonesian Journal of Conservation Volume 04, Nomor 1, tahun 2015[ISSN: 2252-9195] Hlm. 83—94.


Permasalahan

Menjelaskan bahwa permasalahan sampah dilingkungan padat perkotaan sejenis sampah rumah tangga adalah sampah rumah tangga yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya. Sampah yang mengaganggu ke estetikaan lingkungan menimbulkan bau yang menyengat, maka Bank sampah adalah salah satu strategi

penerapan 3R (reduce, reuse dan recycle) dalam pengelolaan sampah pada sumbernya ditingkat masyarakat. Pelaksanaan bank sampah dapat memberikan output nyata bagi masyarakat berupa kesempatan kerja dalam melaksanakan manajemen operasi bank sampah dan investasi d alam bentuk tabungan.

Tujuan penelitian

Menganalisis pengelolaan Bank Sampah Kelompok Peduli Lingkungan Serasi Kelurahan Sidomulyo Kabupaten Semarang ditinjau dari aspek pengelolaan sampah (teknis operasional, kelembagaan, hukum, pembiayaan dan peran serta masyarakat) dan menganalisis dampak sosial, ekonomi dan lingkungan sebagai akibat dari adanya Bank Sampah Kelompok Peduli Lingkungan Serasi Kelurahan Sidomulyo Kabupaten Semarang. 

Isi

Sampah didefinisikan sebagai semua bentuk limbah berbentuk padat yang berasal dari kegiatan manusia dan hewan kemudian dibuang karena tidak bermanfaat atau keberadaannya tidak diinginkan lagi. (Tchobanoglus, 1993) Sedangkan berdasarkan UndangUndang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, definisi sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Kemudian dalam Peraturan Pemerintah No.81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga dijelaskan lagi tentang definisi sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. Sampah sejenis sampah rumah tangga adalah sampah rumah tangga yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya.


Bank sampah adalah salah satu strategi penerapan 3R (reduce, reuse dan recycle) dalam pengelolaan sampah pada sumbernya di tingkat masyarakat. Pelaksanaan bank sampah pada prinsipnya adalah salah satu rekayasa sosial untuk mengajak masyarakat memilah sampah. Dengan menukarkan sampah dengan uang atau barang berharga yang dapat ditabung, masyarakat akhirnya terdidik untuk menghargai sampah sehingga mereka mau memilah sampah (Dirjen Cipta Karya, 2011). Bank Sampah dapat berperan sebagai dropping point bagi produsen untuk produk dan kemasan produk yang masa pakainya telah usai. Sehingga sebagian tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan sampah juga menjadi tanggungjawab pelaku usaha.



Metode

  • Ruang lingkup penelitian yang diteliti dibatasi pada pengelolaan Bank Sampah Kelompok Peduli Lingkungan Serasi Kelurahan Sidomulyo ditinjau dari aspek pengelolaan sampah (teknis operasional, pembiayaan, kelembagaan, peraturan dan partisipasi masyarakat) dan dampak sosial, ekonomi dan lingkungan dari Bank Sampah Kelompok Peduli Lingkungan Serasi Kelurahan Sidomulyo Kabupaten Semarang. 

  • Metode analisis dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis dekriptif kualitiatif dan kuantitatif. Data primer dan sekunder yang diperoleh tentang pengelolaan Bank Sampah Sidomulyo dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan Teori Miles dan Huberman dimana pengumpulan data dan analisis data dilakukan secara bersamaan secara interaktif, melalui proses: data collection, data reduction, data display dan verification/conclusion (Sugiyono, 2013).


Hasil

Sebanyak 33,3 % responden menyatakan bahwa dengan adanya Bank Sampah Kelompok Peduli Lingkungan Serasi Kelurahan Sidomulyo, lingkungan sekitar menjadi bersih dan 66,7 % responden menyatakan kondisi lingkungan menjadi cukup bersih. Dengan adanya bank sampah , keberadaan sampah lebih berarti karena lebih baik ditabungkan daripada terbuang sia-sia atau dibakar (Iswanto, 2006).

Diskusi

Adanya Bank Sampah Kelompok Peduli Lingkungan Serasi Kelurahan Sidomulyo menimbulkan dampak sosial (perilaku untuk membuang sampah pada tempatnya, perilaku memilah sampah, edukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah dan edukasi tentang pentingnya menabung), dampak ekonomi (tambahan pendapatan) dan dampak lingkungan (berkurangnya sampah rumah tangga yangdibuang ke TPS, berkurangnya tumpukan sampah di TPS, dan kondisi lingkungan menjadi bersih).

Pengelolaan bank sampah kelompok peduli lingkungan serasi Kelurahan Sidomulyo dalam aspek teknis operasional telah menunjukkan beberapa hal positif. Pada tahap ini, pemilahan sampah yang dilakukan oleh nasabah bank sampah sudah berjalan baik meskipun persentase pengurangan sampah anorganik masih hanya 0,43% dari potensi sampah anorganik di Kelurahan Sidomulyo. Penyerahan sampah ke bank sampah belum bisa dilakukan secara rutin tetapi bersifat oncalled. Penimbangan dan pencatatan sudah dilakukan rapi. Semua transaksi tercatat di buku kas dan buku tabungan. Prosentase bagi hasil yang digunakan oleh Bank Sampah Kelompok Peduli Lingkungan Serasi Kelurahan Sidomulyo bervariasi mulai dari 5:95 (5% untuk bank sampah, 95% untuk nasabah) sampai dengan 10:90 (10% untuk bank sampah, 90% untuk nasabah) tergantung dari harga jual sampah.



0 komentar:

Posting Komentar