Minggu, 23 April 2023

Meringkas Jurnal 1

 

Review Jurnal  1

Dosen Pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta, MA

Di susun oleh: David Michael Tulaseket  (20310410073)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


 

Topik

 

Pentingnya Meningkatkan Dukungan Sosial untuk Pasien Skizofrenia.

 

Sumber

 

Sabry Ebrahim, A., El-Bilsha, M. A., & Elhadidy, M. E. (2021). Social Support among Patients with Schizophrenia. Mansoura Nursing Journal, 8(2), 1-10. ISSN: 2735-4121.

 

Permasalahan

 

Kurangnya dukungan sosial yang dirasakan oleh pasien skizofrenia dan hubungannya dengan prognosis skizofrenia.

 

Tujuan penelitian

 

Mengevaluasi tingkat dukungan sosial yang dirasakan oleh pasien skizofrenia dan hubungannya dengan hubungan sosial.

 

Isi

 

Skizofrenia adalah gangguan yang parah dan mengganggu, dan sering dikaitkan dengan gangguan psikososial seperti gangguan hubungan interpersonal, hidup mandiri, dan kemampuan bekerja. Berbagai faktor dapat meningkatkan atau menurunkan kemungkinan seseorang mengalami skizofrenia, termasuk persepsi dukungan sosial individu, yang sangat mempengaruhi kesiapan untuk menjalani pengobatan.

 

Dukungan sosial biasanya merujuk pada bantuan dan dukungan yang diberikan oleh kelompok masyarakat, termasuk orang tua, kerabat, dan teman-teman. Dukungan sosial juga dapat dijelaskan sebagai dukungan yang dirasakan, termasuk kenyamanan dan ketersediaan hubungan empati, serta dukungan yang dijalankan, yang terdiri dari tindakan dukungan yang diberikan.

 

Organisasi Kesehatan Dunia telah mengakui dukungan sosial sebagai kontributor penting bagi kesehatan fisik dan mental. Dukungan sosial ditemukan penting dalam membantu orang dengan gangguan mental mengatasi stres hidup dan terkait penyakit. Dukungan sosial dan hubungan sosial yang lebih baik dianggap sebagai elemen dasar dalam pengobatan psikososial.

 

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tingkat dukungan sosial yang tinggi memiliki dampak positif pada kematian dan morbiditas, fungsi sosial, dan ketaatan terhadap pengobatan di antara orang dengan skizofrenia.

 

Namun, kurangnya dukungan dari keluarga atau teman-teman diakui secara luas sebagai faktor risiko untuk kecanduan obat dan menurunkan kualitas hidup. Kurangnya dukungan sosial terkait dengan aktivitas sosial yang berkurang dan penurunan minat dalam membangun hubungan dekat. Sebagai contoh, seseorang dapat merasa terisolasi karena keterampilan sosial yang buruk atau delusi persekusi.

 

Studi ini bertujuan untuk menilai dukungan sosial pada pasien dengan skizofrenia dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. Sampel studi terdiri dari 200 pasien yang memenuhi kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan dua alat, yakni lembar karakteristik sosiodemografi dan klinis serta Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS). Selain itu, telah diambil tindakan etis yang diperlukan, seperti memperoleh persetujuan dari komite etik penelitian dan mengambil persetujuan dari peserta studi.

 

Secara keseluruhan, penelitian ini dapat membantu memahami lebih baik tentang bagaimana dukungan sosial mempengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan pasien dengan skizofrenia. Diharapkan, hasil studi ini dapat membantu memperbaiki perawatan pasien dengan skizofrenia dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

 

Metode

 

Penelitian ini menggunakan sampel convenience sebanyak 200 pasien yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu: pasien skizofrenia sesuai dengan kriteria Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Edisi ke-5, sedang berada pada episode kedua atau lebih, berusia antara 18-55 tahun, dan mampu berkomunikasi.

Kriteria eksklusi adalah gangguan skizoafektif, gangguan psikotik karena kondisi medis lain, dan gangguan perkembangan intelektual.

Data dikumpulkan menggunakan dua alat, yaitu: lembar karakteristik sosiodemografi dan klinis serta Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) yang terdiri dari tiga subskala: keluarga, teman, dan orang penting lainnya.

Data dianalisis menggunakan SPSS versi 21 dengan koefisien Pearson dan nilai p kurang dari atau sama dengan 0,05 dianggap signifikan secara statistik.

Etika penelitian dipenuhi dengan mendapatkan persetujuan dari Komite Etik Penelitian Fakultas Keperawatan - Universitas Mansoura dan kepala Departemen Psikiatri Rumah Sakit Universitas Mansoura, serta memberikan informasi tentang tujuan, risiko, manfaat, dan prosedur penelitian kepada partisipan yang memberikan persetujuan secara sukarela dan dijamin kerahasiaannya.

 

Hasil

 

Hasil dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa mayoritas subjek yang diteliti (89,5%) memiliki dukungan sosial rendah dan sedang. Ada korelasi positif yang signifikan secara statistik antara dukungan sosial dan hubungan sosial.

 

Diskusi

 

Studi ini dilakukan untuk menilai dukungan sosial pada pasien dengan skizofrenia. Studi ini mengungkapkan bahwa lebih dari separuh dari total sampel berada pada kelompok usia 30-55 tahun dan lebih dari separuh subjek adalah single. Sebagian besar pasien berasal dari daerah pedesaan dan tinggal bersama keluarga. Lebih dari setengah pasien mengalami gangguan dalam hubungan sosial dan mayoritas dari mereka memiliki total dukungan sosial yang sedang. Lebih dari setengah pasien mengalami halusinasi, terutama halusinasi pendengaran. Sebagian besar dari mereka mengalami penurunan dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti kebersihan diri dan pola makan. Hasil dari studi ini konsisten dengan hasil dari studi yang dilakukan di negara lain tentang pasien skizofrenia.

 

 

0 komentar:

Posting Komentar