Teknik
Penyusunan Skripsi
Meringkas
Jurnal 3
Gideon
Petra Malia (20310410066)
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu: Dr. Arundhati Shinta, MA.
Topik |
Efektivitas, Instagram, Partisipasi,
Gerakan Pengurangan Sampah Plastik |
Sumber |
Karnadi, K. N., & Esfandari, D. A.
(2020). EFEKTIVITAS AKUN INSTAGRAM@ Zerowaste. id_official SEBAGAI MEDIA
KAMPANYE GERAKAN PENGURANGAN SAMPAH PLASTIK Kireina Noer. eProceedings of
Management, 7(2). |
Permasalahan |
Dilatarbelakangi oleh masalah jumlah sampah
terutama sampah plastik yang sangat mengkhawatirkan di Indonesia, juga
kandungan berbahaya yang dibawanya. |
Tujuan Penelitian |
Untuk mengetahui seberapa besar efektivitas
akun @zerowaste.id_official sebagai media kampanye gerakan pengurangan sampah
plastik dan melihat pengaruhnya terhadap partisipasi followers. |
Isi |
Pada tahun 2015 telah dilakukan sebuah
riset oleh Dr. Jenna T. Jambeck dan timnya dari Universitas Georgia, Amerika
Serikat yang berjudul “Plastic waste inputs from land into the ocean” atau
dapat diartikan sebagai riset sampah plastik dari darat ke laut. Berdasarkan
penelitian tersebut pada tahun 2010, sekitar 275 juta ton sampah plastik
dihasilkan di seluruh dunia, 99.5 juta ton diantaranya merupakan sampah
plastik yang didapatkan di darat, dan 31.9 juta diantaranya merupakan sampah
plastik darat yang tidak dikelola. Kemudian, sekitar 4.8 – 12.7 juta ton
diantaranya terbuang dan mencemari laut. Dalam suatu proses komunikasi, dibutuhkan
media atau channel yang menghubungkan antara komunikator dan komunikan.
Nasrullah (2014) menjelaskan, teknologi pada dasarnya memiliki kontribusi
dalam terciptanya keberagaman media. Ini merupakan salah satu ciri dalam
lingkungan media baru menurut McNamus (dalam Severin Tankard, 2005;4 ).
Selain itu, terdapat pula perubahan dalam penyampaian informasi di era media
baru. Jika media selama ini merupakan pusat informasi dan informasi itu
diberikan atau dipublikasikan dengan satu arah, kini media menjadi lebih interaktif. Di Indonesia sendiri, pengguna media sosial
sangatlah besar. Jumlah penggunanya terus meningkat, sehingga per bulan
Januari 2019 jumlah pengguna media sosial di Indonesia naik 20 juta pengguna
dari tahun 2018 menjadi 150 juta pengguna aktif pada tahun 2019. Lamanya
intensitas bermain internet terutama media sosial, membuat channel ini
menjadi wadah yang dianggap baik untuk dijadikan sarana dalam berkomunikasi
lebih dekat dengan banyak orang dalam waktu serta jangkauan yang tidak
terbatas. Berdasarkan hasil riset yang sama, rata-rata orang Indonesia
menghabiskan kurang lebih 8 jam setiap hari dalam menggunakan internet dan
kurang lebih 3 jam dalam bermain media sosial. Di Indonesia sendiri, media
sosial dengan pengguna terbanyak pada kategori Social Network adalah Youtube,
nomor dua disusul oleh Facebook, dan urutan ketiga dipegang oleh Instagram. Peran media sosial terhadap gerakan sosial
sudah banyak dibuktikan dari berbagai aksi diseluruh penjuru dunia termasuk
di Indonesia. Salah satu contohnya adalah gerakan mematikan elektronik, atau
yang lebih dikenal dengan nama Earth Hour. Kampanye tersebut menargetkan
komunitas digital untuk menginspirasi khalayak luas untuk ikut serta
melakukan aksi nyata lebih dari sekadar mematikan listrik selama satu jam
namun juga membagi komitmen tentang gaya hidup ramah lingkungan kepada teman,
kolega, keluarga , serta jejaringnya. Berkat intensitas kampanye tersebut
melalui berbagai jenis media sosial seperti, YouTube, Twitter, Google+,
Facebook, hingga E-Mail, Gerakan Earth Hour mengalami peningkatan revolusioner
hingga menarik kota-kota lain di Indonesia untuk ikut serta dalam aksi ini.
Hingga pada 2014 tercatat sebanyak 37 kota menyatakan ikut berpartisipasi
dalam aksi Earth Hour 2014. |
Metode |
Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasi. Teknik pengumpulan data
yang digunakan yaitu dengan menyebarkan kuesioner yang diisi oleh 100
responden yang ditentukan dengan teknik non-probability sampling dengan
teknik puposive sampling berdasarkan kriteria tertentu yaitu, followers akun
@zerowaste.id_official. Teknik Analisis dalam penelitian ini
meliputi analisis deskriptif, uji normalitas, uji regresi linear sederhana,
uji korelasi, uji hipotesis, dan koefisien determinasi. |
Hasil |
Dengan hasil presentase untuk variable
Efektivitas Media Sosial sebesar 86,7% yang termasuk dalam kategori sangat
efektif maka dapat disimpulkan bahwa akun instagram @zerowaste.id_official
efektif untuk kampanye gerakan pengurangan sampah plastik. |
Diskusi |
Efektivitas akun instagram
@zerowaste.id_official sebagai media kampanye untuk gerakan pengurangan
sampah plastik memperoleh presentase sebesar 86,7% yang berarti termasuk
dalam kategori sangat efektif. Hal ini berarti akun instagram
@zerowaste.id_official sudah berhasil memberikan rangsangan atau pesan yang
ditangkap dan dipahami dengan sama oleh followers. Seperti yang dijelaskan
oleh Tubbs dan Moss (2008), komunikasi efektif secara sederhana adalah
komunikasi dimana komunikator berhasil dalam menyampaikan maksud dari
pesannya. Sedangkan secara umum, komunikasi efektif, yaitu bila rangsangan
yang diberikan oleh komunikator atau sumber, dapat ditangkap dan dipahami
dengan sama oleh komunikan Berdasarkan hasil pada analisis deskriptif
diperoleh presentase untuk partisipasi Followers sebesar 74,94% yang termasuk
dalam kategori efektif. Hal ini Mengindikasikan followers akun
@zerowaste.id_official sudah berpartisipasi dengan Baik terhadap gerakan yang
dilakukan oleh akun tersebut. Menurut Klandermans(dalam Intan, 2013) gerakan
sosial membutuhkan partisipasi yang luas dari para Pendukungnya. Sugiyama dan
Andree (2011:79) dalam Elizabeth (2018) berpendapat bahwa AISAS Adalah model
yang dirancang untuk melakukan pendekatan secara efektif kepada target
audiens dengan melihat perubahan perilaku yang terjadi khususnya terkait
dengan latar belakang kemajuan teknologi internet. Partisipasi followers
mengacu pada aspek behavior atau perilaku, sehingga secara
sederhana,partisipasi followers berarti segala perubahan perilaku yang
dirasakan maupun dilakukan oleh followers secara sukarela yang terjadi karena
terpaan dari sebuah kampanye (dalam Yutanti dan Sutanto, 2017). |
0 komentar:
Posting Komentar