Rabu, 20 September 2023

PsiLingkungan: E1. Review Jurnal (M. Ekky Wahyu Mumpuni _ 22310420017/SP)


 Pengelolaan Sampah dan Pemanfaatan Ekonomi dari Sampah Kertas dan PlastikO

Psikologi Lingkungan 

Essay 1


M . Ekky Wahyu Mumpuni

22310420017


Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA


Universitas Proklamasi ‘45 

Yogyakarta 




Topik

Pelatihan Pengolahan Sampah Kertas dan Plastik Menjadi Produk Tas Sachet Kopi dalam Konteks Bank Sampah

Sumber 

Budiyanto, T., Astuti, R. D., & Purwani, A. (2020). Pelatihan dan pendampingan pengolahan sampah menjadi produk bernilai ekonomi pada bank sampah bersih bersama Karanganom, Sitimulyo, Piyungan, Bantul. SPEKTA (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Teknologi Dan Aplikasi), 1(2), 49-54.


Ringkasan 

Pendahuluan


Permasalahan sampah selalu menjadi sorotan baik di kota maupun di daerah atau desa, terutama dengan bertambahnya jumlah penduduk. Kota Yogyakarta, contohnya, diperkirakan menghasilkan 300 ton sampah per hari. Satu orang penduduk dapat menghasilkan 0,7 kilogram sampah per hari di wilayah setempat. Ini memicu perlunya pengelolaan sampah yang tepat, karena pengelolaan yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko penyakit dan mencemari lingkungan. Namun, sampah juga bisa menjadi sumber daya ekonomi yang berharga.


Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, kualitas lingkungan, dan menjadikan sampah sebagai sumber daya. Sampah kini dipandang sebagai sumber daya ekonomi oleh masyarakat, dan bank sampah menjadi solusi dalam penanganan sampah yang lebih ramah dan berpotensi memberikan keuntungan.


Bank Sampah "Bersih Bersama" di Karang Anom, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, adalah contoh bank sampah yang telah sukses mengelola sampah dari masyarakat setempat. Bank sampah ini dikelola secara solid oleh tim pengurus, dengan jumlah anggota yang terus meningkat. Mereka berhasil meningkatkan pendapatan keluarga dan berkontribusi pada penyelamatan lingkungan.


Namun, pengelolaan bank sampah masih sebatas penerimaan dan penyerahan kepada pengepul. Kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah masih kurang, terutama sampah kertas dan plastik yang belum dimanfaatkan dengan baik. Pengolahan sampah plastik menjadi produk bernilai ekonomi di Indonesia masih belum optimal.


Metode Pelaksanaan


Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui metode pelatihan dan pendampingan langsung di lapangan. Sasaran utama adalah anggota Bank Sampah "Bersih Bersama" di Karang Anom, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan pelatihan dan pendampingan dilakukan dalam dua tahap: persiapan, pelaksanaan (termasuk pelatihan), dan evaluasi. Pelatihan ini bertujuan memberi ketrampilan tambahan kepada anggota bank sampah dalam mengubah barang bekas menjadi produk bernilai guna dan jual.


Hasil dan Pembahasan


Pelatihan ini mencakup pengolahan sampah kertas dan plastik bekas menjadi tas. Tahap pertama menggunakan bahan sampah kertas bekas sebagai latihan, sementara tahap kedua menggunakan sachet kopi. Peserta mempraktekkan pembuatan anyaman dari bahan yang telah dipersiapkan sebelumnya, dengan penyiapan bahan dilakukan di rumah masing-masing peserta. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa peserta mampu membuat produk tas sachet kopi dengan kualitas baik, dengan 75% kelompok berhasil mencapai standar yang ditentukan.


Kesimpulan


Kegiatan pelatihan dan pendampingan pengolahan sampah kertas dan sachet kopi menjadi produk tas sachet kopi bagi anggota Bank Sampah "Bersih Bersama" di Karang Anom, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dapat diselenggarakan dengan baik. Melalui pengabdian masyarakat ini, anggota bank sampah mendapatkan pengetahuan baru tentang cara menghasilkan produk bernilai tambah dari sampah kertas dan plastik, yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.

Permasalahan

Permasalahan yang diangkat dalam tulisan ini adalah pengelolaan sampah yang masih kurang efektif dan pemanfaatan potensi ekonomi dari sampah kertas dan plastik yang belum optimal. Lebih khusus, permasalahan yang dibahas mencakup:


  1. Masalah pengelolaan sampah yang tidak tepat dan dapat menimbulkan dampak buruk, seperti risiko penyakit, pencemaran lingkungan, dan kumuhnya perkampungan.


  1. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah dengan baik, terutama sampah kertas dan plastik.


  1. Potensi ekonomi dari sampah kertas dan plastik yang belum dimanfaatkan secara optimal, terutama dalam pengolahan daur ulang menjadi produk bernilai tambah seperti tas sachet kopi.


  1. Permasalahan terkait pengelolaan bank sampah yang masih sebatas penerimaan dan penyerahan kepada pengepul, tanpa pengolahan lebih lanjut oleh anggota bank sampah.


5. Tantangan dalam meningkatkan efisiensi pengolahan sampah plastik menjadi produk ekonomi yang bernilai tambah.

Opini Saya 

Saya sangat mendukung upaya pemberdayaan ekonomi lokal melalui pengolahan sampah. Tulisan tersebut menyebutkan potensi ekonomi dari sampah kertas dan plastik yang belum dioptimalkan. Saya akan mendorong inisiatif yang memungkinkan masyarakat untuk menghasilkan pendapatan tambahan melalui pengolahan sampah ini, seperti yang telah dilakukan oleh Bank Sampah "Bersih Bersama".


Program pelatihan yang disebutkan dalam tulisan merupakan langkah yang baik. Saya sangat mendukung program semacam itu agar lebih banyak anggota masyarakat dapat memanfaatkan peluang untuk menghasilkan produk bernilai tambah dari sampah kertas dan plastik.


Salah satu opini utama saya akan berfokus pada pentingnya terus-menerus mengedukasi masyarakat tentang keberlanjutan dan manfaat dari program pengelolaan sampah yang baik. Saya akan mendukung kampanye informasi dan pendidikan yang bertujuan untuk mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat terkait sampah.

0 komentar:

Posting Komentar