Selasa, 05 Desember 2023

E5 BELAJAR KELOLA SAMPAH DI TPS 3R RANDU ALAS (DIANA WIDIASTUTI_22310410034)

 

ESSAY 5

BELAJAR KELOLA SAMPAH DI TPST RANDU ALAS

DIANA WIDIASTUTI

NIM : 22310410034

Mata Kuliah : Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundanti Shinta, MA.

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta



Tempat Pengolahan Sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Randu Alas adalah salah satu TPS 3R yang diselenggarakan oleh Satuan Kerja Penyehatan Lingkungan Permukiman Berbasis Masyarakat (Satker PLPBM), Direktorat Pengembangan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (Dit. PPPLP), Direktorat Jendral Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum. TPS 3R Randu Alas terletak di Desa Sardonoharjo, Dusun Candi Karang, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman.

Sebelum dibangun TPS 3R Randu Alas, tempat tersebut adalah tempat pembuangan sampah liar. Melihat kondisi tersebut, pengurus Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) yaitu Bapak Tujono dan Bapak Joko Tri Waluyo tergerak untuk mengajuka proposal pembuatan TPS ke Dinas Lingkungan Hidup pada tahun 2016. Sebelum pengajuan proposal pembuatan TPS, pada tahun 2015 Bapak Tujono dan Bapak Tri Joko Tri Waluyo telah mengelola bank sampah di Dusun Candi Karang sehingga memiliki bekal dan pengetahuan dalam pengelolaan sampah.

Pada awalnya, warga setempah belum siap, namun pengelolaan TPS harus terus berjalan sehingga dibentuklah pengurus tetap TPS. Banyak pro dan kontra dari masyarakat pada pembangunan TPS akan menyebabkan timbulnya bau tidak sedap. Akan tetapi, pengurus TPS tidak patah semangat. Pengurus TPS terus berusahan mengembangkan aktivitas untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki. Aktivitas mencakup pengelolaan sampah, pembuatan pupuk organik cair, pembuatan kompos, dan budi daya maggot.

TPST Randu Alas memiliki visi yaitu terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat diikuti dengan peningkatan taraf ekonomi masyarakat disekitar TPS 3R Randu Alas. Serta misinya adalah mengelola sampah secara efektif dan efisien untuk menjaga  kebersihan dan kesehatan lingkungan serta membuka lapangan kerja baru untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.

 Kini pengelolaan TPS 3R Randu Alas sudah dapat berjalan secara mandiri. TPS 3R Randu Alas memiliki empat orang pekerja yang mengurus seluruh kegiatan TPS, mulai dari pengangkutan sampah hingga tahap pengelolaan sampah. TPS 3R Randu Alas juga menjalin kerja sama dengan tiga orang pengepul diluar TPS. Pengepul bertugas untuk mengambil sampah rumah tangga diluar wilayah Candi Karang dan menyetorkan sampah ke TPS Randu Alas. Pada bulan Februari 2021, TPS 3R Randu Alas memiliki kurang lebih 250 KK mitra, dimana sampah diambil dua kali seminggu dengan iuran sebesar Rp. 25.000 s/d Rp. 30.000 perbulan. Jumlah sampah masuk kurang lebih 16,37 ton perbulan 2,17 ton diantaranya sampah organik. TPS 3R Randu Alas telah memiliki 2 unit motor pengangkut sampah,1 unit mesin pencacah dan 1 unit mesin pengoyak sampah.

Proses pengelolaan sampah di TPS 3R Randu Alas  diawali dengan pengumpulan sampah rumah tangga. Sampah dikumpulkan dari warga dua kali dalam seminggu. Setelah itu sampah akan diolah di TPS 3R Randu Alas. Pengelolaan sampah di TPS Randu Alas dilakukan dengan memilah sampah berdasarkan jenisnya. Jenis-jenis sampah bisa dikelompokan dalan kategori sampah organik, anorganik, bahan berbahaya dan beracun (B3), dan limbah residu.

 Menurut saya TPS 3R Randu Alas meruupakan TPS yang sudah cukup berhasil. Dengan pengelolaan yang baik, komitmen yang tinggi diantara pengurusnya, dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, merupakan kunci kesuksesan program TPS tersebut. Sebagai mahasiswi Psikologi yang mendapatkan mata kuliah Psikologi Lingkungan, saya merasa tergerak setelah melakukan beberapa kegiatan tentang pengolahan sampah. Kesibukan atau tak ada lahan bukan lagi alasan untuk berhenti mengolah sampah. Berbagai cara bisa dilakukan untuk mengurangi, menggunakan kembali, dan mengolah sampah, asalkan kita MAU. Krisis penumpukan sampah di Yogyakarta seharusnya semakin membulatkan tekad kita untuk mengubah perilaku, yang awalnya hanya sekedar teori, kini harus benar-benar dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Semangaaaat....





Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar