Nama : Thoriq
Safrizal
Nim : 22310410084
KECEBDERUNGAN WAKTU BERSAMA
KELUARGA
Definisi Keluarga
Keluarga yang merupakan bagian
dari masyarakat sesungguhnya mempunyai peranan yang sangat penting dalam
membentuk budaya dan perilaku sehat. Dari keluargalah pendidikan kepada
individu dimulai, tatanan masyarakat yang baik diciptakan, budaya dan perilaku
sehat dapat lebih dini ditanamkan
Tipe atau Bentuk Keluarga
Gambaran tentang pembagian tipe keluarga
sangat beraneka ragam, tergantung pada konteks keilmuan dan orang yang
mengelompokkan, namun secara umum pembagian tipe keluarga dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
a)
Keluarga Inti (Nuclear
Family), adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang
diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.
b)
Keluarga Besar (Extended
Family), adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih
mempunyai hubungan darah, seperti kakek, nenek, paman, dan bibi.
Peranan keluarga menggambarkan
seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan
pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga
didasari oleh harapan dan pola perilaku dan keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut:
a.
Ayah sebagai suami dari
istri dan ayah bagi anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari
kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkunganya.
b.
Ibu sebagai istri dan ibu
dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai
pengasuh dan pendidik bagi anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu
kelompok dari peranan sosial serta sebagai anggota masyarakat di lingkungannya,
disamping itu juga ibu perperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarganya.
c.
Anak-anak melaksanakan
peranan psikososial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental,
sosial, dan spiritual.
Mekanisme perubahan dalam
keluarga amatlah beragam. Salah satunya adalah perubahan peran keluarga yang
relatif cepat. Pemahaman umum menempatkan lelaki sebagai tulang punggung
ekonomi keluarga, tapi sekarang tidak lagi karna perempuan juga mampu mencari
nafkah, bahkan bukan tak mungkin pendapatannya lebih tinggi dari suaminya. 9
Kondisi ini bisa menimbukan ketegangan pada hubungan suamiistri sehingga
akhirnya keluarga bisa sampai pada kekerasan dalam rumah tangga. Sebagian KDRT
bisa diselesaikan dengan saling memahami, sebagian lagi tidak tertangani dengan
baik. Bentuk akhir yang kurang baik bisa terjadi misalnya perceraian dan
rusaknya keluarga. Bagi yang memiliki anak, salah satu pasangan besar
kemungkinan menjadi orangtua tunggal yang memiliki konsekuensi tersendiri.
Pernikahan antargolongan semakin intens terjadi di sekitar kita.Pernikahan ini
bisa antar-suku, antar-ras, antar-kelas sosial, bahkan sesama jenis kelamin
yang juga mulai terjadi. Banyak faktor yang memberikan kontribusi atas hal ini.
Yang paling mudah terlihat adalah ketika transportasi dan komunikasi berkembang
pesat. Hubungan antarwilayah dengan pesawat menjadi lebih mudah dan murah.
Telekomunikasi yang awalnya dengan surat menyurat dengan waktu dan biaya besar,
menjadi lebih murah dengan penggunaan internet sehingga membawa perubahan pola
pertemanan dan percintaan yang melewati batas wilayah. Hal ini juga
berkontribusi terhadap dinamika keluarga yang baru terbentuk.
Ayah lebih cenderung mendorong putri mereka untuk mengambil risiko
Biasanya
seorang anak perempuan mendapat rasa petualangan dari ayahnya. Ini bisa
sesederhana mengajak orang untuk mencoba olahraga baru, mencoba kuliner baru
dan berbeda, memperbaiki mobil, mendorong mereka untuk bepergian sendiri atau
bahkan melawan perundung sekolah.
Namun
dalam hal ini, Anda harus sedikit berhati-hati. Pada umumnya ayah memiliki
naluri yang kuat untuk melindungi, menyembuhkan dan menyelamatkan si kecil
dengan berbagai cara, namun ayah membentuk karakter anak perempuan yang lebih
tangguh, lebih berani, mampu memecahkan masalah dan mengambil resiko. Saya harus
bisa sedikit meredam naluri itu. Lebih baik fokus untuk terus memberi tahu
putri Anda bahwa dia memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu dan
mendorongnya untuk melakukannya.
Ayah
berpartisipasi dalam perkembangan psikologis putri mereka sejak lahir. Perbedaan
antara ayah yang penyayang dan perhatian dengan ayah yang tidak hadir dapat
membuat perbedaan besar dalam cara seorang anak tumbuh. Ketika ayah tidak ada
secara fisik atau emosional, hal itu berdampak negatif pada anak perempuan
mereka dalam berbagai cara. Ketika ayah hadir dan penuh kasih sayang, anak
perempuan mereka mengembangkan harga diri yang kuat dan sering kali percaya
diri pada kemampuan mereka. Hubungan ayah-anak yang sehat adalah kunci untuk
mengembangkan harga diri yang positif.
Psikologi
biasanya menekankan ikatan antara ibu dan anak, tetapi penelitian terbaru
menunjukkan bahwa ayah juga memiliki pengaruh penting pada perkembangan
karakteristik perilaku anak mereka. Ayah yang mencintai putri mereka dan
menerima mereka apa adanya berkontribusi pada harga diri yang positif.
Citra
tubuh seseorang mencerminkan bagaimana mereka memandang diri mereka sendiri
secara fisik, dan seringkali tidak mempengaruhi bagaimana orang lain memandang
mereka. Dengan menunjukkan cinta tanpa pamrih kepada pasangan dan anak
perempuannya, seorang ayah dapat membantu mengembangkan citra tubuh yang
positif untuk anak perempuannya yang akan tetap bersamanya selama sisa
hidupnya.
![]() |
Deskripsi dari gambar tersebut adalah
untuk edukasi psikolagi yang membangun seorang ayah untuk terus ikut serta
dalam tumbuh kembang anak yang dilakuan secara sederhana dan dengan penuh kasih
sayang.
0 komentar:
Posting Komentar