Selasa, 21 November 2023

Essay 4 Melakukan Eksperimen Oleh Bastian Jan Bona Tua Siringoringo & Chornelia Minar Tampubolon

 

PEMBUATAN KOMPOS DAN ECOENZYM HASIL SAMPAH RUMAH TANGGA

Psikologi Lingkuny Essay 4 Melakukan Eksperimen 

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA

Disusun Oleh :

Nama : Bastian Jan Bona Tua Siringoringo

Nim : 22310410069

Nama : Chornelia Minar Tampubolon

Nim : 22310410078

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta




Kompos 

Kompos merupakan bahan organik yang dibuat dengan cara menguraikan bahan organik seperti daun-daun berguguran, ranting, sisa makanan, dan kotoran hewan. Proses pengomposan dapat dilakukan secara alami dengan membiarkan bahan organik terurai secara alami oleh mikroorganisme atau dengan menggunakan starter kompos untuk mempercepat proses penguraian. Kompos mempunyai manfaat yang besar bagi pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Pada artikel kali ini kami tidak hanya akan menjelaskan manfaat kompos saja, namun juga menjelaskan cara pembuatannya. Cara membuat kompos sendiri sebenarnya sangat mudah, kita bisa menggunakan bahan organik seperti daun kering, rumput, sisa makanan, dan kertas sebagai bahan bakunya. Berikut  langkah-langkah  membuat kompos sendiri:

Siapkan tempat untuk membuat kompos, seperti lubang di tanah atau kotak kompos. Pada pembuatan kompos ini saya menggunakan wadah kompos tersebut yang terbuat dari tanah liat. Alasan mengapa menggunakan wadah tersebut agar sikulasi udara ada pada saat proses pembuatan kompos terjadi. Pastikan tempat tersebut berada di tempat yang terlindungi dari sinar matahari. Selanjutnya Kumpulkan bahan organik seperti daun-daun mati, sisa makanan, sampah kulit buah. Harap pastikan bahwa bahan organik yang di kumpulkan bebas dari bahan kimia dan pestisida. Pada tahap pertama kita memasukkan Arang, Abu bakaran yang sudah di saring, dun daun yang sudah di fermentasi, dan kulit telur pada sebuah wadah lain dan diaduk sampai bercampur dengan sempurna. Selanjutnya Kulit buah dan sisa makanan yang sudah diris iris kecil kecil dicampur dengan kompos lawas dan diaduk dengan dicampur ampas kopi, kemudian tambahkan Fermentasi kulit buah tambahan sisa ekoenzym, irisan daun sirih sebanyak 50 lembar dan dicampur Molase (tetes tebu, bakteri untuk menguraikan adonan), ema untuk tanaman (6 tutup botol), trikoderma (anti jamur) dicampur Fermentsi daun bawang (daun bawang untuk menghindarkan serangga), dedak, anfush. Selanjutnya diaduk secara merata tambahkan juga Garam (untuk pestisida alami) lalu campur grajen dan tambah air sampai tidak terlalu kering dan adonan tidak terlalu basah tambah sampah daun kering yg sudah disetelika. Kemudian gentong tanah liat diberi bantal (potongan kardus yang sudah dimasukan menjadi bantalan) masukan campuran kompos kedalam gontong tanah liat yang sudah di siapkan tadi lalu ditambah kompos yg sudah jadi dan ditutup selama 14 hari agar kompos bisa siap untuk di gunakan.

Kompos dapat menjadi alternatif pengganti pupuk kimia untuk meningkatkan kualitas tanah dan pertumbuhan tanaman. Dengan membuat kompos sendiri, kita juga dapat mengurangi sampah organik di rumah dan memberikan dampak positif bagi lingkungan. Pengomposan juga sangat mudah dan dapat dilakukan di rumah dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia. Kini, buatlah kompos  di rumah untuk menumbuhkan tanaman yang lebih sehat dan membuang bahan limbah agar lebih bermanfaat.




Eco enzyme.

Eco enzyme adalah solusi yang dihasilkan dengan memfermentasi sisa bahan organik seperti daging buah, sayuran, gula, dan air.Larutan ini berwarna coklat tua dan mempunyai aroma fermentasi asam manis yang kuat. Eco enzyme dapat digunakan sebagai cairan serba guna, termasuk deterjen rumah tangga, pupuk alami, dan insektisida yang efektif.

Pada proses pembuatan eco enzyme kita harus menggunakan perbandingan bahan 1:3:10 dengan rincian perbandingan yaitu Gula merah 90 gr: Kulit Semangka 270 gr : Air 900 ml.

Langkah- langkah pembuatan Eco Enzyme
1.
siapkan bahan-bahan yang digunakan sebagai perbandingan. Dimulai dari gula merah yang diiris kecil lalu dipanaskan bersama 450ml air diatas kompor dan diaduk hingga gula mera larut. 

2. kulit semangka dipotong menjadi bagian-bagian lebih kecil, agar lebih memudahkan proses fermentasi.

3.siapkan botol/wadah untuk tempat fermentasi.

4.Saat gula merah sudah larut tunggu hingga air gula merah dingin telah dingin.

Langkah mencampurkan bahan bahan nya yang pertama kita tuang kedalam botol/wadah yang sudah disiapkan, lalu masukan potongan kecil kulit semangka, lalu tambahkan air 450ml dan sisakan sediit ruang, kemudian tutup rapat botol/wadah tersebut dan beri tanggal pemuatan dan tanggal akan di panen, agar mudah untuk mengetahui kapan akan memanen hasil fermentasinya. Pada pembuatan eco enzyme terdapat 2x masa fermentasi, yang pertama difermentasi selama 3bulan dan kedua difermentasi selama 1bulan.

Dari eksperimen ini juga diajarkan dalam memanen eco enzyme yang telah difermentasi dari bulan Februari. Botol/Wadah yang berisi eco enzyme akan disaring, untuk memisahkan ampas -ampas kulit buah dengan air hasil fermentasinya. Cairan dari eco enzyme yang telah difermentasi tahap pertama dan akan di lakukan kembali fermentasi kedua selama 1 bulan, cairan hasil fermentasi juga bisa di gunakan untuk pembuatan sambun cair. Dan ampas kulist buah yang telah disaring bisa digunakan sebagai bahan dari pembuatan Kompos.

Permasalahan yang ada adalah krisis kesadaran bahwa sampah rumah tangga memili manfaat yang banyak, bahwa selama ini sampah dipandang menjadi hal yang sangat menjijikan dan bau. Dengan adanya kegiatan yang kami lakukan memberikan kesadan sendiri buat saya. Dan bagaimana cara supaya teman teman dan orang sekitar kita bisa menerapkan 3R pada sampah sehingga sampah akan lebih berkurang di lingkungan kita

 

 

 

 

 


 

 

 

 

 

 


 

 


0 komentar:

Posting Komentar