Rabu, 27 September 2023

Essay 1 Meringkas Jurnal RIZKY PRATAMA

 

ANALISIS PENGELOLAAN SAMPAH PADA MASYARAKAT DESA

DISANAH KECAMATAN SRESEH KABUPATEN SAMPANG

Psikologi Lingkungan Essay 1 Meringkas Jurnal

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA


RIZKY PRATAMA

NIM 21310410205

Fakultas Psikologi Universitas Prolamasi 45

Yogyakarta

Topik

Analisis Pengelolaan Sampah Pada Masyarakat Desa Di Sanah Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang

Sumber

  1.          Muchammad Zamzami Elamin1
  2.          Ilmu Kesehatan Masyarakat (FKM-UNAIR)
  3.          Ilmu Informasi dan Perpustakaan (FISIP-UNAIR)
  4.          Akuntansi (FEB-UNAIR)
  5.          Ilmu dan Teknologi Lingkungan (FST-UNAIR)
  6.          Psikologi (FPSI-UNAIR)
  7.          Keperawatan (FKP-UNAIR)

Permasalahan

Permasalahan sampah meliputi 3 bagian

yaitu pada bagian hilir, proses dan hulu. Pada

bagian hilir, pembuangan sampah yang terus

meningkat. Pada bagian proses, keterbatasaan

sumber daya baik dari masyarakat maupun

pemerintah. Pada bagian hulu, berupa kurang

optimalnya sistem yang diterapkan pada

pemrosesan akhir (Mulasari, 2016). Sebagian

besar masyarakat menganggap membakar

sampah merupakan bagian dari pengolahan

sampah. akan tetapi, hal seperti itu bisa

menyebabkan pencemaran bagi lingkungan dan

mengganggu kesehatan. Sikap seperti ini ada

kemungkinan dipengaruhi oleh pengetahuan dan

kematangan usia (Mulasari,2012).

Tujuan

Sistem pengelolaan sampah yang dimiliki

Desa Disanah masih belum baik. Hal ini bisa

ditinjau dari perilaku warga yang terbiasa

membuang sampah tidak pada

tempatnya/sembarangan yaitu seperti pada

lahan kosong, tambak, selokan dan di sekitaran

jalan. Selain itu, pemahaman akan pentingnya

Isi

Berdasarkan hasil Observasi, diperoleh

informasi bahwa warga desa tidak memiliki tempat

sampah untuk melakukan proses pewadahan

sehingga warga terbiasa membuang sampah

sembarangan dan membakarnya di sekitar rumah.

Hal ini menyebabkan sulitnya pengaplikasian

pemilahan sampah. Karena tidak adanya tempat

pembuangan sampah sementara, maka warga

membuang sampah rumah tangga yang berskala

besar di lahan kosong atau tambak yang

dimanfaatkan menjadi tempat pembuangan akhir.

Minim dan mahalnya lahan menyebabkan Desa

Disanah tidak memiliki tempat untuk pembuangan

akhir. Susahnya akses keluar masuk desa

membuat warga kesulitan membawa sampah ke

tempat pembuangan akhir. Kesadaran masyarakat

akan kebersihan lingkungan masih kurang

sehingga permasalahan sampah tersebut masih

dipandang wajar.

pemukiman melalui jalur darat terdapat kolam

dibagian kanan jalan dan dua yang lain berada

dijalan menuju ke tambak yang dipenuhi sampah

baik organik maupun anorganik. Penumpukan

sampah yang berada di beberapa titik di Desa

Disanah tanpa adanya pengelolaan lebih lanjut

menyebabkan berkurangnya keindahan alam

Desa Disanah. Selain itu, kondisi tersebut juga

menimbulkan ketidaknyamanan karena bau

kurang sedap yang muncul dari tumpukan sampah

tersebut.

Masalah kesehatan disebabkan oleh

penumpukan sampah yang menjadi sarang bagi

vektor dan rodent. Salah satu masalah kesehatan

yang terjadi adalah penyakit diare dan penyakit

kulit pada musim hujan. Penyakit tersebut berawal

dari genangan air di tumpukan sampah kemudian

menjadi sarang bagi vektor dan rodent sehingga

menyebabkan seseorang terkena

penyakit.

Mayoritas rumah tangga tidak memiliki tempat

sampah dan membuang sampah disekitar rumah.

Pada saat tertentu, warga perempuan yang

berperan sebagai ibu rumah tangga

membersihkan sampah disekitar rumahnya

dengan cara disapu. Setelah sampah terkumpul,

tindakan yang dilakukan adalah membakar

kumpulan sampah tersebut atau sebagian dari

warga membuang sampah tersebut di titik

penampungan sampah desa yang terletak di

beberapa titik wilayah pemukiman desa.

Metode

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari –

Februari 2017 dan berlokasi di Desa Disanah

Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang. Jenis

penelitian ini adalah kualitatif dengan rancang

bangun observasional deskriptif. Teknik penelitian

yang dilakukan dengan cara survei lapangan,

focus group discussion (FGD) yang melibatkan

Hasil

Berdasarkan hasil Observasi, diperoleh

informasi bahwa warga desa tidak memiliki tempat

sampah untuk melakukan proses pewadahan

sehingga warga terbiasa membuang sampah

sembarangan dan membakarnya di sekitar rumah.

Hal ini menyebabkan sulitnya pengaplikasian

pemilahan sampah. Karena tidak adanya tempat

pembuangan sampah sementara, maka warga

membuang sampah rumah tangga yang berskala

besar di lahan kosong atau tambak yang

dimanfaatkan menjadi tempat pembuangan akhir.

Minim dan mahalnya lahan menyebabkan Desa

Disanah tidak memiliki tempat untuk pembuangan

akhir. Susahnya akses keluar masuk desa

membuat warga kesulitan membawa sampah ke

tempat pembuangan akhir. Kesadaran masyarakat

akan kebersihan lingkungan masih kurang

sehingga permasalahan sampah tersebut masih

dipandang wajar.

Kesimpulan

 Sistem pengelolaan sampah yang dimiliki

Desa Disanah masih belum baik. Hal ini bisa

ditinjau dari perilaku warga yang terbiasa

membuang sampah tidak pada

tempatnya/sembarangan yaitu seperti pada

lahan kosong, tambak, selokan dan di sekitaran

jalan. Selain itu, pemahaman akan pentingnya

pengelolaan sampah juga kurang baik.

Pengelolaan yang dilakukan hanya sebatas

pembuangan yang tidak pada tempatnya dan

pembakaran. Hal tersebut diakibatkan karena

tidak adanya fasilitas sarana dan prasarana

yang mendukung seperti tempat sampah di tiap

rumah, tempat penampungan sementara (TPS)

dan lain-lain. Masalah utama dalam hal

pengelolaan sampah di Desa Disanah adalah

lahan untuk pembangunan tempat

penampungan sementara (TPS) serta akses

menuju ke Desa yang masih dalam tahap

pembangunan. Hal lain yang menunjang

terjadinya pembuangan sampah tidak pada

tempatnya juga dipengaruhi oleh tingkat

kesadaran warga akan kebersihan lingkungan

masih kurang baik.

 

 



0 komentar:

Posting Komentar