Nama
Depen Telenggen
Nim
: 22310410128
Kelas
: Reguler 2
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta Tahun 2023
Topik |
Dalam
Organisasi Kalangan Karyawan Di
Berbagai Bidang Kerja Mengalami Stress |
Sumber |
JURNAL
KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013 Online di
http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm |
Ringkasan |
Stres
kerja adalah suatu perasaan yang menekan atau perasaan tertekan yang dialami
oleh karyawan dalam menghadapi pekerjaannya yang dapat mempengaruhi emosi,
proses berpikir dan kondisi tenaga kerja.11 Berdasarkan hasil penelitian yang
dapat dilihat pada tabel 1 diketahui bahwa sebesar 48,6% responden mengalami
stres kerja tingkat rendah, dan sisanya, yakni sebesar 2,9% responden
mengalami stres tingkat tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian
besar responden yang mengalami stres kerja mengatakan bahwa gejala-gejala
yang sering dialami adalah berupa gangguan tidur atau sulit tidur, sulit
berkonsentrasi, dan perasaan lelah serta pusing. Pada karyawan Bank beban
kerja mental lebih dominan dari pada beban kerja fisiknya. Hal ini disebabkan
karena pekerjaan karyawan Bank lebih banyak berupa aktivitas mental seperti
berpikir daripada aktivitas fisiknya. Sebagian besar subjek penelitian
mempunyai tingkat beban kerja mental rendah (underload) yakni sebesar 54,3%
responden. Beban kerja yang tidak optimal merupakan salah satu sumber stres.
Beban kerja yang terlalu sedikit akan menyebabkan rasa jenuh dan menimbulkan
kebosanan pada pekerja. Sedangkan beban kerja yang terlalu tinggi akan
menyebabkan pemakaian energi yang berlebihan, sehingga memicu terjadinya
kelelahan, baik kelelahan mental maupun kelelahan fisik yang dapat
menyebabkan terjadinya overstress. Berdasarkan hasil uji hubungan antara
Jenis Kelamin responden dengan Stres Kerja menggunakan uji korelasi Biserial,
p-value yang diperoleh sebesar 0,805 (>0,05) yang berarti bahwa tidak ada
hubungan antara Jenis Kelamin dengan Stres Kerja. Sebagian
besar penelitian mengenai hubungan umur dengan stres kerja membuktikan bahwa
semakin tua umur seorang pekerja maka akan semakin rendah kemungkinan
menderita stres kerja. Pekerja dengan umur yang lebih tua cenderung mempunyai
kondisi kesehatan mental yang lebih baik dibanding pekerja dengan usia yang
lebih muda.17 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karyawan yang mengalami
stres kerja sebagian besar adalah responden yang berumur kurang dari 34,2
tahun (ratarata umur responden), yakni sebanyak sebesar 51,4% dari seluruh
responden yang berusia kurang dari 34,2 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin muda umur responden maka semakin besar kemungkinan untuk mengalami
stres kerja. |
Metode penelitian |
Dari
hasil penelitian dapat dilihat bahwa sebagian besar responden penelitian
menjawab peran mereka dalam organisasi kerja di perusahaan adalah baik yakni
sebesar 48,6%. Peran individu merupakan persepsi responden tentang kemampuan
dalam mengerjakan tugastugas dalam pekerjaannya. Hal ini berhubungan dengan
bagaimana karyawan bekerja sesuai dengan peranannya dalam melakukan tugasnya
sesuai dengan aturan-aturan yang ada dan sesuai dengan yang diharapkan
atasannya. |
Masalah |
menunjukkan
bahwa masa kerja mempunyai hubungan yang signifikan dengan stres kerja, dan
pekerja dengan masa kerja yang lebih pendek mempunyai kemungkinan lebih besar
untuk mengalami stres kerja. Hal ini disebabkan karena kemungkinan karyawan
Bank BMT sebagian besar bukan berlatar belakang pendidikan perbankan,
sehingga pada tahun-tahun pertama karyawan bekerja, mereka masih harus
belajar mengenai masalah perbankan sekaligus langsung terjun dalam pekerjaan
tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan beban tugas dan tekanan yang dimiliki
pekerja pada tahun-tahun pertama pekerjaannya sangat besar sehingga dapat
memicu munculnya stres kerja. |
Opini |
Berdasarkan
dengan hal memang sangat menarik karena begitu seumur nya sesudah pendek dan
belum bisa kerja, namun atas kerja keras dalam pekerjaan yang begitu tuntas
akhir ujung-ujung stres. |
0 komentar:
Posting Komentar