Selasa, 21 November 2023

Essay 4 "Essay 4 Melakukan Eksperimen" Oleh Fais Firmansah & Yosy Tri Aprian

 

PENGOLAHAN KOMPOS DAN ECO-ENZYME SEBAGAI UPAYA
PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA

Essay Psikologi Lingkungan Eksperimen

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A.


Oleh :

Fais Firmansah

21310410182

Yosy Tri Aprian

21310410188

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Sampah organik adalah salah satu jenis sampah yang paling umum dihasilkan oleh aktivitas sehari-hari manusia. Sampah ini terdiri dari sisa-sisa bahan organik seperti sisa makanan, daun kering, dan limbah organik lainnya. Pengelolaan sampah organik menjadi semakin penting karena pertumbuhan populasi yang cepat dan gaya hidup modern yang menghasilkan produksi sampah yang tinggi. Dalam essay ini, akan dibahas tentang sampah organik dan upaya pengolahannya untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Sampah organik memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Saat sampah organik terakumulasi, dapat menghasilkan gas metana, yang merupakan gas rumah kaca yang sangat kuat dan berkontribusi pada perubahan iklim global. Selain itu, pembusukan sampah organik juga dapat menghasilkan cairan yang dapat mencemari tanah dan air tanah, mengakibatkan kerusakan lingkungan yang luas. Oleh karena itu, pengelolaan sampah organik menjadi kunci untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan.

Kami sebagai seorang mahasiswa maupun mahasiswi dari program studi psikologi universitas proklamasi 45 Yogyakarta pada salah satu mata kuliah yang kami ambil yaitu psikologi lingkungan membawa kami untuk mempelajari bagaimana cara membuat pupuk kompos dan eco enzim dari pengolahan sampah organik yang kami laksanakan pada hari Minggu, 22 Oktober 2023. pembuatan pupuk kompos dan eco enzim di sini bertujuan untuk dapat mengurangi penggunaan pupuk dari bahan sintetis atau kimia yang mana pupuk jenis itu dapat merusak keseimbangan unsur hara yang ada di dalam tanah dan dapat berimbas pada kerusakan ekosistem yang ada di alam. oleh karenanya dibuatlah pupuk kompos organik ini yang bertujuan untuk membantu proses perbaikan kualitas tanah sehingga dapat meningkatkan kualitas ekosistem yang ada di alam.

 KOMPOS


Kompos adalah upaya memanfaatkan potensi positif dari sampah organik untuk menciptakan produk bernilai tinggi yang memberikan manfaat ekologis dan agronomis. Dalam konteks pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan, kompos menjadi pilihan yang semakin relevan dan efektif.

Proses kompos sendiri melibatkan penguraian bahan organik, seperti sisa makanan, daun kering, dan material organik lainnya, menjadi humus yang kaya nutrisi. Proses ini memerlukan ketersediaan mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur, yang bekerja secara bersama-sama untuk menguraikan bahan organik menjadi senyawa yang lebih sederhana dan berguna.

Salah satu manfaat utama kompos adalah sebagai pupuk organik. Kompos yang dihasilkan mengandung nutrisi esensial seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, yang menjadi sumber makanan yang ideal bagi tanaman. Pupuk kompos bukan hanya meningkatkan kesuburan tanah, tetapi juga meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air, mengurangi erosi tanah, dan menciptakan lingkungan mikroba yang sehat bagi pertumbuhan tanaman.

Selain itu, kompos juga berperan penting dalam mengelola limbah organik. Dengan mempraktikkan daur ulang sampah organik menjadi kompos, volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan sampah dapat berkurang secara signifikan. Hal ini mengurangi tekanan pada tempat pembuangan sampah dan menghentikan pembentukan gas metana yang dihasilkan dari pembusukan sampah organik.

