Nama
: Sillvi Yunia Anggraeni
Nim
: 22310410019
Prodi
: Psikologi A
Dosen
pengampun : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Link Partisipasi Lomba:
https://www.instagram.com/p/CsQqPikRLCB/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==
Pendahuluan:
Literasi merupakan sebuah
kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang. Pada perkembangan zaman
yang semakin maju, membuat masyarakat lebih aktif untuk mencari tahu apa saja
perkembangan yang terjadi pada saat itu, untuk mendapatkan informasi mengenai
apa saja yang terjadi pada sekeliling kita, kita diharapkan mampu mengumpulkan
informasi-informasi tersebut dengan kegiatan literasi yang dilakukan, mulai
dari membuka platform-platform yang ada di internet, membaca buku, dan lain
sebagainya.
Permasalahan:
Anak-anak Generasi Z lebih
sering menghabiskan lebih banyak waktunya untuk mengakses perangkat digital,
menjelajahi dunia maya, berkomunikasi dan berinteraksi di media sosial daripada
bertemu tatap muka dalam kehidupan nyata. Era society 5.0 dibuat sebagai
resolusi industry 4.0. Era society 5.0 ialah di mana pada era ini teknologi
semakin canggih, bahkan manusia tidak bisa terlepas dari alat bantu teknologi.
Pembahasan:
Generasi Z adalah
generasi penerus setelah generasi milenial. Akan banyak keuntungan yang bisa
didapatkan jika manusia bisa memanfaatkan era society 5.0 ini, karena dengan
era tersebut manusia dapat menciptakan nilai-nilai perkembangan teknologi untuk
meminimalisir kesenjangan yang ada. Dengan demikian, gen z harus mempunyai
peran dalam literasi digital di era society 5.0 ini, agar terciptanya peradaban
dan eksistensi bangsa. Gen z harus bisa melakukan penelitian terhadap minat
dunia literasi di zaman sekarang, karena dengan hal tersebut bisa diketahui
siapa saja yang ikut serta untuk mewujudkan citra baik bagi bangsanya. Jika gen
z banyak yang menyukai literasi digital di era society 5.0, hal tersebut akan
memudahkan untuk para gen z menciptakan hal-hal baru yang dapat menguntungkan
bagi dalam negeri maupun luar negeri.
Kesanggupan dalam melaksanakan literasi
digital sebagai hal penting bagi seluruh masyarakat terutama dalam Era Society
5.0. Beberapa strategi yang harus dilakukan:
-Mulailah Berpikir Kritis
Berpikir kritis merupakan kemampuan seseorang dalam menganalisis sebuah fakta
dalam bentuk penilaian. Berpikir kritis yaitu rangkaian merumuskan dasar yang
teratur dengan cara dinamis dan terampil dari berbagai konsep, menganalisis,
sintensis,mengevaluasi menempuh proses pengawasan, pengalaman, dan reasoning
(Nafiah dan Suyanto, 2014). Maka dari itu dengan memulai berpikir kritis
masyarakat dapat mengambil keputusan rasional bersumber pada informasi yang
diterima.
-Pemanfaatan teknologi
informasi Sikap dalam penggunaan teknologi informasi untuk mengatur tugas dan
menaikkan kemampuan kerja. pemanfaatan alat yang dapat menolong seseorang dalam
mengerjakan tugas-tugasnya (Triyono & Febriani, 2018) Salah suatu cara yang
digunakan untuk mengelola dan mengirimkan data dengan cara elektronik dalam
berbagai macam-bentuk sehingga bermanfaat bagi pemakainya (Rahmawati 2008).
Dengan demikian pemanfaatan teknologi informasi dapat mempermudah segala urusan
masyarakat terutama dalam hal literasi digital pada masyarakat.
Literasi digital memperhatikan rancangan
sebagai kesanggupan dalam mengetahui dan memakai informasi yang beredar.
Masyarakat dalam era society 5.0 adalah masyarakat yang dapat memanfaatkan
berbagai inovasi, dapat menyelesaikan masalah dalam berbagai rintangan dan
masalah sosial, pemanfaatan jenis rintangan dan problematika yang terlahir di
era 4.0. oleh karena itu, peningkatan daya saing di tengah persaingan global
pesatnya perkembangan teknologi informasi mendapatkan dukungan dan peran
masyarakat, khususnya dalam hal literasi digital (Muliastrini & Handayani,
2021). Dalam era society 5.0 dapat menyerahkan contoh bagaimana upaya mengatasi
masalah sosial, memberikan contoh bagaimana data dapat memanfaatkan untuk
menggerakkan dan mempertemukan seluruh hal, dalam upaya literasi digital di
masyarakat.
Penyelesaian:
Kemampuan mengakses
adalah skill yang melekat pada setiap orang yang secara aktif menggunakan
sarana internet dalam kehidupannya sehari-hari. Indeks sebesar 35% dalam hal
ini sudah cukup baik dibanding komponen lain walaupun hasil tersebut masih ke
dalam kategori rendah. Setiap kali seseorang membuka internet, maka di saat itu
pula individu tersebut meninggalkan jejak di dunia digital, tanpa terkecuali.
Menguraikan bahwa
strategi meningkatkan literasi digital pada masyarakat di era society 5.0 akan
menjadi komponen utama dalam menciptakan tahap-tahap yang akan dicapai dalam
perkembangan sikap atau tindakan terhadap perkembangan teknologi literasi
digital di masa depan. Maka dari itu strategi literasi digital di era society
5.0 mempunyai tiga komponen penting yang terdapat dalam literasi digital yaitu
berfikir kritis, pemanfaatan teknologi informasi, dan memahami digiral culture.
Maka diharapkan masyarakat perlu memiliki kemampuan literasi digital tersebut
agar mampu menghadapi berbagai problematika yang akan terjadi di era society
5.0.
Pustaka dan Daftar
Pustaka:
https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/download/4424/3418/10171
Nafiah, Y. N., &
Suyanto, W. (2014). Penerapan model problem-based learning untuk meningkatkan
keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Jurnal Pendidikan Vokasi,
4(1).2-19. https://doi.org/10.21831/jpv.v4i1.2540
Triyono, T., &
Febriani, R. D. (2018). Pentingnya Pemanfaatan Teknologi Informasi oleh Guru
Bimbingan dan Konseling. Jurnal Wahana Konseling, 1(2),5-10.
http://dx.doi.org/10.31851/juang.v1i2.2092
0 komentar:
Posting Komentar