Perilaku Pro-Lingkungan dan Motivasi Sosial dalam Mengurangi
Penggunaan Plastik Sekali Pakai
Psikologi Sosial Essay 1 Meringkas Jurnal
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA
INDRIYANI
22310410035
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Topik |
Perilaku pro-lingkungan dan motivasi sosial dalam mengurangi
penggunaan plastik sekali pakai di kalangan siswa di Kota Bandung |
Sumber |
Ardhiyansyah, A., Iskandar, Y., & Riniati, W. O. (2023). Perilaku Pro -
Lingkungan dan Motivasi Sosial dalam Mengurangi Penggunaan Plastik
Sekali Pakai. Jurnal Multidisiplin West Science, 2(07), 580-586. |
Permasalahan |
Kurangnya kesadaran penggunaan plastik sekali pakai; kendala
kenyamanan dan kebiasaan; keterbatasan ruang hijau; kesenjangan kualitas lingkungan; kurang pendidikan. |
Tujuan |
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh kualitas
lingkungan terhadap kesejahteraan psikologis individu yang tinggal di kota metropolitan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan pengetahuan tentang hubungan antara lingkungan perkotaan dan kesejahteraan psikologis, dengan fokus pada bagaimana berbagai aspek lingkungan perkotaan dapat mempengaruhi kesejahteraan mental penduduk kota. |
Isi |
Lingkungan yang buruk, termasuk tingkat polusi yang lebih tinggi dan
akses yang terbatas terhadap ruang terbuka hijau (Braubach et al., 2017). |
|
Akibatnya, populasi ini mungkin lebih rentan terhadap dampak buruk
lingkungan perkotaan terhadap kesejahteraan psikologis mereka.
Dalam jurnal ini membahas tentang perilaku pro-lingkungan dan motivasi sosial dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di kalangan pelajar di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode survei kuesioner terstruktur dan wawancara semi-terstruktur untuk mengumpulkan data dari 500 siswa. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar siswa terlibat dalam tindakan pro-lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, namun masih ada sebagian siswa yang masih menggunakan plastik sekali pakai. Norma sosial dan pendidikan lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pro-lingkungan siswa. Wawancara semi-terstruktur mengungkapkan bahwa pengaruh teman sebaya, kurangnya kesadaran, kenyamanan dan kebiasaan, serta aksi kolektif merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pro- lingkungan siswa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kampanye dan intervensi pemasaran sosial yang menggambarkan perilaku pro-lingkungan sebagai norma dapat efektif dalam mendorong perubahan perilaku siswa. Pendidikan lingkungan juga penting dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa tentang dampak polusi plastik. |
Metode |
Penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan metode campuran,
yang mengintegrasikan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Kombinasi ini memungkinkan eksplorasi yang komprehensif dari topik penelitian, memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pro-lingkungan dan motivasi sosial di kalangan mahasiswa di Kota Bandung terkait pengurangan penggunaan plastik sekali pakai. Penelitian ini menggunakan metode survei kuesioner terstruktur dan wawancara semi-terstruktur untuk mengumpulkan data dari 500 siswa. |
Hasil |
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
1. 70% siswa terlibat dalam perilaku pro-lingkungan, sementara 30%
masih sangat bergantung pada plastik sekali pakai. |
|
2. Norma sosial muncul sebagai penentu yang signifikan dalam
menentukan pilihan siswa terkait plastik sekali pakai.
3. Siswa yang menerima pendidikan dan informasi lingkungan menunjukkan tingkat kesadaran yang lebih tinggi tentang polusi plastik dan konsekuensinya. 4. Ketersediaan dan kenyamanan alternatif yang berkelanjutan ditemukan sebagai faktor penting dalam mendorong siswa untuk mengadopsi praktik ramah lingkungan. 5. Banyak siswa menyebutkan bahwa melihat teman sebaya mereka terlibat dalam perilaku pro-lingkungan mendorong mereka untuk mengikutinya. 6. Aksi kolektif muncul sebagai solusi potensial, karena siswa menyatakan kesediaan mereka untuk berpartisipasi dalam inisiatif berbasis komunitas untuk mengatasi polusi plastik. |
Diskusi |
Penelitian tentang perilaku pro-lingkungan dan motivasi sosial dalam
mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di kalangan pelajar di Kota Bandung telah memberikan wawasan yang sangat penting untuk mengatasi masalah polusi plastik yang mendesak. Temuan ini menunjukkan lanskap perilaku pro-lingkungan yang beragam, dengan sebagian besar siswa telah mengadopsi praktik-praktik berkelanjutan, sementara yang lain masih mengandalkan plastik sekali pakai. Pentingnya norma sosial dan pengaruh teman sebaya menunjukkan pentingnya menumbuhkan budaya tanggung jawab lingkungan di kalangan pelajar. Kampanye dan intervensi pemasaran sosial yang menggambarkan perilaku pro-lingkungan sebagai norma dapat secara efektif mendorong perubahan perilaku dan meningkatkan adopsi alternatif yang berkelanjutan. Pendidikan lingkungan muncul sebagai alat yang ampuh untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa tentang dampak polusi plastik. |
0 komentar:
Posting Komentar