Senin, 15 Mei 2023

ESSAY 3 REVIEW JURNAL PSIKOLOGI SOSIAL

Nama : Maulana Malik Ibrahim

Nim    :  22310410091


Kelas : RegulerA1

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA

Topik

Kultur Damai Berbasis Tradisi Pela Dalam Perspektif
Psikologi Sosial.

Sumber

https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=review+jurnal+psikologi+sosial+&btnG=#d=gs_qabs&t=1684116217637&u=%23p%3D3IIE4zHoNO4J

Tujuan penelitian

Terbentuknya Kultur Damai Berbasis
Tradisi Pela dan menghasilkan kondisi kehidupan yang
penuh dengan damai.

Isi

  

          Ada beberapa alasan terjadinya

hubungan pela sebagai sebuah tradisi
sebagaimana disebutkan oleh para ahli
(Uneputy, 1996; Bartels, 1977), antara lain:
pertama, hubungan pela sebagai balas jasa
dari negeri yang satu kepada negeri yang
lain yang pernah membantunya. Kedua,
hubungan pela sebab ada hubungan persau‐
daraan antara negeri yang bersangkutan
menurut cerita dari datuk‐datuk mereka,
bahwa mereka adalah saudara kandung.
Ketiga, hubungan pela sebab terjadinya hal‐
hal yang luar biasa. Adapun kekuatan mengikat perjanjian pela (Hukum Pela)
didasarkan pada asas “sei hale hatu, hatu
hale sei”. Dapat diterjemahkan “sapa bale
batu, batu bale dia” yang bermakna “apa
yang tua‐tua bikin, harus dipelihara”.
Menurut Cooley (1987), pela dibagi dalam
dua kategori yaitu 1) pela keras/pela tuni/pela
tulen/pela batu karang/pela darah terjadi oleh
karena dibentuk atas dasar ‘minum darah’
sebagai pengesahan hubungan pela terse‐
but. 2) Pela tempat sirih dibentuk dengan
menyuguhkan sirih pinang sebagai suatu
tradisi dalam masyarakat Alifuru. Bartels
(1977) menambahkan pela gandong (atau
bungso) berdasarkan ikatan turunan artinya
satu atau lebih banyak mata rumah dalam
negeri‐negeri yang berpela itu, menganggap
diri sebagai satu turunan. Upaya memper‐
tahankan tradisi pela dilakukan melalui
ritus panas pela yang bertujuan untuk
menjaga kelestarian hubungan persauda‐
raan sebagai nilai dasar pela.

Metode

Dalam penelitian ini, digunakan dua
pendekatan kualitatif yaitu etnografi dan
fenomenologi atau yang disebut sebagai
etno‐fenomenologi. Pendekatan etnografi
dalam penelitian ini digunakan sebagai
cara atau inquiry dalam penggalian data
yaitu melihat perspektif budaya, sedang‐
kan pendekatan fenomenologi digunakan
untuk memahami secara keseluruhan
fenomena yang dialami subjek. Moleong
(1998) menyatakan bahwa masalah dalam
penelitian kualitatif inilah yang dinamakan
fokus penelitian, yang didahului adanya
tema sentral. Sumber data yang digunakan
dalam penelitian ini, meliputi empat hal
yaitu:
1) Subjek Penelitian 
2) informan
3) written document
4) unwritten document
Metode analisis dan interpretasi
data berdasarkan pada penelitian kualitatif
fenomenologi yang dikemukakan oleh
Moustakas (1994), sebagai berikut yaitu
transkrip hasil wawancara, proses
bracketing, membuat daftar pernyataan
(horizonalization), deskripsi struktural, des‐
kripsi keseluruhan. Diringkaskan sebagai
berikut: Text–Statement–Konteks–Konsep–
Tema Umum–Gambaran Yang Tuntas.

Hasil

Hasil dari penelitian tersebut yaitu mencakup beberapa kesmpulan di antaranya :
1.  Terbentuknya Kultur Damai Berbasis
Tradisi Pela.
2. Pemahaman Kultur Damai Berbasis
Tradisi Pela.

3. Pengaruh perubahan sosial terhadap
eksistensi tradisi pela.
4. Upaya mempertahankan sisi positif
kultur damai berbasis tradisi pela.
5. Hasil artefak.

Diskusi

Diskusi:
Dari hasil penelitian ditemukan
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
eksistensi kultur damai berbasis tradisi pela
antara lain, yaitu: kontak antar kelompok,
rekategorisasi, common ingroup identity,
kohesivitas kelompok, internalisasi nilai,
optimalisasi implementasi nilai, dan
pelembagaan damai konsensual. Deskripsi
tradisi pela sebagaimana diungkapkan oleh
para subjek dan informan menekankan
aspek historisitas menjadi basis awal
analisa kultur damai. Pela sebagai sebuah tradisi ‘lahir’ dalam konteks kemanusiaan
antar individu dalam dua (bahkan lebih)
kelompok yang berbeda. Dalam perspektif
psikologi sosial, terbentuknya tradisi pela
sesuai dengan perspektif historis terjadi
karena adanya kontak antar kelompok
negeri.

0 komentar:

Posting Komentar