Senin, 27 November 2023

Essay 5 Belajar di TPS 3R Randu Alas - Austaniva

 

PENGELOLAAN SAMPAH SKALA KOMUNITAS DI TPST RANDU ALAS

Psikologi Lingkungan Essay 5 Belajar di TPS 3R Randu Alas

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA

 

  

AUSTANIVA

22310410060

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

 

Prodi Psikologi kelas SJ Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta mengadakan kunjungan ke TPS R3 Randu Alas yang berlokasi di Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman didampingi oleh dosen Psikologi Lingkungan, Dr., Dra. Arundati Shinta MA, minggu (28/10/2023). 

Kunjungan diawali dengan pembukaan oleh Ibu Shinta selaku dosen pembimbing. Dalam sambutannya, beliau berharap agar mahasiswa bisa belajar bertanggung jawab dan belajar untuk mengelola dan memilah sampah sebagai bentuk rasa tanggung jawab. Setelah itu acara dilanjutkan dengan penjelasan dari Bapak Tujono selaku ketua sekaligus penggagas terbentuknya TPS 3R Randu Alas. Dalam penjelasannya, Bapak Tujono menuturkan bahwa lahan yang saat ini menjadi TPS 3R Randu Alas dulunya merupakan tampat pembuangan sampah liar. Atas dasar keprihatinan melihat banyaknya sampah liar yang ditempat itu, maka bapak Tujono beserta tim akhirnya mengajukan proposal ke DLH agar tempat tersebut bisa dibangun menjadi TPST pada tahun 2015 dan TPS 3R Randu Alas resmi beroperasi pada tanggal 16 Februari 2016. Pada awal beroperasi, TPS 3R Randu Alas hanya memiliki pelanggan 20KK, namun seiiring dengan berjalanannya waktu saat ini TPS 3R Randu Alas telah memiliki pelanggan kurang lebih 307KK. TPS 3R Randu Alas diberi tugas untuk mengelola sampah dari wilayah Sardono dengan SK dari kelurahan.

Tugas utama TPS 3R Randu Alas adalah mengelola sampah, baik sampah organik maupun anorganik. Namun yang disayangkan adalah warga masyarakat belum terbiasa untuk membedakan dan memilah sampah berdasarkan jenisnya, hal itu menyebabkan antara sampah organik dan anorganik tercampur, petugas TPS membutuhkan waktu lebih lama untuk memilah dan akhirnya menimbulkan bau tidak sedap akibat dari sampah yang tidak dipilah sebelum diserahkan ke TPS. Sampah organik yang diterima oleh TPS 3R Randu Alas di olah menjadi kompos dan maggot agar bernilai jual. Sedangkan untuk sampah anorganik dipilah berdasarkan jenisnya yang kemudian di setor/dijual di pengepul barang bekas. TPS 3R Randu Alas telah melakukan uji lab untuk mengukur standarisasi dari kompos yang dihasilkan, namun dari hasil uji lab menyatakan bahawa kompos dari TPS 3R Randu Alas belum memenuhi standar karena kadar NPK yang belum stabil, hal ini terjadi karena bahan/sampah yang digunakan tidak selalu sama. Kompos yang dihasilkan dijual ke masyarakat sekitar dan digunakan sebagai pupuk taman-taman di Kab. Sleman melalui DLH Kab. Sleman.

Di TPS 3R Randu Alas sendiri terdapat 6 operator pengelolaan sampah, 3 orang bagian pengambilan sampah di rumah-rumah warga dan 3 orang lainnya bertugas memilah sampah di TPS 3R Randu Alas. Para operator mendapat fasilitas gaji UMR dan BPJS Ketenagakerjaan melalui DLH Kab. Sleman. TPS 3R Randu Alas memilik kendala dalam operasionalnya, seperti kurangnya SDM dalam pengelolaan sampah, teknologi pengelolaan yang belum efisien, dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk memilah sampah berdasarkan jenisnya sebelum diserahkan ke TPS.

TPS tentu sangat memberikan manfaat bagi masyarakat, namun sebagai masyarakat kita juga harus turut andil dalam pengelolaan dan pemilahan dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu rumah. Sampah yang telah kita pilah sebelum diserahkan TPS akan membantu mengurangi polusi dan mempercepat proses pengolahan sampah di TPS. Pada akhir acara, kelas Psikologi SJ melakukan sesi foto bersama di depan TPS 3R Randu Alas.


0 komentar:

Posting Komentar