Rabu, 27 September 2023

PSI.LINGKUNGAN E1 MERINGKAS JURNAL oleh SITI NURMA RIA ULFA (SJ)

 

Pengelolaan Sampah Berbasis “Zero Waste” Skala Rumah Tangga

Secara Mandiri

Psikologi Lingkungan Essay 1 Meringkas Jurnal

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA

Siti Nurma Ria Ulfa

213104110174

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

Topik

Pengelolaan sampah, zero waste, sampah, rumah tangga

Sumber

Jurnal  Sains dan Teknologi Lingkungan ISSN: 2085-1227, Volume 4, Nomor 2, Juni 2012, Halaman 101-113

Permasalahan

Meningkatnya jumlah sampah saat ini disebabkan oleh tingkat populasi dan standar gaya hidup, peningkatan jumlah sampah terjadi seiring deret ukur sedangkan ketersediaan lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, mengikuti deret hitung. Hal ini mengakibatkan lahan TPA memiliki umur yang pendek karena tidak mampu lagi menamooung sampah yang ada. 

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dilakukan  untuk menemukan solusi dalam masalah ini tentang pengolahaan sampah secara mandiri di skala rumah tangga.

Isi

Konsep pengelolaan sampah 3R sudah tidak asing lagi  ditelinga masyarakat, Konsep ini sangat cocok diterapkan di negara berkembang yang karena keterbatasan teknologi maka harus memberdayakan masyarakat sebagai pelaku yang menghasilkan sampah. Namun, pada kenyataannya penerapan 3R dalam kehiddupan sehari-hari masih jauh dari yang diharapkan. Prinsip Reduce, Reuse, Recycle (3R) yang menjadi ujung tombak dalam menangani sampah dilingkungan masyarakat seakan haya slogan yang tidak mengena.

Sampah adalah barang atau benda yang telah habis nilai manfaatnya. Definisi ini menimbulkan kesan negative yang menjadikan sampah dipadang sebagai benda yang harus segera disingkirkan dari halaman  rumah dengan apapun caranya. Tentu paradigma tentang pengertian sampah ini harus segera diubah agar masyarakat memiliki kesadaran untuk mengola sampahnya masing-masing sehingga permasalahan lingkungaan karena sampah datap terminimalisir. Perubahan cara pndang masyarakat terhadap sampah sudah terjadi beberapa wilayah di Yogyakarta seperti Dusun Sukunan, warga masyarakat tersebut melakukan pengelolaan sampah secara komunal dengan  menerapkan 3R. Sampah dipisah masing-masing rumah lalu diangkut dan dikupulkan pada Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) yang dibangun secara mandiri, Kemudian setelah sampah terkumpul, sebagaian sampah dijual dan sebagaian lainnya didaur ulang menajdi produk bermanfaat atau kerajinan. Pemberdayaan masyarakat dalam mengelola sampah ini ternyata mampu mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang ke TPA Piyungan secara signifikan. Selain itu juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat karena penjualan produk daur ulang yang dihasilkan. Kesadaran lingkungan dan peran aktif masyarakat ini dapat muncul karena pemahaman baru yang positif mengenai sampah. Pemahaman baru tersebut adalah bahwa sampah merupakan barang sisa yang memiliki manfaat lain secara ekomoni melalui pemilahan dan proses daur ulang. Pemberdayaan masyarakat dalam mengola sampah secara komunal tidak selalu berjalan mulus. Prinsip nol sampah atau zero waste merupakan konsep pengelolaan sampah yang didasarkan pada kegiatan daur ulang (Recyle). Zero waste pada dasarnya bukanlah pengelolaan hingga tidak ada lagi sampah yang dihasilkan karena tidak ada aktivitas manusia yang tidak mengahsilkan sampah,   Namun, konsep ini menekankan pada upaya pengurangan hingga nol jumlah sampah yang masuk ke TPA.

Metode

Dalam metode penelitian ini menggunakan metode  deskriptif analisis yaitu mengindentifikasi permasalahn berdasarkan data dan fakta yang ada, menganalisis permasalahan berdasarkan Pustaka dan data pendukung yang lain serta mencari alternatif pemecahan masalah, yaitu memberikan deskripsi upaya pengolahan sampah rumah pada skala rumah tangga.

Hasil

Potensi Sampah yang dihasilkan dalam Rumah Tangga.

·       Rumah tangga merupakan komponen terkecil dari sumber pengahsilan sampah yang pada suatu wilayah, jika dilihat dari volumenya timbulnnya sampah yang dihasilkan dalam rumah tangga dihitung berdasarkan jumlah anggota yang ada. Pada umunya  satu rumah tanga terdiri dari 3-6 anggota kelurga. Jika setiap orang menghasilkan sampah 7,5-15 liter/hari atau 1.5-3 kg/hari  sampah yang dihasilkan dalam rumah tangga meliputi sampah organis, anorganik dan sampah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya)

      Pengolahan sampah dalam rumah tangga.

·       Pemilihan sampah. Pengelolaan sampah secara zero waste merupakan pengelolaan dengan melakukan pemilahan pengomposan  dan pengumpulan barang layak jual, Hal ini dimaksud supaya jumlah sampah yang masuk TPA seminimal mungkin bahkan hingga nol sampah.

·    Pengomposan Sampah Organik. Sampah yang telah terpilah menajdi sampah basah dan kering selanjutnya dilakukan pengelolaan yaitu pengomposan dan pengumpulan sampah layak jual. Ada bebrapa Teknik mengolah sampah organic antara lain pengomposan, pembuatan briket dan biogas.

·  Pengelolaan Sampah Anorganik. Sampah anorganik rumah tangga secara umum dibagi menjadi plastic, kertas, kaca, logam, dankain. Masing-masing sampah tersebut memiliki nilai jual karena sampah ini masih bermanfaat  sebagai bahan daur ulang.

·     Pengelolaan Sampah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya. Sampah B3 merupakan salah satu komponen sampah yang akan dihasilkan dalam rumah tangga walaupun volumenya rendah yaitu sekitar 2%. Sampah B3 tidak dapat diolah atau dikelola oleh para pelaku daur ulang karena sampah B3 termasuk dalam sampah spesifik yang menurut UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah, sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, kosentrasi , dan atau volume memerlukan pengeloaan khusus.

Keberhasilan penyebaran informasi kepada anggota keluarga tergantung pada beberapa factor , factor yang mempengaruhi partisipasi dalam pemilhan sampah rumah tangga adalah Pendidikan, jenis kelamin,  dan persepsi individu.

Diskusi

Membahas topik Lingkungan Hidup tentang permasalahan dan pengeloaan sampah, sebenarnya banyak cara yang untuk dilakukan dalam pengontrolannya, dari beberapa cara diatas sangat mungkin bisa dilakukan dalam pengolahan dan diterapkannya,  walaupun masih ada beberapa barang yang mungkin tidak dapat di daur ulang seperti sampah B3, akan tetapi sampah dari rumah tangga yang termasuk dijenis sampah anorgani dan organic masih mampu untuk didaur ulang yang dapat menghasilkan sebuah kerajinan tangan yang akan mendapatkan nilai jual yang cukup lumayan bermanfaat dan dapat meningkatkan taraf ekonomi untuk masyarakat sekitar. Saya setuju dengan beberapa factor yang mempengaruhi penyebaran informasi dalam pengelolaan sampah di era ini, bila dalam Pendidikan belum mampu dilakukan, ada beberapa cara lain yang mampu ditempuh seperti pemberdayaan masyarakat dalam pengelolan sampah, tidak hanya sekolah Adiwiyata saja yang mampu dikembagkan lewat Pendidikan formal, akan tetapi lewat.

 

0 komentar:

Posting Komentar