Nama : Pascalin Sari Asih
Nim : 21310410192 (SP)
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA
PSIKOLOGI
LINGKUNGAN ESSAY 5
Dulu TPS 3R Randu Alas adalah tanah kas desa yang tidak
digunakan dan dipelihara, jadi sebagian warga membuang sampah liar yang
menimbulkan pencemaran di area yang sekarang sudah berdiri TPS. Bersama RT bapak
Tujono dan RW bapak Joko Tri Waluyo, mengadakan inventerisasi lahan karena jika
dibiarkan akan berdampak kurang baik dan mengajukan proposal ke dinas
lingkungan hidup. Bergerak pertama sosialisasi ke warga bahwa jika kita
membiarkan membuang sampah sembarangan akan mencemarkan lingkungan jadi TPS
berfungsi untuk mengelola sampah warga. Namun di TPA piyungan sendiri masih pakai
sistem di tumpuk tidak di olah jadi mengakibatkan overload. Setelah sampah di ambil
dari pelanggan akan dipilah berdasarkan jenisnya, seperti plastik yang kurang lebih
ada 23 kriteria plastik, tapi karena SDM di TPS kurang sehingga hanya jadi beberapa.
Ada sampah organik dari alam bisa dengan mudah diurai (daun, buah, sisa
makanan) dan anorganik berasal dari produk pabrik (plastik, kertas, seng). Untuk
sampah anorganik di ambil juragan rosok untuk di setorkan ke pabrik dan di daur
ulang.
Sampah organik akan dibuat kompos, sampah organik membutuhkan
bakteri untuk mempercepat fermentasi (mol) mikobra organisme lokal untuk memfermentasi
sampah, atau dengan em4. Dengan sistem bata berongga (buat bata yang berongga
masukan sampah untuk proses fermentasi), Winddraw (pakai bambu bentuk segitiga rongga
menghasilkan gas metan agar terurai jika mengendap bisa mengakibatkan kebakaran
atau meledak). Ketiga sistem taka kura (bahan dari rami atau bambu) semua
berfungsi melepaskan gas metan yang terbentuk. Degan mol setelah daun di cacah
1 banding 10 kita ratakan dan timbun dengan sistem (pilih salah satu dari 3
cara diatas). Kompos yang sudah di panen akan di tawarkan ke petani sekitar di
jual seharga 1000 per kilo biasanya di pakai untuk tanam cabai, terong bayam,
kangkung atau tanaman holtikultural. Atau setorkan ke dinas lingkungan hidup
1250 sebagai pemupukan taman kota sleman atau untuk bantuan ke kelompok tani
atau wanita tani. Lalu sampah buah akan di manfaatkan air nya untuk dasar POC (pupuk
organik cair), menggunakan drum atau bis beton tapi bawahnya menggunakan pipa untuk
mengeluarkan airnya, untuk tanaman padi organik, ada juga eco enzyme yang multifungsi
bisa membersihkan, untuk kesehatan dan steril ruangan, perbandingan nya 1,3,10 dengan
molase atau 1 tetes tebu, buah 3 kg dengan 5 jenis buah, lalu air. Bisa juga
untuk biokonversi dengan budi daya magot. Magot adalah sejenis larva atau anak
dari lalat bsf beda dengan lalat biasa karena tidak membawa bakteri yang buruk untuk
manusia. Manfaatnya selain menguraikan sampah organik, salah satu sampel kerja
sama dengan UGM membuat turunan magot atau mager (magot kering) bisa untuk
pakan burung kicau, ikan hias, ayam atau ternak lainnya karena kadar protein yang
tinggi bisa membuat daya tahan tubuh lebih bagus. Kotoran magot bisa jadi bahan
tambahan membuat pelet, seperti prediotik bisa menghemat biaya pelet.
Darurat sampah ini menimbulkan aroma yang tidak enak,
mahasiswa UGM mbak rania menciptakan eco lindi bahannya dari air lindi. Selain
menghilangkan bau sampah di TPS bisa juga untuk septictank atau got. Untuk bisa
menyelesaikan problem sampah harus ada berkolaborasi berkesinambungan, pemerintah
mengeluarkan aturan, akademis membuat alat atau ide dan metode cara seperti
kompos, eco lindi dan lain-lain, dan praktisi terbantu aturan dan akademis untuk
meringankan dalam mengelola sampah ini. "Karena tanpa teknologi kami ketinggalan
jaman, dan tidak bisa mengatasi lebih efisien". Begitu ucap bapak sujono
selaku pengurus TPS Randu Alas sebagai perwakilan. Semoga dengan upaya 3R yang
di lakukan TPS 3R Randu Alas ini membantu darurat sampah yang sedang terjadi saat
ini dan kedepannya.
0 komentar:
Posting Komentar