DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP
KEHIDUPAN MAKHLUK HIDUP
Psikologi Lingkungan Essay
Dosen pengampu : Dr.,
Dra. Arundati Shinta MA
Nama : Risky Candra Heryana
NIM : 21310410155
Kelas : Psikologi SP
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
Yogyakarta
Topik |
Polusi Udara dan Dampak Terhadap Kehidupan Makhluk Hidup |
Pendahuluan |
Indonesia
merupakan sebuah negara yang memiliki jumlah penduduk yang banyak. Seiring
dengan berjalannya waktu perkembangan manusia terus bertambah dan meningkat, baik
dari sistem ekonomi, sosial, maupun pemerintahan. Dengan besarnya jumlah
penduduk, suatu perkotaan menjadi tempat yang paling banyak dihuni. Yang bisa
dibilang masyarakat desa banyak mengadu nasib atau merantau ke perkotaan.
Semakin banyaknya penduduk di perkotaan,
semakin banyak juga perbedaan pendapat hingga permasalahannya. Dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, begitu banyak perubahan yang terjadi. Baik dari segi
sosial maupun ekonomi (Budiyono A, 2010). Salah satu masalah yang terjadi
adalah meningkatnya polusi udara. Polusi udara merupakan masalah
lingkungan yang telah menjadi perhatian global. Dalam dekade terakhir, polusi
udara telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan di banyak kota besar di seluruh
dunia. Polusi udara memiliki dampak serius terhadap kesehatan manusia, serta
kehidupan makhluk hidup lainnya. |
Pembahasan |
Dampak Polusi
Udara pada Kesehatan Makhluk Hidup Polusi udara
dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia dan hewan. Partikel-partikel
berbahaya yang ada dalam udara tercemar dapat masuk ke dalam saluran
pernapasan kita dan menghasilkan penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis,
dan pneumonia. Penelitian yang dilakukan oleh Pizzichini et al. pada tahun
2000 menemukan bahwa polusi udara dapat memperburuk gejala asma pada
anak-anak yang rentan. Selain itu,
makhluk hidup juga dapat terpengaruh oleh pencemaran udara melalui rantai
makanan. Tanaman yang terpapar oleh polutan udara dapat menyerap zat
berbahaya tersebut dan menyimpannya dalam jaringan mereka. Makhluk hidup lain
yang memakan tanaman tersebut kemudian akan terpapar oleh zat berbahaya
tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Eeva et al. pada tahun 2010
menunjukkan bahwa burung-burung yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi
udara tinggi memiliki tingkat kualitas telur yang buruk sehingga menghambat
reproduksi mereka. Dampak Polusi
Udara pada Ekosistem Polusi udara
juga dapat memiliki dampak merusak pada ekosistem. Salah satu dampak yang
signifikan adalah penurunan kualitas air. Partikel-partikel polutan yang
mencemari udara dapat mengendap di perairan dan menghasilkan polusi air. Ini
dapat menyebabkan kematian massal pada ikan dan organisme akuatik lainnya. Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Xie et al. pada tahun 2014, polusi udara dapat
meningkatkan tingkat keasaman air di sungai dan danau, yang dapat menyebabkan
kerusakan pada ekosistem air. Dalam ekosistem
daratan, polusi udara juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan penyerapan
nutrisi oleh tanaman. Zat-zat berbahaya seperti sulfur dioksida (SO2) dan
nitrogen dioksida (NO2) dapat merusak pertumbuhan dan perkembangan vegetasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Paoletti et al. pada tahun 2013 menunjukkan
bahwa polusi udara dapat menyebabkan defoliasi pada berbagai spesies tumbuhan
yang mengancam keberlanjutan ekosistem darat. |
Kesimpulan |
Polusi udara
adalah masalah serius yang dapat berdampak negatif yang merugikan pada
kehidupan semua makhluk hidup, termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan.
Kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan masalah kesehatan, mengancam
ekosistem, dan menghambat pertumbuhan tumbuhan. Dalam menghadapi masalah ini,
penting bagi kita untuk peduli dan mengambil tindakan mengurangi emisi polusi
udara. Salah satu upaya kolektif dan langkah-langkah individu, seperti
membatasi penggunaan kendaraan pribadi dengan cara menggunakan kendaraan
umum. |
Sumber |
Budiyono, A. (2010). Pencemaran udara: Dampak Pencemaran Udara pada
Lingkungan. Berita Dirgantara, 2(1). |
0 komentar:
Posting Komentar