Kamis, 11 Juli 2024

Esai Prestasi Psikologi Inovasi : Gerakan Mukena Bersih Puji Astutik (21310410164)

 

GERAKAN MUKENA BERSIH

BENTUK SEDERHANA PENGABDIAN MASYARAKAT

Puji Astutik

Nim : 21310410164

Esai Prestasi : Pengabdian Masyarakat

Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA

Dalam salah satu kelas diskusi psikologi inovasi, dosen kami ibu Arundati Shinta menyampaikan kalimat yang sangat saya ingat, yang bagi saya merupakan motivasi. Beliau menyampaikan seperti ini  “Mbak puji pasti bisa berdonasi (donasi tenaga, pikiran)”. Berdonasi disini artinya bermanfaat bagi manusia lain. Kebermanfaatan yang luas yang tidak mengenal suku, agama, golongan ataupun ras. Saya memaknainya sebagai suatu bentuk pengabdian untuk masyarakat. Individu yang hidupnya bukan hanya tentang dirinya saja tapi punya kontribusi untuk masyarakat luas dan lingkungan sekitar baik dengan tenaga, pikiran, ataupun materi. Hal ini juga selaras dengan nilai agama yang saya anut, disampaikan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia lainnya.

Tahun 2007 ada sebuah gerakan yang diprakarsai oleh Gita Saraswati yang bernama Gerakan Mukena Bersih (GMB). Gerakan ini bermula atas dasar keprihatinan Gita terhadap kondisi mukena di beberapa masjid atau musholla yang kurang bersih padahal mukena dipakai untuk beribadah. Cukup banyak ditemui mukena atau sarung di masjid/musholla yang jarang dicuci ataupun jika dicuci tempo waktunya cukup lama sehingga terkadang berbau apek. Gerakan ini diharapkan mampu menggerakkan masyarakat untuk melakukan gerakan serupa yaitu menjadi individu yang mau bergerak dan berkontribusi terhadap kebersihan sarana ibadah maupun fasilitas umum.

GMB yang digagas Gita ini menyadarkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat bisa dilakukan melalui hal-hal sederhana. Jum’at, 5 Juli 2024 saya memutuskan pergi ke salah satu masjid di dekat tempat kerja. Saya meminta ijin kepada pengurus masjid untuk mencuci mukena yang ada di masjid tersebut. Sebelumnya saya memastikan bahwa mukena yang akan dicuci memang mukena yang sudah harus dicuci bukan mukena yang masih wangi dan bersih. Saya menyampaikan ke pengurus masjid bahwa mukena dan sarung akan dikembalikan pada Senin 8 Juli 2024 dalam kondisi yang sudah bersih, wangi, serta sudah disetrika. Di masjid ini ada 4 pasang mukena dan 3 buah sarung. Saya memutuskan membawa 3 pasang mukena (atasan bawahan) dan 2 sarung dengan menyisakan 1 pasang mukena dan 1 sarung di masjid agar jika ada jamaah yang membutuhkan bisa dipakai.

Bisa memilih menggunakan materi atau tenaga untuk melakukan kegiatan ini. Memakai materi artinya tinggal ke laundry sementara menggunakan tenaga artinya dicuci sendiri. Saya memutuskan untuk menggunakan tenaga. Sesampainya di kost mukena dan sarung saya rendam, cuci lalu setelah kering disetrika. Hanya bermodal tenaga, deterjen cair, dan pewangi pakaian ternyata bisa berkontribusi kecil namun bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

 Foto : sebelum dicuci

Foto : Setelah dicuci dan disetrika

Pengabdian masyarakat merupakan bentuk kegiatan yang membantu masyarakat tanpa mengharap balasan apapun. Saya menyadari bahwa sebuah pengabdian tidak selalu harus suatu bentuk kegiatan yang besar. Ada banyak sekali jenis kegiatan yang sebenarnya bisa dilakukan diantaranya kegiatan membersihkan sarana fasilitas umum, memberikan sumbangsih pikiran dengan mengajarkan baca tulis pada orang dewasa yang buta aksara, membuat program kegiatan edukasi untuk anak jalanan, kegiatan penyuluhan, atau berbagi keterampilan pada masyarakat. Intinya adalah kemauan bergerak melakukan tindakan untuk masyarakat.

 

 

0 komentar:

Posting Komentar