Review
Jurnal 3
Dosen
Pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta, MA
Di
susun oleh: David Michael Tulaseket
(20310410073)
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Topik |
Peran Dukungan Sosial |
Sumber |
Kristanti Dewi, M. A., Sukmayanti, L. M. K., & Psikobuletin.
(2020). Dukungan Sosial Dan Skizofrenia. Psikobuletin: Buletin Ilmiah
Psikologi, 1(3), 179-186. DOI: 10.24014/pib.v1i3.9919. |
Permasalahan |
Peningkatan jumlah penderita skizofrenia di Indonesia, khususnya
di Bali. Jurnal juga membahas pentingnya mengedukasi masyarakat mengenai
faktor-faktor penting yang dapat meningkatkan taraf kesembuhan bagi Orang
dengan Skizofrenia (ODS) dan peran dukungan sosial dari keluarga dalam proses
pemulihan ODS. |
Tujuan penelitian |
Untuk memberikan pemahaman mengenai faktor penting yang dapat
meningkatkan taraf kesembuhan bagi penderita skizofrenia atau Orang Dengan
Skizofrenia (ODS) melalui kajian literatur mengenai penyakit skizofrenia itu
sendiri dan peranan dukungan sosial. Artikel ini juga bertujuan untuk
menjelaskan bentuk dukungan sosial yang dapat diberikan oleh keluarga dalam
membantu proses pemulihan ODS, seperti dukungan pendampingan, dukungan
emosional, dukungan instrumental, dukungan kelompok, dan dukungan informasi. |
Isi |
Skizofrenia adalah gangguan jiwa berat yang ditandai dengan
perubahan pada persepsi, pikiran, afek, dan perilaku seseorang. Meskipun
penyebab utama dari skizofrenia belum diketahui, namun faktor genetik dan
kondisi lingkungan dapat memperparah kondisi ini. Gangguan skizofrenia dapat
ditandai dengan tiga kelompok gejala, yaitu gejala positif, gejala negatif,
dan gejala daya pikir. Gejala positif termasuk halusinasi, delusi, gangguan
pikir, dan gangguan gerak. Gejala negatif berkaitan dengan kurangnya kadar
emosi dan perilaku, sedangkan gejala daya pikir terlihat dari gangguan
kognitif dan disfungsi sosial. Menurut Guyton dan Hall, skizofrenia disebabkan oleh
hiperaktivitas atau hipoaktivitas dopaminergik pada area tertentu di otak
serta ketidaknormalan reseptor dopamin (DA). Hiperaktivitas reseptor dopamin
(DA) pada area mesocaudate berkaitan dengan munculnya gejala-gejala positif,
sementara hipoaktivitas reseptor dopamin (DA) pada area korteks prefrontal
berkaitan dengan munculnya gejala-gejala negatif. Kondisi lingkungan yang tidak kondusif dan menekan mental bagi
individu juga dapat menjadi stresor psikososial yang memperburuk skizofrenia.
Situasi atau kondisi yang sulit dihadapi dapat menyebabkan individu mengalami
keluhan kejiwaan. Gangguan skizofrenia memerlukan pengobatan jangka panjang yang
terdiri dari psikoterapi dan obat-obatan antipsikotik. Terapi perilaku
kognitif dan terapi psikososial juga dapat membantu individu untuk
meningkatkan keterampilan sosial dan kesejahteraan mentalnya. Kendati pengobatan dapat membantu mengurangi gejala skizofrenia,
kondisi ini masih belum dapat disembuhkan sepenuhnya. Oleh karena itu,
individu yang mengalami skizofrenia perlu terus menerus mengikuti perawatan
dan merawat kondisi kesehatan mentalnya. Pencegahan dan deteksi dini juga
sangat penting dalam mengatasi gangguan jiwa ini. |
Metode |
Metode pengumpulan data yang dibahas adalah kajian literatur atau
studi pustaka. Artikel tersebut menjelaskan faktor-faktor penting yang dapat
meningkatkan taraf kesembuhan bagi penderita skizofrenia berdasarkan kajian
literatur mengenai penyakit skizofrenia itu sendiri dan peranan dukungan
sosial. Oleh karena itu, artikel tersebut tidak menggunakan metode
pengumpulan data langsung seperti survei atau wawancara dengan ODS atau keluarganya. |
Hasil |
prevalensi Orang Dengan Skizofrenia (ODS) di Indonesia, khususnya
di Bali, cukup tinggi dan terus meningkat. Skizofrenia adalah gangguan jiwa
berat yang disebabkan oleh faktor genetik dan kondisi lingkungan. Gejala yang
dialami oleh penderita skizofrenia antara lain halusinasi, delusi yang parah,
serta pemikiran yang kurang rasional dari manusia pada umumnya. Namun, penanganan skizofrenia tidak hanya memerlukan pendekatan
medis dan obat-obatan, tetapi juga memerlukan dukungan sosial yang penting
untuk meningkatkan kualitas hidup penderita skizofrenia. Beberapa jenis
dukungan sosial yang dapat membantu proses pemulihan ODS adalah dukungan
pendampingan, dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan kelompok,
dan dukungan informasi. Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan gambaran yang jelas
tentang prevalensi dan gejala skizofrenia, serta pentingnya dukungan sosial
dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesembuhan ODS. Oleh karena itu,
edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang faktor-faktor yang dapat
membantu mempengaruhi kesembuhan skizofrenia, termasuk peran dukungan sosial,
sangat penting dilakukan. |
Diskusi |
Skizofrenia adalah sebuah gangguan jiwa yang sangat
kompleks dan sulit dipahami. Meskipun penyebab utamanya belum diketahui
secara pasti, faktor genetik dan lingkungan di sekitar individu dapat
memperburuk kondisi ini. Gejala skizofrenia dapat dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu gejala positif, negatif, dan gangguan daya pikir. Studi dari Guyton dan Hall menunjukkan bahwa
skizofrenia disebabkan oleh ketidaknormalan pada reseptor dopamin di area
tertentu di otak. Hiperaktivitas reseptor dopamin pada area mesocaudate
berkaitan dengan gejala-gejala positif, sementara hipoaktivitas reseptor
dopamin pada area korteks prefrontal berkaitan dengan gejala-gejala negatif. Selain faktor biologis, kondisi lingkungan juga
dapat memperparah kondisi skizofrenia. Stresor psikososial, seperti situasi
atau kondisi yang sulit dihadapi, dapat menyebabkan individu mengalami
keluhan kejiwaan. Pengobatan skizofrenia memerlukan pendekatan
terpadu yang terdiri dari psikoterapi dan obat-obatan antipsikotik. Terapi
perilaku kognitif dan terapi psikososial juga dapat membantu individu untuk
meningkatkan keterampilan sosial dan kesejahteraan mentalnya. Namun, kondisi
skizofrenia masih belum dapat disembuhkan sepenuhnya, sehingga individu yang
mengalaminya perlu terus menerus merawat kondisi kesehatan mentalnya. |
0 komentar:
Posting Komentar