Rabu, 19 April 2023

Meringkas Jurnal 1

 

Meringkas Jurnal 1

Teknik Penyusunan Skripsi

(Semester Ganjil 2023/2024)

Elyza Alvinna Mu’arif (20310410074)

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 


Topik

Pengertahuan, sikap,  PHBS, perilaku, penelitian kuantitatif

Sumber

Wati, P., Ridlo, I. (2020). Perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat di Kelurahan Rangkah Kota Surabaya. Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education. Vol 8 (47-58).

Permasalahan

Ini adalah penelitian dengan deviasi positif dan negatif. Sikap yang terbagi menjadi dua yaitu sikap positif dan sikap negatif. Sikap positif dimana didalamnya terdapat kecenderungan pada tindakannya berupa mendekati, menyenangi, serta mengharapkan obyek tertentu. Sedangkan sikap negatif akan cenderung untuk menjauhi, menghindari, membenci, dan bahkan tidak suka.

Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan pengetahuan, sikap, serta penerapan PHBS di masyarakat.

Isi

·    Pola penerapan hidup bersih dan sehat merupakan bentuk dari perilaku berdasarkan kesadaran sebagai wujud dari pembelajaran agar individu bisa menolong diri sendiri baik pada masalah kesehatan ataupun ikut serta dalam mewujudkan masyarakat yang sehat di lingkungannya.

·    Kondisi ini sebagai salah satu wujud pencerminan yang berguna untuk membantu masyarakat dalam mengenali da mengetahui serta mengatasi masalah yang terjadi pada individu dalam tatanan rumah tangga.

·     Tujuannya tidak lain adalah agar terbentuknya masyarakat yang menerapkan cara kebiasaan hidup yang sehat pada kesehariannya yang merupakan upaya dalam meningkatkan derajat kesehatannya pada tatanan rumah tangga atau lingkungan masyarakat (Kemenkes RI, 2011).

·   Terdapat tiga faktor yang masing-masing faktor mempunyai pengaruh tersendiri terhadap perilaku hidup bersih dan sehat.

1. Faktor pemudah (predisposing factor) faktor ini mencakup aspek tingkat pengetahuan individu serta sikapnya dalam menerapkan PHBS di masyarakat. Faktor tersebut merupakan dasar seseorang dalam berperilaku maupun menjadi motivasi bagi seseorang akibat dari kebiasaan yang dilakukan, tradisi pada lingkungannya, serta kepercayaan yang dianut, dan tingkat pendidikan juga sosial ekonominya

2. Kedua adalah faktor pemungkin (enabling factor) yang merupakan pemicu adanya suatu perilaku yang memungkinkan suatu tindakan agar terlaksana. Faktor ini meliputi tersedianya alat atau fasilitas kesehatan bagi rumah tangga, misalnya air bersih, rumah sehat yang bertambah jumlahnya, tempat untuk pembuangan sampah, tersedianya jamban pada tiap rumah.

3. Ketiga yaitu faktor penguat (reinforcing factor), dimana faktor ini merupakan perwujudan yang dimunculkan dalam bentuk sikap seseorang atau petugas, perilaku petugas kesehatan, maupun tokoh agama dan tokoh masyarakat. Pihak-pihak tersebut dijadikan tokoh panutan bagi masyarakat dalam melakukan suatu tindakan pada lingkungan masyarakat.

·   Contohnya, ada seorang kader kesehatan yang sedang memberikan penyuluhan atau informasi mengenai PHBS pada masyarakat sekitar. Penerapan dari perilaku di tingkat rumah tangga merupakan bentuk pemberdayaan semua anggota keluarga agar mereka mengetahui, mau, dan dapat menerapkan PHBS pada kehidupan sehari-hari dengan cara

1. Kelahiran yang dibantu oleh bidan

2. Pemberian ASI eksklusif pada anak hingga usia 2 tahun

3. Melakukan penimbangan rutin setiap kali ada posyandu

4. Penggunaan air bersih untuk

memasak dan mencuci baju

5. Selalu membiasakan mencuci kedua tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah makan

6. Mempunyai dan menggunakan jamban sehat pada tiap rumah tangga

7. Melakukan pemberantasan jentik dalam waktu seminggu sekali

8. Mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan sehat secara seimbang

9. Olahraga atau jalan-jalan setiap hari

10. Tidak menghisap asap rokok di sekitar tempat tinggal atau rumah.

Metode

·     Rancangan penelitian ini adalah termasuk penelitian kuantitatif yang menggunakan desain potong lintang.

·     Subjek penelitian adalah seluruh KK pada RW VIII Rangkah, yakni sebanyak 617 KK. Penentuan sampel atau responden dalam penelitian ini dengan metode cluster random sampling dan didapatkan sebesar 249 sampel.

·     Metode pengambilan informasi dalam penelitian ini menggunakan instrumen angket tanya jawab untuk mengetahui bagaimana karakteristik responden dan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, serta PHBS dalam keluarga. Pengetahuan serta tindakan diukur dengan menggunakan skala guttman, sedangkan untuk sikap diukur dengan menggunakan skala likert.

Hasil

·   Program penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan bentuk dari upaya untuk memberikan pelajaran berupa pengalaman pada tiap individu, anggota keluarga, sekumpulan, maupun pada masyarakat umum.

Diskusi

·     Pelajaran dalam PHBS dapat melalui media komunikasi, pemberian berita, serta adanya pendidikan agar terjadinya peningkatan pada pengetahuan, perubahan sikap, dan perilaku melalui metode pendekatan dari pimpinan, membina suasana, dan juga melakukan gerakan memampukan diri pada kelompok masyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar