IKUT SERTA DALAM MEMERIAHKAN DAN MENJADI PEMENANG KE 2 DI EVENT BADMINTON DALAM RANGKA DIES NATALIS UP45 KE 38
Risa Jois Amara (22310410075)
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A
Fakultas Psikologi
Badminton merupakan
salah satu cabang olahraga raket yang populer di Indonesia. Permainan ini
dilakukan oleh dua orang (tunggal) atau dua pasangan (ganda) yang saling
memukul shuttlecock melewati net menggunakan raket. Tujuannya adalah melewatkan
shuttlecock sehingga lawan tidak dapat mengembalikannya. Cabang olahraga ini
dimainkan di lapangan empat persegi panjang yang dibatasi net. Di
Indonesia, bulutangkis mulai diperkenalkan pada sekitar 1930-an yang dibawa
oleh penjajah Belanda. Pada 1939, didirikan Persatuan Bulutangkis Seluruh
Indonesia yang menjadi cikal bakal PBSI. Sejak 1950, Indonesia mulai aktif
dalam kejuaraan bulutangkis internasional seperti Thomas Cup dan Uber Cup.
Saat ini badminton menjadi olahraga yang sangat digemari masyarakat Indonesia
dari berbagai lapisan. Setiap pertandingan internasional yang diikuti wakil
Indonesia selalu menjadi perhatian publik. Lapangan bulutangkis banyak tersedia
di sekolah-sekolah dan klub di seluruh penjuru tanah air. Bahkan sejumlah atlet
profesional Indonesia seperti Susi Susanti, Taufik Hidayat, dan Greysia Polii
telah menjadi selebriti olahraga. Menjadi atlet bulutangkis profesional
membutuhkan latihan rutin, disiplin, dan bakat sejak usia dini. Program
pembinaan perlu dilakukan secara berjenjang dan berkelanjutan oleh klub-klub
bulutangkis maupun PBSI. Dengan populernya badminton di masyarakat, diharapkan
akan muncul bakat-bakat baru yang bisa terus membawa nama harum Indonesia di
pentas dunia.
Bukan hanya atlet saja
yang harus sering berlatih, contohnya saya sendiri ketika akan mengikuti lomba
yang di adakan oleh fakultas dalam rangka memperingati Dies Natalis, dalam satu
minggu saya lebih sering berlatih agar saya bisa menguasai lapangan dan tidak
gugup saat bertanding nanti, selain itu juga bisa terbiasa untuk bergerak agar
tidak kaku saat pertandingan. Salah satu daya tarik utama badminton adalah
sifatnya yang cepat dan dinamis. Pemain harus memiliki kemampuan untuk bergerak
dengan cepat ke segala arah, merespon setiap pukulan lawan, dan mengejar kok
dengan ketepatan tinggi. Hal ini mengembangkan kekuatan otot, daya tahan
kardiovaskular, dan koordinasi yang baik.
Selain manfaat fisik,
bermain badminton juga memberikan banyak manfaat kesehatan mental. Olahraga ini
dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan mood, dan meningkatkan
konsentrasi. Selama pertandingan, pemain harus fokus dan mengambil keputusan
dengan cepat, yang dapat melatih otak untuk tetap tajam dan responsif. Keterampilan
teknis dalam badminton juga memainkan peran penting. Pemain harus memiliki
pukulan dasar seperti forehand, backhand, smash, dan dropshot, serta kemampuan
untuk menggiring lawan ke segala penjuru lapangan. Latihan yang konsisten dan
bimbingan pelatih dapat membantu pemain mengembangkan keterampilan ini secara
optimal.
Selain itu, badminton
adalah olahraga yang dapat dimainkan oleh berbagai kalangan usia. Baik
anak-anak, remaja, dewasa, maupun lanjut usia dapat menikmati olahraga ini. Hal
ini membuat badminton menjadi pilihan yang baik untuk keluarga atau komunitas
yang ingin bersama-sama berolahraga.
0 komentar:
Posting Komentar