Senin, 02 Oktober 2023

Essay 1 Meringkas Jurnal_Indriyani

 

Perilaku Pro-Lingkungan dan Motivasi Sosial dalam Mengurangi

 

Penggunaan Plastik Sekali Pakai

 

 

Psikologi Sosial Essay 1 Meringkas Jurnal

 

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA

 

 

 

 

INDRIYANI

 

22310410035

 

 

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

 

YOGYAKARTA

 

 

Topik

Perilaku   pro-lingkungan   dan   motivasi   sosial   dalam   mengurangi

 

penggunaan plastik sekali pakai di kalangan siswa di Kota Bandung

Sumber

Ardhiyansyah, A., Iskandar, Y., & Riniati, W. O. (2023). Perilaku Pro -

 

Lingkungan dan Motivasi Sosial dalam Mengurangi Penggunaan Plastik

 

Sekali Pakai. Jurnal Multidisiplin West Science, 2(07), 580-586.

Permasalahan

Kurangnya   kesadaran   penggunaan   plastik   sekali   pakai;   kendala

 

kenyamanan  dan  kebiasaan;  keterbatasan  ruang  hijau;  kesenjangan kualitas lingkungan; kurang pendidikan.

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh kualitas

 

lingkungan terhadap kesejahteraan psikologis individu yang tinggal di kota metropolitan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan pengetahuan tentang hubungan antara lingkungan perkotaan dan kesejahteraan psikologis, dengan fokus pada bagaimana berbagai aspek lingkungan perkotaan dapat mempengaruhi kesejahteraan mental penduduk kota.

Isi

Lingkungan yang buruk, termasuk tingkat polusi yang lebih tinggi dan

 

akses yang terbatas terhadap ruang terbuka hijau (Braubach et al., 2017).

 

Akibatnya, populasi ini mungkin lebih rentan terhadap dampak buruk

 

lingkungan perkotaan terhadap kesejahteraan psikologis mereka.

 

Dalam jurnal ini membahas tentang perilaku pro-lingkungan dan motivasi sosial dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di kalangan pelajar di Kota Bandung.

Penelitian  ini  menggunakan  metode survei kuesioner  terstruktur dan wawancara semi-terstruktur untuk mengumpulkan data dari 500 siswa. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar siswa terlibat dalam tindakan pro-lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, namun masih ada sebagian siswa yang masih menggunakan plastik sekali  pakai.   Norma   sosial  dan  pendidikan   lingkungan   memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pro-lingkungan siswa. Wawancara  semi-terstruktur  mengungkapkan  bahwa  pengaruh  teman sebaya,  kurangnya kesadaran,  kenyamanan dan kebiasaan,  serta aksi kolektif  merupakan  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  perilaku  pro- lingkungan siswa.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa kampanye dan intervensi pemasaran sosial yang menggambarkan perilaku pro-lingkungan sebagai norma dapat efektif dalam mendorong perubahan perilaku siswa. Pendidikan lingkungan juga penting dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa tentang dampak polusi plastik.

Metode

Penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan metode campuran,

 

yang mengintegrasikan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Kombinasi ini memungkinkan eksplorasi yang komprehensif dari topik penelitian, memberikan pemahaman  yang  lebih  mendalam  tentang  faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pro-lingkungan dan motivasi sosial di kalangan mahasiswa di Kota Bandung terkait pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.

Penelitian  ini  menggunakan  metode survei kuesioner  terstruktur dan wawancara semi-terstruktur untuk mengumpulkan data dari 500 siswa.

Hasil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

 

1.   70% siswa terlibat dalam perilaku pro-lingkungan, sementara 30%

 

masih sangat bergantung pada plastik sekali pakai.

 

2.   Norma  sosial  muncul  sebagai  penentu  yang  signifikan  dalam

 

menentukan pilihan siswa terkait plastik sekali pakai.

 

3. Siswa yang menerima pendidikan dan informasi lingkungan menunjukkan tingkat kesadaran yang lebih tinggi tentang polusi plastik dan konsekuensinya.

4. Ketersediaan dan kenyamanan alternatif yang berkelanjutan ditemukan sebagai faktor penting dalam mendorong siswa untuk mengadopsi praktik ramah lingkungan.

5.   Banyak siswa menyebutkan bahwa melihat teman sebaya mereka terlibat dalam perilaku pro-lingkungan mendorong mereka untuk mengikutinya.

6. Aksi kolektif muncul sebagai solusi potensial, karena siswa menyatakan kesediaan mereka untuk berpartisipasi dalam inisiatif berbasis komunitas untuk mengatasi polusi plastik.

Diskusi

Penelitian tentang perilaku pro-lingkungan dan motivasi sosial dalam

 

mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di kalangan pelajar di Kota Bandung telah memberikan wawasan yang sangat penting untuk mengatasi masalah polusi plastik yang mendesak. Temuan ini menunjukkan lanskap perilaku pro-lingkungan yang beragam, dengan sebagian besar siswa telah mengadopsi praktik-praktik berkelanjutan, sementara yang lain masih mengandalkan plastik sekali pakai. Pentingnya norma sosial dan pengaruh teman sebaya menunjukkan pentingnya menumbuhkan budaya tanggung jawab lingkungan di kalangan pelajar. Kampanye dan intervensi pemasaran sosial yang menggambarkan perilaku pro-lingkungan sebagai norma dapat secara efektif mendorong perubahan perilaku dan meningkatkan adopsi alternatif yang berkelanjutan. Pendidikan lingkungan muncul sebagai alat yang ampuh untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa tentang dampak polusi plastik.

 

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar