Kamis, 20 April 2023

MERINGKAS JURNAL 3

 


                                                        Wening Rahmawati 

                                                           20310410003

                                                        Fakultas Psikologi 

                                           Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

                                              



Topik

Kematangan Emosi Konsep Diri Dan Kenakalan Remaja

 

 

 

Sumber

Muawanah B,,L, Dan Praktikto H, (2012), KEMATANGAN EMOSI KONSEP DIRI DAN KENAKALAN REMAJA  Jurnal Psikologi 

 

 

 

 

 

Permasalahan

Dapat dikatakan bahwa Kenakalan remaja adalah perilaku remaja melanggar status, membahayakan diri sendiri, menimbulkan korban materi pada orang lain, dan perilaku menimbulkan korban fisik pada orang lain. Perilaku melanggar status merupakan perilaku dimana remaja suka melawan orang tua, membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit. Perilaku membahayakan diri sendiri, antara lain mengendarai kendaraan bermotor dengan kecepatan tinggi, menggunakan narkotika, menggunakan senjata, keluyuran malam, dan pelacuran. Perilaku menimbulkan korban materi, yaitu perilaku yang mengakibatkan keraguan pada orang lain, misalnya: mencuri dan mencopet, merampas. Perilaku menimbulkan korban fisik pada orang lain adalah perkelahian. Dan masih banyak lainnya

 

 

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui kematangan emosi dan konsep diri pada remaja tengah dan untuk mengetahui Hubungan kematangan emosi dengan kenakalan remaja secara parsial adalah berlawanan arah

 

 

Isi

Kondisi remaja di Indonesia saat ini dapat digambarkan menikah usia remaja, seks pranikah dan kehamilan tidak dinginkan, aborsi 2,4 juta: 700-800 ribu adalah remaja, 17.000/tahun, l4l7/bulan, 17/hari perempuan meninggal karena komplikasi kehamilan dan persalinan, HIV/AIDS: 1283 kasus, diperkirakan 52.000 terinfeksi (fenomena gunung es) (70% remaja), minuman kelas dan narkoba Kasus kenakalan remaja yang terdata di Badan Pemasyarakatan Anak (Bapas) kelas II Kediri selalu terjadi peningkatan setiap tahun. Selama 2008 total ada 345 perkara, 2009 ada 312 perkara, dan 2010 ada 309 perkara

Dinamika perubahan psikologis yang tidak terkontrol akan memungkinkan remaja terlibat kenakalan yang lebih beresiko. Kematangan emosi dan konsep diri sebagai konstrukk psikologi positif yang berkembang dengan baik akan menurunkan potensi remaja terlibat kenakalan. Misalnya, perkelahian remaja secara psikologis disebabkan konflik batin, mudah frustrasi, memiliki emosi yang labil, tidak peka terhadap perasaan orang lain, dan perasaan rendah diri.

 

 

 

Metode

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Kuantitatif Subjek penelitian adalah remaja tengah usia 16-17 tahun, 53 laki-laki dan 67 perempuan yang tinggal di Kota Kediri Jawa Timur..

Alat Ukur yang digunakan Kenakalan remaja diukur dengan skala kenakalan remaja. Aitem-aitem favourabelunfavourabel mengurai aspek-aspek dari Jensen (dalam Sarwono, 2001), yaitu: Perilaku melanggar status; Perilaku membahayakan diri sendiri; Perilaku menimbulkan korban materi pada orang lain, dan; Perilaku menimbulkan korban fisik pada orang lain. Skor skala adalah 5-poin kontinum sangat setuju sampai sangat tidak setuju

 

 

 

Hasil

Perkembangan emosi yang sangat matang dan konsep diri yang berkembangan sangat baik berhubungan dengan kenakalan remaja, hanya berlaku pada sampel remaja dengan tingkat kenakalan tinggi. Prediksi peningkatan komposisi kematangan emosi dan konsep diri akan diikuti peningkatan kenakalan remaja,hanya berlaku pada remaja dengan tingkat kenakalan yang tinggi. Kematangan emosi dan konsep diri kemungkinan karena kedua variabel merupakan variabel interval dan bersifat positif. Aspek kematangan emosi yang secara teoritis ada di dalam konsep diri adalah aspek pengendalian diri, yaitu pada aspek konsep diri emosional. Gambaran remaja tentang emosi diri, seperti kemampuan menahan emosi, pemarah, sedih, atau riang-gembira, pendendam, dan pemaaf secara teoritis merupakan aspek pengendalian diri di dalam kematangan emosi.

 

Diskusi

 Adanya prengaruh antara kematangan emosi dan kosnep diri terhadap Remaja. Proporsi variasi tinggi rendahnya kenakalan remaja dapat dijelaskan melalui kematangan emosi dan konsep diri. Variabel kematangan emosi dan konsep diri merupakan variabel psikologis yang bersifat positif dan menghasilkan kemungkinan keluaran variabel negatif, yaitu kenakalan remaja. Hubungan tersebut termasuk unik. Komposisi kematangan emosi dan konsep diri kemungkinan besar membangkitkan kenakalan remaja.

 


 


0 komentar:

Posting Komentar