Selasa, 21 November 2023

Essay 4 Melakukan Eksperimen oleh Muhammad Arba’an

 

PEMBUATAN KOMPOS DENGAN KULIT PISANG

Psikologi Lingkuny Essay 4 Melakukan Eksperimen 

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA


Nama : Muhammad Arba’an

Nim : 21310410199 

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

Kulit pisang merupakan limbah yang cukup berpengaruh bagi pencemaran lingkungan karena buah pisang sangat digemari masyarakat sebab dapat diolah menjadi berbagai macam makanan maupun minuman. Masalahnya kulit pisang dibuang begitu saja sehingga menjadi limbah pencemaran lingkungan. Padahal kulit pisang selain dapat diolah kembali menjadi makanan, juga bisa dimanfaatkan menjadi pupuk organik cair yang dapat membantu mempercepat petumbuhan akar, menambah unsur hara dalam tanah, memacu pembentukan bunga serta pematangan biji atau batang, dan dapat menambah daya tahan tanaman terhadap penyakit. Studi ini menggunakan kualitatif deskriptif. Dengan pengolahan limbah kulit pisang menjadi pupuk organik cair, telah meminimalisir pencemaran lingkungan akibat limbah kulit pisang dan ternyata dapat membantu permasalahan pada tanaman.

Buah pisang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat karena memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh juga sangat mudah dijumpai di pasar tradisional maupun pasar modern. Olahan dari buah pisang sudah banyak diketahui masyarakat, misalnya seperti keripik pisang, kolak pisang, bolu ataupun kue yang berbahan dasar pisang maupun digunakan sebagai hiasan untuk mempercantik tampilan olahan tersebut. Banyaknya olahan dari buah pisang dan minimnya pengetahuan tentang daur ulang dari kulit pisang, membuat kulit pisang menjadi limbah yang cukup berpengaruh bagi lingkungan sekitar. Padahal apabila kulit pisang diolah dengan baik dapat menghasilkan berbagai aneka olahan lezat dan bisa menjadi pupuk organik bagi tanaman. Kulit Pisang memiliki banyak kandungan zat dan manfaat bagi tanaman apabila di daur ulang menjadi pupuk organik cair, misalnya karena kulit pisang mengandung mengandung 42% kalium maka dapat memperkuat batang tanaman juga dapat melawan penyakit serta menyuburkan bunga dan buahbuahan pada tanaman. Terdapat potasium yang bisa membuat tanaman tahan terhadap kekeringan sehingga tanaman tidah mudah layu. Selain itu, menggunakan pupuk organik cair dari kulit pisang juga bermanfaat untuk menambah unsur hara dalam tanah, membantu mempercepat pertumbuhan akar, bunga serta pematangan biji atau batang.

Bahan Yang Di Butuhkan Apa Saja Sih?.

Bahanya cukup sederhana yaitu : kulit pisang, EM4, Air dan botol bekas.

Cara Pembuatanya Seperti Apa Sih?.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah memblender kulit pisang terlebih dahulu hingga halus lalu dilarutkan dengan air. Perbandingan air dan kulit pisang adalah 1 : 1. Setelah itu, campur larutan dan EM4 untuk merangsang proses pemecahan senyawa pada kulit pisang.

Setelah itu, larutan didiamkan selama 3 hingga 4 hari sehingga terjadi proses fermentasi. Setelah hari ke -5, pupuk organik dari kulit pisang sudah siap untuk digunakan.






Untuk pengaplikasiannya ke tanaman, pupuk cair ini harus dilarutkan dengan air terlebih dahulu. Perbandinganya adalah 1 : 10. Satu liter pupuk cair berarti harus dilarutkan dengan 10 liter air. Pengaplikasiannya sama seperti penggunaan pupuk pada umumnya. Namun, yang harus diketahui, pupuk kulit pisang ini sangat rendah nitrogen sehingga pengaplikasiannya perlu dikombinasikan dengan pupuk lain yang kaya nitrogen agar nutrisi tumbuhan dapat tercukupi.

Pengolahan menjadi kulit pisang menjadi pupuk merupakan pilihan yang sangat dianjurkan. Selain dapat membantu petani dalam mengurangi pupuk kimia pada tanaman, pupuk organik juga lebih efisien dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Demikianlah informasi terbaru menegnai pemanfaatan kulit pisang menjdi pupuk organik. Selain dapat mengurangi limbah, hadirnya pupuk organik cair dari kulit pisang ini juga diharapkan mampu mengurangi paparan bahan kimia ke produk pertanian sehingga tanaman menjadi lebih aman untuk dikonsumsi dan juga bebas pestisida.

 

 

 

 

 

 

     

 

 

 


0 komentar:

Posting Komentar