Minggu, 14 Juli 2024

Essay Psikologi Inovasi : Ujian Akhir Semester - Bima Mahardika - 213101410189 - SJ

 

JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER PSIKOLOGI INOVASI

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA

 


BIMA MAHARDIKA

21310410189

 

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

2024

 

    Kreatif berasal dari bahasa Inggris to create dengan arti menciptakan atau membuat. Dalam hal ini, menciptakan suatu hal yang baru atau belum pernah ada sebelumnya. Oleh karena itu, jika kamu berpikir kreatif, maka kamu memiliki keunikan yang berbeda dengan individu lainnya. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kreatif adalah memiliki daya cipta atau memiliki kemampuan untuk menciptakan. Dengan berpikir kreatif berarti kita sudah menunjukkan cara untuk menyelesaikan suatu masalah. Selain itu, berpikir kreatif bisa dilakukan dengan cara melatih diri kita untuk menemukan ide-ide baru. Dari ide-ide itulah kita akan terbiasa untuk menyelesaikan masalah dengan cara efektif dan eefisien. Dengan demikian, berpikir kreatif adalah cara berpikir yang dimiliki oleh seseorang dengan tujuan untuk menciptakan ide-ide atau hal-hal yang baru atau berbeda dari yang lain.

    Kata inovasi berasal dari bahasa Inggris innovation yang memiliki arti pembaharuan atau perubahan. Dalam hal ini, pembaharuan yang dimaksud adalh menggunakan ide atau hal yang sudah ada,tetapi dimodifikasi dengan kemampuan atau gaya kita, sehingga berbeda dengan ide atau hal yang sudah ada. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inovasi adalah penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Penemuan itu bisa berupa gagasan, metode, atau alat. Dengan berpikir inovasi kita akan dapat menyempurnakan atau memperbaharui penemuan-penemuan yang sudah ada. Penemuan-penemuan yang diperbaharui harus diikuti dengan perkembangan zaman karena jika tidak mengikuti perkembangan zaman akan dianggap “kuno”. Semakin banyak kita melakukan inovasi, maka akan semakin banyak orang yang merasakan penemuan-penemuan yang diperbaharui. Oleh karena itu, jangan pernah menyerah untuk terus berpikir inovasi dalam segala macam bidang. Dengan demikian, berpikir inovasi adalah cara berpikir seseorang yang dengan tujuan untuk memperbaharui penemuan-penemuan yang sudah ada dan sesuai dengan perkembangan zaman.

*Persepsi Mahasiswa yang Menghasilkan Karya Seadanya

Seleksi Stimuli:

    Mahasiswa ini mungkin memilih stimuli dari lingkungan yang terbatas dan sederhana, seperti hanya melihat contoh-contoh tugas tahun sebelumnya atau dari internet tanpa melakukan eksplorasi lebih lanjut. Mereka cenderung menghindari stimuli yang menantang atau memerlukan upaya lebih. Interpretasi mereka terhadap tugas ini adalah sebagai beban tambahan yang tidak penting. Mereka mungkin merasa bahwa tugas ini tidak relevan dengan masalah kehidupan mereka. Akibatnya, respon mereka adalah menyelesaikan tugas dengan upaya minimal. Mereka memilih ide-ide yang paling mudah dan tidak memerlukan banyak usaha, menghasilkan karya yang seadanya dan kurang inovatif.

*Persepsi Mahasiswa yang Menghasilkan Karya Menarik dan Rapi

Seleksi Stimuli:

    Mahasiswa ini lebih aktif dalam menyeleksi stimuli dari berbagai sumber, termasuk inspirasi dari alam, seni, teknologi, dan berbagai sumber lainnya. Mereka mencari stimuli yang menantang dan memicu pemikiran kreatif. Interpretasi mereka terhadap tugas ini adalah sebagai peluang untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Respon yang diberikan adalah melakukan tugas dengan teliti, memperhatikan setiap detail dan menginvestasikan waktu serta usaha untuk berpikir out-of-the-box. Hasilnya, mereka mampu menghasilkan produk yang menarik dan tidak terduga. Proses penerimaan informasi dilakukan dengan sikap terbuka, di mana mereka berusaha mencari berbagai cara untuk membuat karya yang unik dan menarik.

Pengaruh Persepsi terhadap Perilaku

 *Mahasiswa dengan Persepsi Sederhana:

    Karena mereka melihat tugas ini hanya sebagai sesuatu yang harus diselesaikan dengan minimal usaha, perilaku mereka cenderung pasif dan konvensional. Mereka tidak termotivasi untuk berpikir kreatif atau inovatif, sehingga hasilnya seadanya.

*Mahasiswa dengan Persepsi Kompleks:

 Mereka memiliki motivasi yang tinggi untuk berprestasi dan memandang tugas ini sebagai kesempatan untuk berkreasi. Persepsi mereka mendorong perilaku aktif, teliti, dan inovatif, sehingga menghasilkan produk yang menarik dan rapi.

Kesimpulan

    Perbedaan dalam cara berpikir kreatif dan perilaku inovatif antara dua jenis mahasiswa ini dapat dijelaskan melalui skema persepsi dari Paul A. Bell dan kawan-kawan. Persepsi yang kompleks dan positif terhadap tugas mendorong mahasiswa untuk berpikir lebih kreatif dan berperilaku lebih inovatif, sedangkan persepsi yang sederhana dan negatif menghasilkan perilaku yang seadanya.

    MacGyver adalah Serial drama penuh aksi - mengisahkan seorang agen rahasia jenius yang selalu saja bisa meloloskan dari dari berbagai jerat maut dan juga para penjahat - berkat akal dan kecerdikannya yang luar biasa. MacGyver yang dibintangi Richard Dean Anderson jadi serial paling digemari era '90-an awal. Ia merupakan tituler yang memecehkan masalah menggunakan kecerdasan. yang menggunakan kecerdikan dan pengetahuan ilmiahnya untuk menyelesaikan berbagai masalah tanpa menggunakan kekerasan atau senjata api.

    Berpikir Kreatif adalah salah satu ciri khas utama MacGyver. Dia mampu menggunakan benda-benda sehari-hari dengan cara yang tidak konvensional untuk menyelesaikan masalah. Misalnya, dia dapat memanfaatkan penjepit kertas sebagai alat pengunci atau mengubah tabung pasta gigi menjadi alat penyelamat. Kemampuan ini menunjukkan betapa pentingnya imajinasi dalam menemukan solusi inovatif. Kreativitas dan Improvisasi: Kemampuan untuk dengan cepat berimprovisasi dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya adalah salah satu ciri khas MacGyver. Dia sering membuat alat atau perangkat dengan bahan seadanya, seperti menggunakan klip kertas, permen karet, atau tali untuk menyelesaikan masalah.

    Beberapa perilaku utama yang mendukung inovasi dan kreativitas MacGyver dalam menghadapi kesulitan-kesulitan adalah:

 *Kreativitas dan Improvisasi: Kemampuan untuk dengan cepat berimprovisasi dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya adalah salah satu ciri khas MacGyver. Dia sering membuat alat atau perangkat dengan bahan seadanya, seperti menggunakan klip kertas, permen karet, atau tali untuk menyelesaikan masalah.

 *Pemikiran Lateral (Lateral Thinking):

MacGyver sering memecahkan masalah dengan cara yang tidak konvensional dan out-of-the-box. Dia tidak terbatas pada solusi yang jelas atau standar, tetapi menemukan cara-cara alternatif untuk mencapai tujuannya.

 *Pengetahuan Luas dalam Sains dan Teknologi:

Pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip fisika, kimia, dan teknik memungkinkan MacGyver untuk menggunakan barang-barang sehari-hari dalam cara-cara yang tidak terduga dan inovatif.

    Karakteristik-karakteristik ini membuat MacGyver mampu mengatasi berbagai rintangan dengan cara yang kreatif dan inovatif, menjadikannya sebagai tokoh yang inspiratif dan legendaris dalam sejarah televisi. Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan situasi dan menemukan solusi baru saat kondisi berubah, Tidak mudah putus asa dan terus mencari solusi meskipun menghadapi hambatan, Kemampuan untuk tetap tenang dan berpikir jernih meskipun berada dalam situasi yang penuh tekanan, dan Ketelitian dan observasi yang mendetail saat mengatasi masalah atau kasus. Perilaku-perilaku ini membuat MacGyver mampu mengatasi berbagai rintangan dengan cara yang kreatif dan inovatif, menjadikannya tokoh yang inspiratif dan legendaris dalam sejarah televisi. Film ini sangat direkomendasikan untuk ditonton bagi mereka yang tertarik dengan cerita yang menekankan kecerdasan dan kreativitas dalam menyelesaikan masalah.

 

Daftar Pustaka

Patimah, A.S., Shinta, A. & Al-Adib, A. (2024). Persepsi terhadap lingkungan. Jurnal Psikologi. 20(1), Maret, 23-29.

https://ejournal.up45.ac.id/index.php/psikologi/article/view/1807

Sarwono, S. W. (1995). Psikologi lingkungan. Jakarta: Grasindo & Program Pascasarjana Prodi Psikologi UI

 

 

0 komentar:

Posting Komentar