Kamis, 02 November 2023

ESSAY UTS PSIKOLOGI LINGKUNGAN Maulana Nor Ikhsan 22310410083

 


ESSAY UTS PSIKOLOGI LINGKUNGAN
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DENGAN PERILAKU ORANG-ORANG YANG BERKENAAN DENGAN SAMPAH




Maulana Nor Ikhsan 
22310410083


Dosen Pengampu: 
Dr., Drs., Arundati Shinta M.A
 
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA



Sampah merupakan isu global yang semakin mendesak untuk diatasi. Bagaimana masyarakat memandang sampah dan menyikapinya dapat memiliki dampak signifikan pada lingkungan, ekonomi, serta sektor-sektor lain dalam sebuah komunitas. Dalam essay ini, kita akan mengeksplorasi hubungan antara persepsi dan perilaku individu terkait sampah, dan bagaimana hal ini berdampak pada permasalahan-permasalahan yang muncul dalam masyarakat.

Persepsi individu terhadap sampah sangat memengaruhi perilaku mereka terkait sampah. Ketika seseorang memiliki persepsi positif tentang pentingnya menjaga lingkungan dan praktik penanganan sampah yang baik, mereka cenderung lebih mungkin untuk:

1. .Memisahkan sampah dengan benar dan berpartisipasi dalam program daur ulang.

2. .Mengurangi pemborosan dan konsumsi berlebihan, menghasilkan lebih sedikit sampah.

3. Menggunakan kembali barang-barang daripada membuangnya.

4. Menyokong praktik 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

Salah satu konsep utama dalam penanganan sampah adalah 3R: Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan Ulang), dan Recycle (Mendaur Ulang). Persepsi individu terhadap konsep ini memainkan peran besar dalam menggambarkan perilaku sehari-hari terkait sampah.

Jika seseorang memiliki persepsi yang kuat tentang pentingnya mengurangi sampah, mereka cenderung lebih cermat dalam konsumsi, menghindari pemborosan, dan oleh karena itu menghasilkan lebih sedikit sampah. Begitu juga, persepsi yang positif terhadap reuse mendorong individu untuk menggunakan kembali barang-barang daripada membuangnya begitu saja. Persepsi yang baik terhadap mendaur ulang, dengan pemahaman akan manfaatnya, mendorong orang untuk memisahkan sampah mereka dan berpartisipasi dalam program daur ulang.

 

Implikasi Sosial dan Lingkungan

Persepsi tentang sampah juga memiliki dampak signifikan pada masalah sosial dan lingkungan. Contoh konkret adalah:

1. Penggunaan Plastik Sekali Pakai, Jika masyarakat memiliki persepsi bahwa penggunaan plastik sekali pakai adalah hal yang wajar, maka ini bisa mengakibatkan masalah meningkatnya sampah plastik yang sulit terurai, merusak lingkungan.

2. Pembuangan Sampah Sembarangan, Persepsi rendah tentang dampak negatif dari pembuangan sampah sembarangan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan kesulitan dalam pengelolaan sampah.

3. Kurangnya Partisipasi dalam Daur Ulang, Ketika persepsi tentang daur ulang rendah atau dianggap merepotkan, tingkat partisipasi dalam program daur ulang dapat menurun, menyebabkan penumpukan sampah yang dapat didaur ulang.

4. Masalah Kesehatan Akibat Sampah, Persepsi yang kurang tentang dampak kesehatan akibat pembakaran sampah yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan masalah kesehatan seperti ISPA dan gangguan pernapasan lainnya.

5. Dampak pada Pariwisata, Jika masyarakat tidak peduli tentang penanganan sampah, sektor pariwisata di daerah tersebut dapat terganggu karena lingkungan yang kotor dan tidak terjaga, sehingga menurunkan minat wisatawan untuk berkunjung.

Selain itu, ada juga permasalahan seperti resistensi terhadap pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) baru, kurangnya pendidikan dan kesadaran tentang manajemen sampah, persepsi tentang penggunaan produk plastik ramah lingkungan, dan dampak global sampah elektronik.

Persepsi masyarakat terhadap sampah memiliki peran penting dalam membentuk perilaku individu terkait sampah. Dalam era di mana masalah sampah semakin mendesak, memahami pengaruh persepsi ini adalah langkah penting untuk mengatasi permasalahan lingkungan, sosial, dan ekonomi yang diakibatkan oleh penanganan sampah yang tidak tepat. Melalui pendidikan, kesadaran, dan perubahan dalam persepsi masyarakat, kita dapat bergerak menuju praktik yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam mengelola sampah.


0 komentar:

Posting Komentar