ESSAY UTS PSIKOLOGI LINGKUNGAN
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DENGAN PERILAKU ORANG-ORANG YANG BERKENAAN DENGAN SAMPAH

Maulana Nor Ikhsan
22310410083
Dosen Pengampu:
Dr., Drs., Arundati Shinta M.A
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Sampah
merupakan isu global yang semakin mendesak untuk diatasi. Bagaimana masyarakat
memandang sampah dan menyikapinya dapat memiliki dampak signifikan pada
lingkungan, ekonomi, serta sektor-sektor lain dalam sebuah komunitas. Dalam
essay ini, kita akan mengeksplorasi hubungan antara persepsi dan perilaku
individu terkait sampah, dan bagaimana hal ini berdampak pada
permasalahan-permasalahan yang muncul dalam masyarakat.
Persepsi
individu terhadap sampah sangat memengaruhi perilaku mereka terkait sampah.
Ketika seseorang memiliki persepsi positif tentang pentingnya menjaga
lingkungan dan praktik penanganan sampah yang baik, mereka cenderung lebih
mungkin untuk:
1. .Memisahkan sampah dengan benar dan berpartisipasi
dalam program daur ulang.
2. .Mengurangi pemborosan dan konsumsi berlebihan,
menghasilkan lebih sedikit sampah.
3. Menggunakan kembali barang-barang daripada
membuangnya.
4. Menyokong praktik 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Salah
satu konsep utama dalam penanganan sampah adalah 3R: Reduce (Mengurangi), Reuse
(Menggunakan Ulang), dan Recycle (Mendaur Ulang). Persepsi individu terhadap
konsep ini memainkan peran besar dalam menggambarkan perilaku sehari-hari
terkait sampah.
Jika
seseorang memiliki persepsi yang kuat tentang pentingnya mengurangi sampah,
mereka cenderung lebih cermat dalam konsumsi, menghindari pemborosan, dan oleh
karena itu menghasilkan lebih sedikit sampah. Begitu juga, persepsi yang
positif terhadap reuse mendorong individu untuk menggunakan kembali
barang-barang daripada membuangnya begitu saja. Persepsi yang baik terhadap
mendaur ulang, dengan pemahaman akan manfaatnya, mendorong orang untuk
memisahkan sampah mereka dan berpartisipasi dalam program daur ulang.
Implikasi
Sosial dan Lingkungan
Persepsi
tentang sampah juga memiliki dampak signifikan pada masalah sosial dan
lingkungan. Contoh konkret adalah:
1. Penggunaan Plastik Sekali Pakai, Jika
masyarakat memiliki persepsi bahwa penggunaan plastik sekali pakai adalah hal
yang wajar, maka ini bisa mengakibatkan masalah meningkatnya sampah plastik
yang sulit terurai, merusak lingkungan.
2. Pembuangan Sampah Sembarangan,
Persepsi rendah tentang dampak negatif dari pembuangan sampah sembarangan dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan dan kesulitan dalam pengelolaan sampah.
3. Kurangnya Partisipasi dalam Daur Ulang,
Ketika persepsi tentang daur ulang rendah atau dianggap merepotkan, tingkat
partisipasi dalam program daur ulang dapat menurun, menyebabkan penumpukan
sampah yang dapat didaur ulang.
4. Masalah Kesehatan Akibat Sampah, Persepsi
yang kurang tentang dampak kesehatan akibat pembakaran sampah yang tidak
terkontrol dapat mengakibatkan masalah kesehatan seperti ISPA dan gangguan
pernapasan lainnya.
5. Dampak pada Pariwisata, Jika masyarakat
tidak peduli tentang penanganan sampah, sektor pariwisata di daerah tersebut
dapat terganggu karena lingkungan yang kotor dan tidak terjaga, sehingga
menurunkan minat wisatawan untuk berkunjung.
Selain
itu, ada juga permasalahan seperti resistensi terhadap pembangunan Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) baru, kurangnya pendidikan dan kesadaran tentang
manajemen sampah, persepsi tentang penggunaan produk plastik ramah lingkungan,
dan dampak global sampah elektronik.
Persepsi
masyarakat terhadap sampah memiliki peran penting dalam membentuk perilaku
individu terkait sampah. Dalam era di mana masalah sampah semakin mendesak,
memahami pengaruh persepsi ini adalah langkah penting untuk mengatasi
permasalahan lingkungan, sosial, dan ekonomi yang diakibatkan oleh penanganan
sampah yang tidak tepat. Melalui pendidikan, kesadaran, dan perubahan dalam
persepsi masyarakat, kita dapat bergerak menuju praktik yang lebih ramah
lingkungan dan berkelanjutan dalam mengelola sampah.
0 komentar:
Posting Komentar