Kamis, 02 November 2023

Psi.Lingkungan : E.UTS HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DENGAN PERILAKU ORANG-ORANG YANG BERKENAAN DENGAN SAMPAH (Shofia Salsabila Suswoyo_22310410062)

 

Hubungan Antara Persepsi Dengan Perilaku Orang Berkenaan Dengan Sampah

Ujian Tengah Semester

Psikologi Lingkungan

 

Shofia Salsabila Suswoyo

22310410062

 

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

 

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

 





Yogyakarta mengalami krisis sampah akibat penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan sejak 23 Juli 2023. Krisis sampah ini disebabkan oleh kapasitas penampungan sampah yang sudah melebihi batas. Selain itu, kesadaran masyarakat akan sampah masih sangat minim, bahkan setelah penutupan TPA Piyungan yang menyebabkan penumpukan sampah di pemukiman. Pemerintah Kota Yogyakarta terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi krisis sampah ini, seperti pendampingan pengelolaan sampah organik, pengolahan sampah dengan teknologi canggih, dan kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Selain itu, penting juga untuk mengadopsi praktik pengelolaan sampah yang lebih baik, meningkatkan kesadaran akan bahaya sampah, dan mengedukasi masyarakat tentang cara-cara mengurangi dampak negatifnya. (N, 2023)

Persepsi masyarakat terhadap sampah dapat mempengaruhi perilaku mereka dalam membuang sampah. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan persepsi masyarakat terhadap sampah agar dapat mempengaruhi perilaku mereka dalam pengelolaan sampah.

Lalu bagaimana persepsi dapat mempengaruhi perilaku seseorang? Persepsi dapat mempengaruhi perilaku seseorang karena persepsi adalah cara seseorang membentuk kesan tentang diri, orang lain, dan pengalaman hidup sehari-hari. Kualitas dan ketepatan persepsi seseorang mempunyai pengaruh besar terhadap responnya untuk suatu situasi tertentu. Dalam hal pengelolaan sampah, persepsi masyarakat terhadap sampah dapat mempengaruhi perilaku mereka dalam membuang sampah. Jika masyarakat memiliki persepsi positif terhadap pentingnya menjaga lingkungan dan kesehatan, maka mereka akan cenderung membuang sampah pada tempatnya dan memilah jenis sampah yang dapat didaur ulang. Sebaliknya, jika masyarakat memiliki persepsi negatif terhadap sampah, maka mereka akan cenderung membuang sampah sembarangan dan tidak memilah jenis sampah yang dapat didaur ulang. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan persepsi masyarakat terhadap sampah agar dapat mempengaruhi perilaku mereka dalam pengelolaan sampah. (Hidayah, 2016)

Dalam konteks pengelolaan sampah dengan prinsip reuse, reduce, dan recycle (3R), persepsi masyarakat terhadap sampah juga dapat mempengaruhi perilaku mereka dalam menerapkan prinsip 3R. Jika masyarakat memiliki persepsi positif terhadap pentingnya pengelolaan sampah dengan prinsip 3R, maka mereka akan cenderung menerapkan prinsip 3R dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, jika masyarakat memiliki persepsi negatif terhadap pengelolaan sampah dengan prinsip 3R, maka mereka akan cenderung tidak menerapkan prinsip 3R dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sampah dengan prinsip 3R agar dapat mempengaruhi perilaku mereka dalam menerapkan prinsip 3R. ( Astuti, Asrifah, Widiarti, Utami, & Santoso, 2018)

Belum ada informasi yang spesifik mengenai apakah masyarakat Yogyakarta sudah menerapkan prinsip reuse, reduce, dan recycle dalam mengolah sampahnya. Namun, terdapat beberapa upaya dari pemerintah Kota Yogyakarta dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah dengan prinsip 3R. Salah satunya adalah melalui kampanye edukasi dan program-program pengelolaan sampah yang melibatkan partisipasi masyarakat, seperti program Bank Sampah dan program Laron Sarungan di TPS 3R Nitikan. Program-program ini bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk ikut berperan mereduksi dan mengurangi volume sampah dengan melakukan pemilahan dan pengolahan sampah di sumber dengan prinsip 3R. Oleh karena itu, diharapkan masyarakat Yogyakarta dapat menerapkan prinsip reuse, reduce, dan recycle dalam mengolah sampahnya dengan lebih baik. (ARIFAH, 2009)

Perlu diingat kembali bahwa lingkungan sangat berpengaruh terhadap pola pikir seseorang, namun persepsi seseorang juga sangat berpengaruh kepada perilakunya terhadap lingkungan. Menjaga kebersihan bukan tugas yang sekali dua kali selesai, tetapi merupakan tugas yang berkelanjutan. Maka, bisa dikatakan sangat baik apabila masyarakat dengan konsisten dapat melaksanakan 3R untuk menjaga lingkungan sekitarnya. (Shinta, 2013)

 

Daftar Pustaka :

Astuti, F. A., Asrifah, D., Widiarti, I. W., Utami, A., & Santoso, D. H. (2018). IDENTIFIKASI PERSEPSI POLA PERLAKUAN SAMPAH OLEH MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN SAMPAH KOTA YOGYAKARTA. Jurnal Science Tech Vol. 4, No. 2, Agustus 2018, 63-65.

ARIFAH, N. A. (2009). KAMPANYE PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI DENGAN METODE 3R (STUDI KASUS STRATEGIBADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA YOGYAKARTA DALAM MENGKAMPANYEKAN PENGELOLAAN Sampah Mandiri Dengan Metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle) terhadap perubahan perilaku masyarakat Yogyakarta). JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA .

Hidayah, N. (2016, April 15). Persepsi Terhadap Kemampuan Individu Berpengaruh Terhadap Kinerja Pegawai. Diambil kembali dari Ilmu Manajemen: http://nurhidayah.staff.umy.ac.id/persepsi-terhadap-kemampuan-individu-berpengaruh-terhadap-kinerja-pegawai/

N, S. A. (2023, Agustus 11). Jogja Darurat Sampah, Ahli UGM: Kenapa Baru Gaduh Sekarang? Diambil kembali dari Universitas Gadjah Mada : https://ugm.ac.id/id/berita/jogja-darurat-sampah-ahli-ugm-kenapa-baru-gaduh-sekarang/

Shinta, A. (2013). PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN. Diambil kembali dari KUPASIANA: http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html

 

0 komentar:

Posting Komentar