Pupuk organik tersebut selain dapat digunakan pada tanaman juga dapat dijual sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Penggunaan pupuk cair dari sampah organik semakin meningkat sejak berkembangnya tanaman hidroponik karena pupuk cair mudah diracik sesuai dengan kebutuhan tanaman. (Mardwita, 2019)

Secara keseluruhan, kompos menjadi solusi yang holistik dan berkelanjutan dalam mengelola sampah organik. Melalui proses ini, sampah organik diubah menjadi sumber daya yang bernilai tinggi, memberikan manfaat ekologis dan agronomis. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, dukungan pemerintah, dan peningkatan infrastruktur pengelolaan kompos, kita dapat melangkah menuju lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan. 

Bahan yang diperlukan untuk pembuatan kompos yaitu sebagai berikut : Limbah Dapur (berupa sayuran basi), Daun pisang / Kulit lemper, Bubuk Anti Jamur, Cairan Molase (Tetes Tebu), Cairan EM4, Cangkang telur yang ditumbuk halus, Dedak, Abu Kayu, Air, Kapur tani.

·         Cara membuat kompos yaitu sebagai berikut :

1.  Kelompokan terlebih dahulu kulit lemper/arem arem yang ada lalu bersihkan kemudian dipotong kecil-kecil menggunakan alat yang sudah disiapkan sebelumnya.

2. Campurkan juga potongan kulit lemper/arem-arem yang sudah disiapkan tadi dengan dedak, kapur tani, limbah dapur, cangkang telur dan abu kayu yang telah diayak terlebih dahulu, campurkan bahan-bahan tersebut hingga benar-benar merata.

3. Setelah semua bahan tadi telah dicampur sampai benar-benar merata kemudian kita bisa menambahkan EM4, cairan molase, serta bubuk anti jamur serta air secukupnya sesuai takaran. Aduk lagi campuran tersebut sampai tercampur merata semuanya.

4. Lalu siapkan bantalan filter yang terdiri dari koran serta potongan kardus yang kemudian dibungkus lagi dengan jaring yang sudah dijait sebelumnya. Komponen tersebut nanti akan menjadi dasaran bagi media kompos yang dimasukkan kedalam gentong yang terbuat dari tanah liat/plastic.

5. Kemudian siapkan gentong sebagai tempat pembuatan kompos dan bersihkan terlebih dahulu bagian dalam gentong dengan dicuci dan dilap hingga bersih. Letakkan bantalan filter/dasaran filter yang telah kita persiapkan sebelumnya.

6. Terakhir tuangkan campuran kompos yang sudah kita buat tadi kedalam gentong tersebut baru kemudian kita tutup gentong itu agar terjadi proses fermentasi. Proses penutupannya sendiri bisa berlangsung hingga 14 hari atau hingga kompos sudah siap untuk digunakan.


ECO ENZYM


Eco  Enzyme  adalah  hasil dari  fermentasi  limbah  dapur  organik  seperti  ampas buah  dan  sayuran,  gula  (gula  coklat,  gula  merah  atau gula tebu), dan air.Dengan membuat Eco Enzyme, kita telah berpartisipasi mengurangi beban bumi sekaligus menerapkan gaya hidup minim kimia sintetis (Viana, 2021). Eco enzym, atau enzim ekologi, merupakan solusi inovatif yang semakin dikenal sebagai alat yang efektif dalam pengelolaan limbah dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Eco enzym adalah campuran enzim yang diproduksi dari bahan alami seperti buah-buahan dan sayuran yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari membersihkan limbah hingga mendukung pertanian organik. Dalam essay ini, kita akan membahas manfaat dan peran penting eco enzym dalam mendukung prinsip-prinsip keberlanjutan.

Salah satu keunggulan utama eco enzym adalah kemampuannya dalam mendekomposisi bahan organik dan mengatasi limbah. Dengan menggunakan kombinasi enzim yang dihasilkan dari bahan organik, eco enzym dapat membantu mengurai limbah organik menjadi senyawa yang lebih sederhana dan tidak berbahaya. Hal ini berpotensi mengurangi beban sampah di tempat pembuangan akhir dan mencegah pencemaran lingkungan. 

