Tugas
Mata Kuliah Teknik Penyusunan Skripsi
Dosen
Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A
Dwi
Ratri Octavianita (20310410002)
Program
Studi Psikologi
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta

Topik
|
Self-compassion,
keaktifan berorganisasi, prokrastinasi akademik.
|
Sumber
|
Ma’shum, F.Z., & Zidni, I.M. (2022). Hubungan antara
self-compassion dan keaktifan berorganisasi dengan prokrastinasi akademik
mahasiswa. Seminar Nasional Universitas
Ahmad Dahlan.3(1), 60-79.
|
Permasalahan
|
Masih
terdapat banyak mahasiswa yang tidak mampu mengelola waktunya dengan baik dan
terkadang selalu dihadapkan dengan berbagai tugas perkuliahan yang tak
sedikit. Hal tersebut menjadikan seorang mahasiswa cenderung malas ketika
mengerjakan tugas perkuliahan dan terkadang berujung dengan munculnya
perilaku penundaan tugas akademik. Salah satu faktor
internal yang sangat mempengaruhi terjadinya prokrastinasi ini adalah Self-compassion.
Kemudian salah satu
faktor eksternal yang mempengaruhi terjadinya prokrastinasi akademik adalah
keaktifan berorganisasi. Ada temuan lain yang tidak konsisten dengan penelitian
terdahulu menjelaskan bahwa mahasiswa yang aktif berorganisasi maka tidak
memiliki prokrastinasi akademik yang tinggi. Sehingga penelitian tentang kekatifan
berorganisasi perlu diteliti kembali, hal ini dikarenakan keaktifan
beorganisasi dapat menjadi sumber konflik bagi mahasiswa yang aktif mengikuti
organisasi dan ingin menyelesaikan studinya tepat waktu.
|
Tujuan Penelitian
|
Untuk
mengetahui hubungan antara self-compassion dan keaktifan dalam organisasi
dengan dengan prokrastinasi akademik sebagai variable terikat.
|
Isi
|
Prokrastinasi
akademik - Merupakan suatu kecenderungan dalam
menangguhkan terhadap penyelesaian suatu tugas. Prokrastinasi
akademik juga dipahami sebagai tindakan penundaan dalam pengerjaan tugas
dimana tugas tersebut dikerjakan hingga mendekati batas waktu yang telah
ditetapkan.
- Aspek-aspek prokrastinasi akademik
a. Penundaan dapat dilakukan saat akan memuali
maupaun menyelesaikan tugas
b.
Keterlambatan atau kelambanan dalam pengerjaan
tugas
c.
Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja
actual
d. Melakukan kegiatan lain yang lebih menyenangkan
dari pada pengerjaan tugas
- Faktor-faktor yang mempengaruhi Prokrastinasi
akademik
a. Melakukan pencelaan terhadap kekurangan yang ada
dalam diri dan selalu berpikiran negative.
b. Manajemen waktu yang buruk dan kecenderungan dalam
konflik antarr peran yang terjadi saat mengelola waktu untuk kuliah dan
berorganisasi.
Self-Compassion
- Merupakan usaha sadar bahwa dirinya
merupakan manusia biasa yang tidak bisa terlepas dari masalah yang berat. Self-compassion
sendiri merupakan metode dalam mengasihi diri sendiri baik dalam
menghadapi kegagalan maupun dalam menghadapi kekurang
- berfungsi sebagai alat penerimaan diri
yang dapat digunakan ketika seseorang mengalami suatu peristiwa yang mengacu
pada bentuk pemaafan baik secara kognitif maupun emosional.
- Aspek-aspek self-compassion
a. Self-kindness
vs self-judgement
b. Common
humanity vc isolation
c. Mindfulness
vs overidentification
Keaktifan
Berorganisasi
- Merupakan suatu sikap perbuatan yang dilakukan oleh seorang
individu melalui sebuah kegiatan yang dapat berupa kegiatan fisik maupun non
fisik dan dikerjakan dengan tujuan memberikan sumbangsih yang nyata serta
ikut andil terhadap terlaksananya sebuah kegiatan organisasi.
Etos
kerja dalam organisasi - Merupakan ide yang lebih mengedepankan
individualism dan memberikan pengaruh positif bekerja pada seorang individu.
Seseorang yang serius dalam bekerja akan dianggap baik dikarenakan mampu
meningkatkan kemampuan dan status sosial seorang individu
|
Metode
|
- Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif korelasional, tujuannya agar mendapati apakah ada hubungan
terhadap dua variabel atau lebih.
- Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh mahasiswa aktif UIN Sunan Kalijaga. Adapun karakteristik populasi
dalam penelitian ini yang berhak menjadi sampel penelitian adalah mahasiswa
S1 aktif, baik laki-laki maupun perempuan, berusia 17-25 tahun, dan pernah atau
sedang mengikuti organisasi. Jumlah sampel yang diperolah pada penelitian ini adalah
393 mahasiswa S1 aktif UIN Sunan Kalijaga yang mengikuti organisasi.
- Skala prokrastinasi akademik dalam
penelitian ini dibuat oleh peneliti dengan berdasarkan aspek yang dibuat oleh
Schouwenberg. Skala prokrastinasi akademik ini mempunya jumlah total 24 aitem
dengan nilai koefisien korelasi ≥ 0,30 dan nilai reliabilitas sebesar 0,937.
- Adapun skala self-compassion menggunakan
skala yang dibuat Aziz dengan acuan aspek dari Neff. Skala selfcompassion ini
terdiri dari 19 aitem dengan koefisien korelasi ≥ 0,30 dan nilai reliabilitas
sebesar 0,892.
- Skala keaktifan berorganisasi dibuat
oleh peneliti dengan acuan indikator atau aspek yang dibuat oleh Suryobroto
yang terdiri indikator atau aspek tingkat kehadiran dalam pertemuan, jabatan
yang dipegang,pemberian saran, usulan, kritik dan pendapat bagi peningkatan
organisasi, kesedian anggota untuk berkorban, dan motivasi anggota. Skala
keaktifan berorganisasi ini terdiri dari 17 aitem dengan koefisien korelasi ≥
0,30 dan nilai reliabilitas sebesar 0,908.
- Uji analisis yang digunakan pada
penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi
berganda ini memiliki tujuan untuk menciptakan suatu pola hubungan baik antara
variabel terikat dan variabel bebas, mengetahui variabel mana yang
benar-benar signifikan dalam menerangkan variasi dari variabel bebas,
mengetahui variabel bebas yang berpengaruh pada variabel terikat.
|
Hasil
|
- Terdapat hubungan negatif yang signifikan secara parsial antara self-compassion
dengan prokrastinasi akademik mahasiswa. Hal ini berarti semakin tinggi self-compassion
maka semakin rendah prokrastinasi akademik mahasiswa. Sebaliknya, jika
semakin rendah self-compassion maka semakin tinggi prokrastinasi
akademik mahasiswa.
- Terdapat hubungan negatif yang signifikan secara parsial antara
keaktifan berorganisasi dengan prokrastinasi akademik mahasiswa. Hal ini
berarti semakin tinggi keaktifan berorganisasi maka semakin rendah
prokrastinasi akademik mahasiswa. Sebaliknya, jika semakin rendah keaktifan
berorganisasi maka semakin tinggi prokrastinasi akademik mahasiswa.
- Adanya hubungan yang signifikan secara simultan antara self-compassion
dan keaktifan berorganisasi dengan prokrastinasi akademik mahasiswa.
|
Diskusi
|
- Self-compassion dan
keaktifan berorganisasi secara simultan memiliki hubungan yang signifikan
terhadap prokrastinasi akademik.
- Untuk sumbangan efektif variabel self-compassion
terhadap prokrastinasi sebesar 13,71% sementara untuk variabel keaktifan
berorganisasi terhadap prokrastinasi sebesar 9,99%. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel self-compassion lebih berpengaruh terhadap variabel
prokrastinasi.
- Penelitian ini tidak mendukung
penelitian sebelumnya yang menghasilkan bahwa keaktifan berorganisasi secara
signifikan berpengaruh positif terhadap prokrastinasi akademik. Hal ini menunjukkan
adanya kemungkinan yang disebabkan oleh pemilihan subjek yang kurang tepat
atau kurang sesuai, sehingga tidak bisa memperkuat penelitian terdahulu.
- Penelitian ini tidak dapat mendukung
dan memperkuat penelitian terdahulu yakni tentang adanya pengaruh positif
keaktifan berorganisasi terhadap prokrastinasi akademik. Hal tersebut menunjukkan
adanya kemungkinan yang disebabkan karena setiap subjek memiliki tingkat
kesungguhan yang berbeda dalam mengerjakan lembar alat ukur.
- Variabel bebas yang digunakan dalam
penelitian ini hanya mampu memberikan sumbangan efektif sebanyak 23,7 %
terhadap prokrastinasi serta sebanyak 76,3 % dipengaruhi oleh variabel lain.
Sehingga hal ini menunjukkan bahwa dalam penelitian selanjutnya diharapkan
lebih teliti dan lebih hati-hati dalam pemilihan subjek serta menambah atau
mengganti dengan variabel bebas yang lain.
|
0 komentar:
Posting Komentar