Selasa, 28 November 2023

E5 Psi.Ling ALIF YUGO WICAKSONO Belajar di TPST Randu Alas

 

KERJA DI TEMPAT SAMPAH BERPENGHASILAN UMR

Psikologi Sosial Essay 5 Belajar di TPST Randu Alas

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA

 


Alif Yugo Wicaksono

21310410184

 

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

 

            TPST Randu Alas yang berlokasi di Sardonoharjo dekat Jalan Kaliurang ini merupakan salah satu TPST andalan di Kabupaten Sleman. Bagaimana tidak tempat ini bisa dibilang TPS dengan fasilitas yang lumayan lengkap. Di TPST ini terdapat pemilahan berbagai jenis sampah, ternak Maggot, pembuatan kompos, Eco Enzym dan terakhir yang sedang dibangun adalah pembakaran sampah dengan corong yang tidak mengeluarkan asap. Cukup lengkap untuk di wilayah Kabupaten Sleman. Selain itu, TPST ini juga tempat transit dari Kota Jogja juga, terlebih saat TPA Piyungan ditutup sementara akibat Overload. TPST ini dulunya merupakan tana kas desa yang tidak terawat dan masyarakat sekitar sering membuang sampah di tanah tersebut. Lalu ada permintaan dari Pemerintah Kota Jogja untuk menglimpahkan tanah kas tersebut pada tanggal 16 Februari 2016 kepada warga sekitar yaitu RW 9 agar dikelola untuk menjadi TPST. Awal mula mereka bergerak dengan mendatangi rumah ke rumah yang sudah di sekitar RW 9 yaitu pada saat itu berjumlah sekitar 25 pelanggan, namun setelah beberapa saat berjalan semakin banyak warga yang berminat untuk membuang sampahnya disana. Iuran mereka patok dari puluhan ribu hingga ratusan ribu tergantung jenis sampah warganya. Saat ini pelanggan mereka kurang lebih 350 pelanggan yang tersebar di sekitar Sardonoharjo baik itu rumah hingga pabrik. Para pekerja disini juga mendapatkan gaji sesuai dengan UMR Kabupaten Sleman, sangat besar bukan.

            Untuk saat ini permasalahan besar yang akan dihadapi adalah rencana penutupan TPA Piyungan yang dilaksanakan pada tahun depan, 2024. Hal yang dikhawatirkan tentu saja akan terjadi penumpukkan pada TPST yang tersebar di wilayah Yogyakarta. Selain itu, pengurus TPST Randu Alas juga menyebutkan bahwa pemilahan sampah yang masih tidak optimal yang dilakukan oleh pelanggan menambah masa waktu penumpukkan di TPST, karena pekerja disana harus memilah lagi sampah-sampah hasil setoran dari pelanggan. Selanjutnya adlaah masalah teknologi, teknologi yang digunakan saat ini masih terbilang konvensional belum memakai mesin-mesin yang canggih, seperti pemilah sampah otomatis dan lain sebagainya. Terakhir masalah yang paling umum dan sering terjadi adalah kurangnya kordinasi dengan pemerintah setempat, sebagai contoh masalah pengangkutan sampah dari TPST ke TPA. Menurut keterangan dari pengurus TPST Randu Alas, sudah dua bulan lebih truk pengangkut dari pemerintah datang untuk mengambil sampah di TPST, hal ini seperti pemerintah daerah tidak serius dalam menanggapi masalah sampah ini. Ditambah lagi dengan tempat yang terbatas yang mengakibatkan jika dibiarkan sampah-sampah disana akan semakin menumpuk dan Overload.

            Tulisan ini menekankan bahwa pentingnya kordinasi dari pengurus dan antar pemerintah daerah agar tidak terjadi lagi penumpukkan dan pembiaran seperti ini. Pemilahan sampah juga tidak kalah penting agar setiap pelanggan memilah sampahnya terlebih dahulu sebelum disetorkan di TPST. Mari kita jaga bersama dengan peduli akan kelestarian lingkungan sekitar kita dengan mulai peduli akan sampah. Lingkungane Resik, Rejekine Apik.

           

 

0 komentar:

Posting Komentar