Kamis, 30 November 2023

Esai 6 Psikologi Lingkungan "Nasabah Bank Sampah" Puji Astutik

 

Bertanggung Jawab Terhadap Sampah Dengan Menjadi Nasabah Bank Sampah

Esai 6 – Nasabah Bank Sampah

Puji Astutik - 21310410164

Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA


Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan non hayati yang sifatnya sulit terurai dan sukar membusuk. Sampah ini biasanya dihasilkan oleh pabrik. Sifat sulit terurai inilah yang menyebabkan banyak permasalahan lingkungan. Dampak bagi lingkungan diantaranya pencemaran air dan udara,  rusaknya ekosistem tanah, potensi kebakaran, menyebabkan banjir dan berefek negatif pada keanekaragaman hayati. Permasalahan-permasalahan ini yang akhirnya memicu kondisi sosial masyarakat yang kurang menyenangkan.

Salah satu program pengelolaan sampah individu atau rumah tangga adalah melalui program bank sampah.  Bank sampah merupakan suatu program pengelolaan sampah dengan prinsip daur ulang. Program ini mendidik masyarakat untuk berperilaku memilah sampah dari rumah dan tidak membuang sampah rumah tangga secara sembarangan lagi. Keberadaan bank sampah cukup mudah ditemukan karena program ini sudah tersebar di berbagai wilayah tanah air.

Bank Sampah “GUYUB RUKUN” merupakan bank sampah yang berlokasi di Nglempongsari, Sleman. Bank sampah ini buka setiap hari minggu di pekan pertama pada tiap-tiap bulan dari pukul 08.00-12.00. Pengelola bank sampah ini adalah warga sekitar yang berdomisili di sekitaran lokasi bank sampah berada. Berbagai jenis sampah anorganik seperti sampah plastik, kaca, ataupun kertas/kardus bisa disetorkan ke sini. Keberadan bank sampah ini tampaknya cukup efektif merubah perilaku masyarakat sekitar terkait pengelolaan sampah. Hal ini bisa terlihat dari kondisi sungai yang tepat berada di samping bank sampah yang tampak bersih.

Saya menjadi nasabah bank sampah ini dimulai setelah kegiatan plogging pada akhir September lalu. Minggu, 1 Oktober 2023 adalah kali pertama saya menyetorkan sampah anorganik yang  saya kumpulkan dari kegiatan plogging. Sewaktu saya datang, saya langsung disambut petugas yang dengan sigap menimbang sampah yang saya bawa. Selanjutnya saya dibuatkan buku tabungan sampah yang berisi data identitas saya dan rincian sampah yang saya setor beserta saldonya. Rincian untuk sampah yang saya setorkan pada kegiatan menabung yang pertama ini adalah  0,5 kg sampah bodong  senilai Rp 1.000 dan 1 buah botol sirup kaca/beling senilai Rp 50. Total nilai tabungan Rp 1.050.

Kondisi sungai di samping bank sampah & Proses penimbangan sampah

Kali kedua saya menyetorkan sampah ke Bank Sampah “GUYUB RUKUN” pada Minggu, 5 November 2023. Sampah yang saya setorkan seberat 1 kg yang berisi sampah campuran plastik atau disebut  sampah bodong dan dihargai Rp 2.000. Total saldo sementara saya adalah Rp 3.050. Memang tidak besar namun rasanya tentu menyenangkan karena dari sampah saya mampu menghasilkan rupiah sekaligus berperan aktif dalam upaya pengelolaan sampah.


   Buku tabungan sampah

Dari kegiatan menabung di bank sampah selama 2 bulanan ini, membuat saya sadar untuk lebih menghargai sampah. Bank sampah merupakan solusi bagi masyarakat dalam memberdayakan sampah. Lewat program ini, masyarakat bisa merasakan manfaat langsung secara ekonomi. Pengepul pun terbantu terkait efisiensi sampah yang sudah dipilah. Untuk lingkungan dampaknya tentu saja adalah kondisi lingkungan yang bersih dan nyaman. Dan yang terpenting lewat program bank sampah ini terjadi perubahan perilaku nyata masyarakat dalam masalah sampah. Masyarakat teredukasi untuk lebih bertanggung jawab terhadap sampah-sampah yang mereka hasilkan.

0 komentar:

Posting Komentar