GERAKAN MUKENA BERSIH
BENTUK SEDERHANA PENGABDIAN MASYARAKAT
Puji Astutik
Nim : 21310410164
Esai Prestasi : Pengabdian
Masyarakat
Psikologi Inovasi
Dosen Pengampu : Dr.,
Dra. Arundati Shinta MA
Dalam salah satu kelas diskusi psikologi inovasi, dosen kami
ibu Arundati Shinta menyampaikan kalimat yang sangat saya ingat, yang bagi saya
merupakan motivasi. Beliau menyampaikan seperti ini “Mbak puji pasti bisa berdonasi (donasi
tenaga, pikiran)”. Berdonasi disini artinya bermanfaat bagi manusia lain.
Kebermanfaatan yang luas yang tidak mengenal suku, agama, golongan ataupun ras.
Saya memaknainya sebagai suatu bentuk pengabdian untuk masyarakat. Individu
yang hidupnya bukan hanya tentang dirinya saja tapi punya kontribusi untuk
masyarakat luas dan lingkungan sekitar baik dengan tenaga, pikiran, ataupun
materi. Hal ini juga selaras dengan nilai agama yang saya anut, disampaikan
bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia
lainnya.
Tahun 2007 ada sebuah gerakan yang diprakarsai oleh Gita
Saraswati yang bernama Gerakan Mukena Bersih (GMB). Gerakan ini bermula atas
dasar keprihatinan Gita terhadap kondisi mukena di beberapa masjid atau
musholla yang kurang bersih padahal mukena dipakai untuk beribadah. Cukup
banyak ditemui mukena atau sarung di masjid/musholla yang jarang dicuci ataupun
jika dicuci tempo waktunya cukup lama sehingga terkadang berbau apek. Gerakan
ini diharapkan mampu menggerakkan masyarakat untuk melakukan gerakan serupa
yaitu menjadi individu yang mau bergerak dan berkontribusi terhadap kebersihan sarana
ibadah maupun fasilitas umum.
GMB yang digagas Gita ini menyadarkan bahwa kegiatan
pengabdian masyarakat bisa dilakukan melalui hal-hal sederhana. Jum’at, 5 Juli
2024 saya memutuskan pergi ke salah satu masjid di dekat tempat kerja. Saya
meminta ijin kepada pengurus masjid untuk mencuci mukena yang ada di masjid
tersebut. Sebelumnya saya memastikan bahwa mukena yang akan dicuci memang
mukena yang sudah harus dicuci bukan mukena yang masih wangi dan bersih. Saya menyampaikan
ke pengurus masjid bahwa mukena dan sarung akan dikembalikan pada Senin 8 Juli
2024 dalam kondisi yang sudah bersih, wangi, serta sudah disetrika. Di masjid
ini ada 4 pasang mukena dan 3 buah sarung. Saya memutuskan membawa 3 pasang
mukena (atasan bawahan) dan 2 sarung dengan menyisakan 1 pasang mukena dan 1
sarung di masjid agar jika ada jamaah yang membutuhkan bisa dipakai.
Bisa memilih menggunakan materi atau tenaga untuk melakukan
kegiatan ini. Memakai materi artinya tinggal ke laundry sementara
menggunakan tenaga artinya dicuci sendiri. Saya memutuskan untuk menggunakan
tenaga. Sesampainya di kost mukena dan sarung saya rendam, cuci lalu setelah kering
disetrika. Hanya bermodal tenaga, deterjen cair, dan pewangi pakaian ternyata
bisa berkontribusi kecil namun bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Foto : sebelum dicuci
Foto : Setelah dicuci dan disetrika
Pengabdian masyarakat merupakan bentuk kegiatan yang
membantu masyarakat tanpa mengharap balasan apapun. Saya menyadari bahwa sebuah
pengabdian tidak selalu harus suatu bentuk kegiatan yang besar. Ada banyak
sekali jenis kegiatan yang sebenarnya bisa dilakukan diantaranya kegiatan
membersihkan sarana fasilitas umum, memberikan sumbangsih pikiran dengan
mengajarkan baca tulis pada orang dewasa yang buta aksara, membuat program
kegiatan edukasi untuk anak jalanan, kegiatan penyuluhan, atau berbagi
keterampilan pada masyarakat. Intinya adalah kemauan bergerak melakukan
tindakan untuk masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar