Rabu, 19 April 2023

MERINGKAS JURNAL 1

Teknik Penyusunan Skripsi

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M. A

Sofi Anggraini (20310410065)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta


Topik

Gaya Mengajar Guru, Motivasi Belajar, Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Sumber

Rahmat, Hery & Miftahul Jannatin. (2018). Hubungan Gaya Mengajar Guru Dengan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris. Jurnal Jurusan PGMI. 10(2), 98-111.

Permasalahan

Ini adalah penelitian dengan devisi negatif. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di MI NW Dasan Agung, menemukan bahwa pada saat pembelajaran Bahasa Inggris, siswa kurang bersemangat dan tidak ada motivasi untuk belajar dengan alasan malas, Bahasa Inggris sulit, banyak tugas, dan membosankan. Selain itu, dalam pembelajaran Bahasa Inggris guru menerapkan gaya mengajar yang klasikal, monoton, dan berpusat pada guru. Guru hanya memberikan tugas, jika tidak mengerjakan akan mendapat punishment sehingga membuat siswa jenuh, bosan, dan malas.

Dengan demikian, bahwa ada hubungan yang kuat antara gaya mengajar guru dengan motivasi belajar siswa di MI NW Dasan Agung Mataram.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hubungan gaya mengajar guru dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris.


Isi

  • Rendahnya motivasi belajar siswa ditandai dengan siswa yang sering kurang bersemangat, malas, banyak tugas yang dirasa membosankan, dan mungkin pelajaran yang dirasa sulit.
  • Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
  • Oleh karena itu variasi kegiatan pembelajaran merupakan hal penting yang harus dilakukan guru dalam proses pembelajaran untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan bagi siswa. Kreativitas dalam gaya mengajar guru yang menyenangkan dan penerapan kurikulum, yang secara tidak langsung dapat mendongkrak semangat atau motivasi siswa terhadap suatu mata pelajaran. Motivasi belajar timbul dalam diri siswa karena adanya cita-cita atau dorongan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Metode 

  • Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif
  • Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas V MI NV Dasan Agung Mataram Tahun Pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 20 siswa.
  • Teknik pengambilan sampel meggunakan teknik totally sampling.
  • Data tingkat motivasi belajar siswa dan gaya mengajar guru diperoleh melalui kuesioner tertutup. Kuesioner yang digunakan sudah melalui proses uji validitas dan reliabilitas, terdiri dari 25 pernyataan untuk mengukur gaya mengajar guru dan 20 pernyataan untuk mengukur motivasi belajar siswa. Data selanjutnya dianalisis menggunakan analisis deskriptif dalam bentuk persentase dan analisis korelasi dengan chi square.

 

Hasil

  • Dari 20 siswa yang diteliti ditemukan sebagian besar siswa menyatakan gaya mengajar guru adalah kurang baik yakni sebanyak 14 orang (70%) dan yang menyatakan gaya mengajar guru baik sebanyak 6 orang (30%). Sedangkan motivasi belajar siswa sebagian besar dinyatakan memiliki motivasi rendah yaitu sebanyak 14 orang (70%) dan hanya 6 orang (30%) yang memiliki motivasi tinggi.
  • Diketahui dari 6 siswa yang menyatakan gaya mengajar guru baik terdapat 1 orang (16,7%) yang memiliki motivasi belajar rendah dan 5 lainnya (83,3%) memiliki motivasi belajar tinggi. Dari 14 siswa yang menyatakan gaya mengajar guru kurang baik terdapat 1 siswa (7,1%) yang memiliki motivasi belajar tinggi dan 13 siswa (92,9%) memiliki motivasi belajar rendah
  • Hubungan antara kedua variabel kuat, yang berarti terdapat hubungan antara gaya mengajar guru dan minat belajar siswa.

Diskusi

  • Faktor kebosanan yang disebabkan oleh adanya penyajian kegiatan belajar yang monoton akan mengakibatkan perhatian, motivasi, dan minat siswa terhadap pelajaran, guru, dan sekolah menurun.
  • Salah satu faktor untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah upaya guru dalam pembelajaran yang tidak terlepas dari kualitas guru yang mengajar dan metode atau gaya mengajar guru tersebut.
  • Dengan kondisi tersebut diharapkan guru dapat mengatasi kesulitan dan kesusahan yang dialami siswa dengan variasi yang dilakukannya dalam proses pembelajaran. Selain untuk mengatasi kebosanan siswa, penggunaan variasi pengajaran akan meningkatkan perhatian siswa, mendorong perilaku siswa yang positif terhadap pembelajaran, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuannya.

0 komentar:

Posting Komentar