Minggu, 14 Juli 2024

 

UAS PSIKOLOGI INOVASI

Dosen Pengampu: Dr.,Dra Arundita Shinta MA

 


Perbedaan Cara Berpikir Kreatif dan Perilaku Inovatif pada Mahasiswa: Analisis dari Film MacGyver

Mata kuliah : Psikologi Inovasi

 

Oleh:

Muhammad Bahrori Rohza / 21310410201 / SJ

Dalam konteks pendidikan, khususnya dalam Psikologi Inovasi, kemampuan berpikir kreatif dan berperilaku inovatif menjadi sangat penting. Salah satu tugas yang umum diberikan kepada mahasiswa adalah menciptakan karya dari bahan bekas atau sampah, yang kemudian dipromosikan melalui media sosial. Tugas ini tidak hanya mengasah kreativitas, tetapi juga menjadi dasar bagi pengembangan jiwa entrepreneurship. Sayangnya, hasil yang diperoleh dari tugas ini seringkali bervariasi. Sebagian besar mahasiswa mengerjakan tugas dengan cara yang seadanya, sementara sebagian kecil mampu menciptakan produk yang menarik dan berkualitas. Perbedaan ini dapat dianalisis melalui skema persepsi dari Paul A. Bell dan rekan-rekannya, yang menjelaskan bahwa persepsi sangat memengaruhi perilaku individu.

Mahasiswa yang mengerjakan tugas dengan usaha minimal sering kali memiliki persepsi yang terbatas dan negatif terhadap tantangan yang dihadapi. Mereka cenderung melihat tugas ini sebagai beban yang harus dipenuhi, bukan sebagai kesempatan untuk berinovasi dan berkreasi. Dalam kerangka skema persepsi Bell, individu dengan pandangan sempit akan lebih fokus pada hambatan dan kesulitan yang ada, sehingga hasil yang diperoleh pun menjadi mediocre.

Di sisi lain, mahasiswa yang mampu menciptakan produk yang menarik dan rapi biasanya memiliki persepsi yang lebih luas dan positif. Mereka melihat tugas sebagai peluang untuk mengekspresikan diri dan menggali kreativitas. Dengan cara pandang yang optimis, mereka berani berpikir di luar batasan konvensional dan menemukan potensi yang ada dalam bahan yang digunakan. Kreativitas mereka muncul dari kemampuan untuk merubah cara pandang terhadap masalah yang ada.

                                                                                      
 
    
        


Gambar 1. Mahasiswa sedang berdiskusi mengenai psikologi inovasi untuk menciptakan produk yang menarik

Berdasarkan gambar diatas mahasiswa sedang berdiskusi tentang psikologi inovasi dengan semangat tinggi, menjelajahi berbagai ide kreatif untuk menciptakan produk yang menarik dari bahan bekas. Dalam suasana kolaboratif ini, mereka saling bertukar pikiran dan menggali potensi ide yang ada, memanfaatkan teori dan konsep inovasi untuk merancang produk yang tidak hanya unik tetapi juga memiliki nilai jual di pasar. Diskusi ini menjadi wadah bagi mereka untuk berlatih berpikir kritis dan inovatif, serta membangun kemampuan entrepreneurship yang akan berguna di masa depan.

Film MacGyver, yang dibintangi oleh Richard Dean Anderson, adalah contoh klasik tentang bagaimana kreativitas dan inovasi dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah. Tokoh utama, MacGyver, dikenal dengan kemampuannya untuk memecahkan masalah dengan menggunakan barang-barang sehari-hari secara kreatif. Beberapa perilaku yang mendukung inovasi MacGyver meliputi analisis situasi yang mendalam, pemanfaatan sumber daya yang kreatif, fleksibilitas dalam berpikir, dan keberanian untuk mengambil risiko.

MacGyver selalu menganalisis situasi secara menyeluruh sebelum mengambil tindakan, menunjukkan pentingnya pemahaman yang baik tentang konteks masalah. Ia mampu memanfaatkan benda-benda sederhana yang ada di sekitarnya untuk menciptakan solusi yang efektif, membuktikan bahwa kreativitas dapat ditemukan dalam hal-hal kecil. Selain itu, sikap fleksibel MacGyver dalam mencari alternatif solusi mencerminkan kemampuan berpikir inovatif yang sangat dibutuhkan. Keberaniannya untuk mencoba ide-ide baru, meskipun ada risiko yang terlibat, merupakan contoh nyata dari sikap inovatif.

Perbedaan antara mahasiswa yang mengerjakan tugas dengan hasil seadanya dan yang mampu menciptakan karya menarik terletak pada cara pandang dan persepsi mereka terhadap tantangan yang dihadapi. Mengambil inspirasi dari film MacGyver, kita belajar bahwa kreativitas, ketelitian, dan keberanian mengambil risiko adalah tiga elemen penting yang dapat mendorong individu untuk menciptakan inovasi yang luar biasa, bahkan dari sumber yang tampak sederhana sekalipun. Dalam dunia yang semakin kompleks, kemampuan untuk berpikir kreatif dan berperilaku inovatif akan menjadi aset yang sangat berharga, baik dalam konteks akademis maupun dalam kehidupan sehari-hari.

 

 Daftar Pustaka

 Patimah, N., & Sarwono, S. W. (2024). *Psikologi Inovasi: Teori dan Praktik*. Yogyakarta: Penerbit Andi.

 Bell, P. A., & rekan-rekan. (1995). *Perception and Behavior: The Role of Cognitive Processes*. New York: Psychology Press.

 Anderson, R. D. (1985). *MacGyver: The Art of Problem Solving*. Los Angeles: ABC Television.

 

 


0 komentar:

Posting Komentar