 

·         Bahan-bahan yang dibutuhkan:

Bahan yang dibutuhkan untuk proses pembuatan eco enzyme yaitu Air, Gula, Sisa Sayuran/buah-buahan yang sudah dipotong-potong terlebih dahulu menjadi potongan kecil-kecil. Dalam proses pembuatannya, semakin banyak jumlah/kuantitas masing-masing bahan yang digunakan maka eco enzyme yang dihasilkan pun juga akan semakin bertambah.

 

·         Langkah Pembuatan:

1.    Langkah pertama yaitu kita terlebih dahulu membersihkan wadah yang ingin digunakan dari adanya sisa sabun ataupun bahan kimia lainnya yang mungkin saja menempel didalam wadah. Wadah yang digunakan harus merupakan wadah dengan tutup yang lebar, ukuran wadahnya bisa besar maupun yang tidak terlalu besar, berbahan plastik, selain itu wadah yang digunakan jangan yang bermulut sempit karena wadah tersebut akan rentan meledak, serta tidak boleh menggunkan wadah dengan bahan dasar kaca karena kaca sendiri termasuk bahan yang rentan pecah.

2.      Kemudian kita harus mengukur volume dari wadah yang akan digunakan.

3.      Selanjutnya masukkan air bersih sebanyak kurang lebih 60% dari volume wadah yang sudah kita ukur sebelumnya.

4.      Setelah itu masukkan gula sebanyak kurang lebih 10% dari total banyaknya air yang kita gunakan.

5.      Selanjutnya kita masukkan potongan sisa buah dan sayur yang sudah disiapkan tadi sebanyak kurang lebih 30% dari volume air, lalu kita aduk sampai tercampur rata.

6.      Jika sudah, tutup rapat wadah tadi lalu beri label yang memuat tanggal proses pembuatan eco enzyme dan tanggal perkiraan kita dapat melakukan panen eco enzyme yang sudah kita buat.

7.      Lalu setelah 1 minggu pertama dari proses kita melakukan  pembuatan eco enzym, jangan lupa tugas kita selanjutnya untuk membuka tutup wadah untuk membuang gas yang dihasilkan dari aadanya proses fermentasi agar wadahnya tidak meledak dikemudian hari..

8.      Selain itu pada hari ke-7, hari ke-30, dan hari ke-90 jangan lupa juga untuk mengaduk-aduk lagi adonan bahan pembuatan eco enzyme agar semakin tercampur rata.

 

Dalam konteks pertanian organik, eco enzym juga dapat digunakan sebagai pupuk organik cair. Dengan merendam bahan-bahan organik dalam campuran eco enzym, kita dapat menghasilkan pupuk yang kaya akan nutrisi untuk tanaman. Pupuk organik cair ini tidak hanya memberikan nutrisi esensial bagi pertumbuhan tanaman, tetapi juga membantu meningkatkan kualitas tanah dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang dapat merusak lingkungan.

Manfaat lain dari penggunaan eco enzym adalah kemampuannya dalam mengurangi bau tak sedap. Dalam pengolahan limbah, terutama limbah organik, eco enzym dapat membantu mengurai senyawa-senyawa yang menyebabkan bau tidak menyenangkan, menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan nyaman.

DAFTAR PUSTAKA

 

Mardwita.,Dkk. 2019. Pembuatan Kompos Dari Sampah Organik Menjadi Pupuk Cair Dan Pupuk Padat Menggunakan Komposter. Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat.

Viana Meilani Prasetio., Dkk. 2021. Manfaat Eco  Enzyme Pada  Lingkungan  Hidup  Serta  Workshop Pembuatan Eco Enzyme. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 1, Nomor 1 (2021).

 

 


0 komentar:

Posting Komentar