Quality Time Bersama Keluarga
Endy Zhuans Saputra
22310410071
Reguler A1
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Link Partisipasi Lomba :
https://www.instagram.com/p/CsOdl6YPS1r/?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==
Pendahuluan
Quality time with family adalah waktu yang
dihabiskan bersama keluarga dengan fokus pada interaksi dan kualitas waktu yang
dihabiskan bersama. Tujuan dari quality time adalah untuk mempererat hubungan
antara anggota keluarga dan menciptakan kenangan yang positif. Kegiatan yang
dilakukan selama quality time dapat beragam, tergantung pada minat dan
keinginan anggota keluarga, seperti bermain game, berbicara, makan bersama,
atau melakukan kegiatan luar ruangan. Yang penting adalah kegiatan tersebut
memungkinkan anggota keluarga untuk saling terhubung dan menikmati waktu
bersama secara positif.
Komunikasi adalah suatu
kegiatan yang pasti dalam kehidupan keluarga. Menurut Soelaeman (Djamarah
2004:16) keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal
bersama dan masing – masing anggota keluarga saling mempengaruhi, saling memperhatikan,
dan saling menyerah diri. Interaksi sosial yang berlangsung dalam keluarga
tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi karena ada tujuan atau kebutuhan
bersama antara ibu, ayah, dan anak.
Permasalahan
Permasalahan quality time pada anggota keluarga yang
merantau adalah jarak yang memisahkan anggota keluarga tersebut dan kesibukan
masing-masing anggota keluarga. Jarak yang jauh dapat menghambat terjadinya
interaksi dan kegiatan bersama keluarga secara fisik, sehingga membuat anggota
keluarga yang merantau merasa terisolasi dan kesepian. Selain itu, kesibukan
masing-masing anggota keluarga juga dapat membuat waktu yang tersedia untuk
quality time menjadi terbatas.
Penyelesaian dan Pembahasan
Perkembangan zaman yang terus berkembang akan
mempengaruhi setiap keluarga untuk membentuk anggota keluarga menjadi individu yang cerdas.
Karena itu, banyak orang tua yang ingin memberikan pendidikan yang terbaik
untuk anak mereka. Para orang tua juga rela terpisah jauh dengan anak mereka
demi masa depan dan cita-cita yang akan dicapai oleh anak yang mereka cintai. Perkembangan
teknologi dan komunikasi yang juga semakin pesat pada saat ini mempengaruhi
komunikasi yang terjalin diantara anggota keluarga. Hal ini dapat dilihat dari
munculnya aplikasi dan alat komunikasi yang setiap saat dapat digunakan oleh
setiap individu seperti BBM (Blackberry Messenger), Instagram, Whatsapp, dan
media komunikasi lainnya. Bagi
para orang tua dan anak yang tinggal terpisah,maka perkembangan ini akan
membantu mereka untuk menjaga komunikasi diantara orangtua dan anak. Misalnya
dengan menggunakan alat komunikasi handphone, para orang tua dapat menghubungi
anak mereka setiap saat. Sedangkan jika para orang tua ingin melihat keadaan fisik
anak mereka apakah semakin kurus atau bertambah gemuk, maka orangtua dapat
menggunakan fasilitas video call atau sejenisnya melalui internet.
Cara
membuat Quality Time Efektif Bersama
Keluarga
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi
permasalahan tersebut.
1.
Anggota keluarga dapat mengatur jadwal rutin untuk
melakukan video call atau panggilan telepon dengan keluarga yang merantau.
2.
Memanfaatkan teknologi media sosial seperti aplikasi
WhatsApp, Line, Instagram, Messeger, dan lain-lain. untuk tetap berkomunikasi
dan berbagi informasi secara rutin.
3.
Anggota keluarga yang merantau juga dapat merencanakan
kunjungan ke keluarga di kampung halaman atau mengundang keluarga untuk
berkunjung ke tempat tinggal mereka.
Sehingga meskipun jarak memisahkan antara anggota
keluarga yang sedang merantau. Quality time dapat terus di jalankan dengan baik
serta dengan cara yang unik agar terjaganya komunikasi antara keluarga.
Pustaka dan Daftar Pustaka
Sari, C. P., & Fitri, N. A. (2018). Komunikasi Keluarga Dalam
Hubungan Jarak Jauh Pada Mahasiswa Perantau Di Kota Lhokseumawe. Jurnal Jurnalisme, 7(2), 136-157.
Sabrina, E. R., & Aprianti, A. (2021). Komunikasi Keluarga Antara
Mahasiswa Rantau Dan Orangtua Dalam Penggunaan Media Sosial Di Telkom
University. eProceedings of Management, 8(3).
0 komentar:
Posting Komentar