Selasa, 28 November 2023

Essay 6 Nasabah Bank Sampah - Austaniva

 MENGHASILKAN UANG DARI SAMPAH MELALUI BANK SAMPAH

Psikologi Lingkungan Essay 6 Nasabah Bank Sampah

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA

 

AUSTANIVA

22310410060

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

 

Bank sampah merupakan sebuah konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan, tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menabung disebut sebagai nasabah, setiap nasabah bank sampah memiliki buku tabungan yang berisi transaksi penjualan barang bekas/sampah yang nantinya bisa diambil sewaktu-waktu. Sampah yang ditabung ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang nantinya akan dijual di pabrik uang sudah bekerja sama. Sedangkan plastik kemasan dibeli oleh pelaku bisnis dengan dimanfaatkan menjadi barang-barang kerajinan. Pembangunan bank sampah serupakan sebuah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat berkawan dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah. Jadi, bank sampah tidak bisa berdiri sendiri tetapi harus diintegrasikan dengan gerakan 3R sehingga manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat.

Di desa Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah terdapat bank sampah yang bernama “BANK SAMPAH JATI DIRI”, bank sampah ini merupakan salah satu bank sampah binaan dari program CSR PT Tirta Investama Aqua Klaten dan Lembaga Studi dan Tata Mandiri (LESTARI) dan telah terbentuk sejak tahun 2014, hingga saat ini Bank Sampah Jati Diri telah memiliki 210 nasabah aktif dan menerima 22 kategori sampah. Keberadaan bank sampah ini memberikan perubahan positif terhadap lingkungan karena masyarakat tidak membuang sampah di sungai dan dari segi ekonomi juga memberikan manfaat karena masyarakat bisa mendapatkan tambahan penghasilan melalui sampah dan barang bekas yang disetorkan ke bank sampah. Namun, bank sampah sendiri juga memiliki permasalahan terkait SDM, karena pengelola bank sampah kebanyakan adalah pekerja/karyawan maka bank sampah tidak bisa buka setiap hari dan jam operasional juga terbatas.

Penulis sendiri telah menjadi nasabah bank sampah Jati Diri sejak bulan Agustus 2023 dan sudah 2x menabung sampah di Bank Sampah Jati Diri. Pertama kali penulis menabung sampah pada tanggal 31 Agustus 2023, barang yang penulis setorkan berupa:

  •          Minyak jelantah 5kg dengan harga Rp. 1.700/kg
  •          Besi bekas renovasi rumah seberat 10kg dengan harga Rp. 1.500/kg
  •          Baja bekas renovasi rumah seberat 15kg dengan harga Rp. 1.750/kg

Total penghasilan dari penjualan di bank sampah:  Rp. 49.750.

Pada tanggal 22 November, penulis kembali menabung di bank sampah Jati Diri. Barang yang penulis setorkan berupa:

  •         Aqua gelas bersih seberat 1kg dengan harga Rp. 2.200/kg
  •         Ember & gayung rusak seberat 0,5kg dengan harga Rp. 1.200/kg
  •         Koran seberat 11kg dengan harga Rp. 1.400/kg
  •         Aki bekas 2 unit seberat 16kg dengan harga Rp. 5.000/kg
  •         Minyak jelantah 7kg dengan harga Rp. 1.700/kg
  •         Buku bekas bekas 25kg dengan harga Rp. 800/kg

Total penghasilan dari penjualan di bank sampah:  Rp. 130.100

Dari 2x menabung sampah, penulis memiliki tabungan sebesar Rp. 179.850.

Banyak sekali manfaat yang penulis dapatkan dari menabung di bank sampah karena barang-barang bekas yang masih bernilai guna dapat disalurkan dan penulis bisa mendapatkan benefit berupa uang hasil penjualan barang bekas tersebut. Disamping itu, rumah menjadi lebih rapi dan bersih karena tidak ada lagi penumpukan barang bekas terlalu banyak di rumah.

0 komentar:

Posting Komentar