Sabtu, 13 Juli 2024

UAS PSIKOLOGI INOVASI - WILDAN HANIF NURFAIZAN ( 21310410202 )

 JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER PSIKOLOGI INOVASI

JULI 2024

 

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA


Wildan Hanif Nurfauzan

21310410202

SJ

 

 

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

2024

 


Perbedaan Cara Berpikir Kreatif dan Perilaku Inovatif pada Mahasiswa dalam Tugas Psikologi Inovasi

Pada tugas Psikologi Inovasi, mahasiswa diminta untuk membuat sebuah karya dari sampah dan mempromosikannya di media sosial, sebagai cikal bakal entrepreneurship. Akan tetapi, ada perbedaan mencolok antara mahasiswa yang hanya sekedar mengumpulkan tugas dengan hasil seadanya, dan mahasiswa yang mampu menciptakan produk menarik dengan ketelitian yang tinggi. Untuk memahami perbedaan ini, kita bisa menggunakan skema persepsi dari Paul A. Bell dan kawan-kawan (dalam Patimah et al., 2024; Sarwono, 1995), di mana persepsi menjadi dasar terbentuknya suatu perilaku.

Mahasiswa yang hanya mengerjakan tugas seadanya cenderung memiliki pendapat bahwa tugas ini hanyalah formalitas akademik. Pendapat ini kemudian membentuk cara berpikir yang minim kreativitas dan inovasi. Mereka melihat tugas ini sebagai beban, alhasil motivasi untuk menghasilkan karya yang luar biasa sangat rendah. Akibatnya, mereka tidak berusaha mencari ide-ide kreatif atau berusaha mengembangkan konsep yang unik.

Di sisi lain, mahasiswa yang mampu menciptakan produk menarik bisa melihat tugas ini sebagai peluang untuk mengekspresikan kreativitas dan menunjukkan kemampuan inovatif yang dimiliki oleh mereka. Persepsi positif ini memicu motivasi intrinsik yang tinggi, di mana mereka bisa merasa tertantang untuk menghasilkan karya terbaik. Cara berpikir kreatif mereka terstimulasi oleh keinginan untuk mencari solusi baru dan berbeda dalam memanfaatkan sampah menjadi produk yang bernilai. Mereka tidak hanya berpikir bagaimana menyelesaikan tugas, tetapi juga bagaimana membuat karya yang menonjol dan memiliki nilai tambah.

Perilaku inovatif pada mahasiswa juga terlihat dari ketelitian dan dedikasi mereka dalam menyelesaikan tugas. Mereka melakukan riset, merencanakan setiap langkah dengan cermat, dan berusaha untuk mencapai hasil yang optimal. Beda dengan mahasiswa yang sekedar mengumpulkan tugas, mereka menghabiskan lebih banyak waktu dan energi untuk memperbaiki dan menyempurnakan karya mereka. Pendapat yang mereka miliki tentang tugas ini sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang secara kreatif membentuk perilaku inovatif yang konsisten dan terarah.

 

Perilaku Kreatif dan Inovatif dalam Film MacGyver

Film "MacGyver", yang terkenal pada tahun 1980-an, menampilkan tokoh utama yang diperankan oleh Richard Dean Anderson sebagai sosok yang selalu mengedepankan pikiran kreatif juga perilaku inovatif. Meskipun mendapat berbagai kritik, film ini dikenang karena kemampuan MacGyver untuk menyelesaikan berbagai kesulitan dengan berbagai cari yang tidak konvensional.

 Beberapa perilaku yang mendukung inovasi MacGyver dalam menyelesaikan masalah antara lain:

1. Kemampuan Berpikir Kritis : MacGyver selalu menggunakan logika dan analisis kritis dalam menghadapi situasi. Dia mampu mengidentifikasi masalah dengan cepat dan mencari solusi yang efisien dengan menggunakan sumber daya yang ada.

2. Pemanfaatan Sumber Daya yang Terbatas : Salah satu ciri khas MacGyver ialah kemampuannya untuk menggunakan benda-benda sederhana dan seringkali tidak dianggap berguna oleh orang lain, untuk menciptakan alat-alat yang membantunya keluar dari situasi sulit. 

3. Kreativitas dan Inovasi Tinggi : MacGyver seringkali menciptakan solusi yang tidak terduga dan inovatif, contohnya membuat alat peledak dari bahan-bahan rumah tangga atau merakit perangkat komunikasi darurat dari barang-barang yang tersedia.

4. Ketenangan dalam Tekanan : Dalam situasi yang menegangkan, MacGyver selalu mampu menjaga ketenangannya, yang memungkinkan ia untuk berpikir jernih dan kreatif dalam menemukan solusi.

5. Keberanian Mengambil Resiko : Banyak dari solusi MacGyver melibatkan pengambilan resiko yang tinggi. Dia tidak takut untuk mencoba sesuatu yang baru atau tidak biasa, padahal hal itu merupakan elemen penting dari inovasi.

6. Kolaborasi dan Komunikasi Efektif : Meskipun sering bekerja sendiri, MacGyver juga mampu bekerja sama dengan orang lain dan memanfaatkan pengetahuan serta keterampilan orang-orang di sekitarnya untuk menyelesaikan berbagai masalah.

Perilaku-perilaku tersebut menunjukkan bahwa inovasi tidak hanya tentang memiliki ide-ide cemerlang, akan tetapi juga tentang bagaimana menerapkan ide-ide tersebut dalam situasi nyata dengan cara yang efektif dan efisien. Tokoh MacGyver mengajarkan kita bahwa kreativitas dan inovasi adalah kunci untuk mengatasi tantangan, dan bahwa dengan pemikiran yang tepat, setiap masalah dapat kita pecahkan.



0 komentar:

Posting Komentar