JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER
PSIKOLOGI INOVASI
Dosen
Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Celyn Intang Aulia
21310410169
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Soal 1
Paul A. Bell terkenal dengan karyanya dalam
bidang persepsi dan komunikasi, khususnya dalam memahami bagaimana individu
memproses informasi dari lingkungan mereka dan bagaimana persepsi tersebut
mempengaruhi cara berpikir dan perilaku mereka. Untuk menjelaskan perbedaan
cara berpikir kreatif dan perilaku inovatif pada mahasiswa dengan menggunakan
skema persepsi dari Paul A. Bell, kita perlu memahami beberapa konsep inti dari
persepsinya.
Persepsi adalah dasar penting bagi pembentukan
perilaku karena melalui persepsi, individu menginterpretasikan dan memberikan
makna pada informasi yang mereka terima dari lingkungan. Persepsi terbentuk
karena adanya penginderaan, perhatian, organisasi persepsi, interpretasi,
pengalaman, dan pembelajaran. Persepsi memengaruhi cara seseorang berpikir,
merasakan, dan bertindak.
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa,
individu mempunyai persepsi tersendiri yang dibagi menjadi dua, yaitu persepsi
dalam batas optimal dan diluar batas optimal. Persepsi dalam batas optimal akan
mengasilkan homeostatis atau kemampuan individu dalam mempertahankan kondisi
internal yang stabil meskipun teadi perubahan di lingkungan eksternal.
Persepsi diluar batas optimal akan menyebabkan
individu menjadi stres. Individu yang merasakan stres akan menghasilkan coping mechanism. Coping mechanism adalah strategi atau metode yang digunakan
individu untuk mengatasi, mengurangi, atau mengelola stres, tekanan, atau
masalah emosional yang mereka hadapi. Mekanisme ini membantu seseorang dalam
mengelola situasi sulit dan mempertahankan kesejahteraan mental dan emosional.
Faktor yang mempengaruhi mekanisme ini yaitu kepribadian, pengalaman masa lalu,
latar belakang sosial, dll. Coping
mechanism yang dapat diterima dengan baik akan menjadikan adaptasi sehingga
menyebabkan efek yang berkelanjutan atau kebiasan. Mekanisme yang diterima
dapat mempengaruhi persepsi terhadap objek
fisik. Coping mechasim yang
buruk dapat menyebakan stres yang berkelanjutan. Stres yang berkelanjutan dapat
ditangani oleh psikolog atau psikiater. Mekanisme yang tidak bisa diterima ini
mempengaruhi individu. Hasil coping
mechasim tersebut adalah hasil dari persepsi individu.
Begitu
juga terdapat perbedaan pada persepsi mahasiswa berpikir kreatif dan perilaku
inovatif. Berikut perbeda mahasiswa berpikir kreatif dan perilaku inovatif :
Berpikir Kreatif |
Perilaku Inovatif |
lebih fokus pada proses eksplorasi ide |
berfokus pada hasil dan implementasi ide |
mengambil risiko dengan ide-ide yang tidak
konvensional |
mengambil risiko yang sudah dipertimbangkan
dengan matang |
merespons lingkungan dengan eksplorasi dan
eksperimen |
bertindak dengan cara yang lebih terarah dan
terstruktur |
1. Penginderaan
: lebih terbuka terhadap berbagai jenis informasi sensoris, cenderung lebih
peka terhadap detail-detail yang mungkin diabaikan oleh orang lain.
2. Perhatian
: memiliki perhatian yang lebih luas dan fleksibel, Cenderung memperhatikan
hal-hal yang tidak biasa atau tidak konvensional.
3. Organisasi
persepsi : mengorganisir informasi dengan cara yang tidak biasa, menciptakan
asosiasi baru dan unik, sering melihat pola-pola yang tidak terlihat oleh orang
lain.
4. Interpretasi
: Memberikan makna baru pada informasi yang ada, sering kali melalui metafora
atau analogi, menafsirkan informasi dengan cara yang inovatif dan tidak
terduga.
5. Pengalaman
dan pembelajaran : pengalaman sebelumnya digunakan untuk melihat kemungkinan
baru dan mengeksplorasi ide-ide yang berbeda, pembelajaran bersifat
eksperimental dan iteratif, sering mencoba hal-hal baru untuk melihat apa yang
berhasil.
Cara
perilaku inovatif dalam konteks persepsi Paul A. Bell sebagai berikut :
1. Penginderaan
: cenderung fokus pada informasi yang relevan dan aplikatif, mencari informasi
yang dapat diterapkan secara langsung untuk menciptakan perubahan atau
perbaikan.
2. Perhatian
: memiliki perhatian yang lebih terfokus dan selektif, memperhatikan informasi
yang dapat digunakan untuk solusi praktis dan implementasi.
3. Organisasi
persepsi : Mengorganisir informasi dengan cara yang lebih sistematis dan
terstruktur, fokus pada bagaimana informasi tersebut dapat digunakan untuk
menghasilkan hasil yang konkret.
4. Interpretasi
: menilai informasi dengan kritis, mempertimbangkan kelayakan dan dampaknya,
lebih fokus pada solusi praktis dan bagaimana ide-ide dapat diimplementasikan
dengan efektif.
5. Pengalaman
dan pembelajaran : Pengalaman digunakan untuk memperbaiki dan memodifikasi
pendekatan yang ada, Pembelajaran bersifat aplikatif, dengan fokus pada
implementasi dan hasil.
Soal 2
Petualangan Angus MacGyver, seorang agen
rahasia dan ahli ilmu pengetahuan yang bekerja untuk Phoenix Foundation.
Phoenix Foundation, sebuah organisasi yang terlibat dalam berbagai misi
kemanusiaan dan investigasi rahasia. MacGyver terkenal karena kemampuannya
memecahkan masalah dengan menggunakan pengetahuan ilmiah dan alat-alat
sederhana, sering kali menghindari penggunaan senjata api dan kekerasan. Dengan
latar belakang pendidikan dalam fisika dan kimia, serta pengalaman sebagai
anggota Pasukan Khusus AS, MacGyver menggunakan kecerdasan dan kreativitasnya
untuk menyelesaikan berbagai misi berbahaya.
MacGyver sering menggunakan barang-barang
sehari-hari untuk membuat alat atau perangkat yang tidak terduga, seperti
menggunakan karet gelang untuk membuat perangkap atau memanfaatkan bahan kimia
rumah tangga untuk menciptakan reaksi kimia yang berguna. Dari cerita tersebut
MacGyver merupakan orang yang berpikir kreatif dan mempunyai pemikiran lateral.
Pemikiran lateral adalah metode pemecahan masalah yang melibatkan pendekatan
kreatif dan non-linear untuk menghasilkan solusi yang inovatif.
Pemecahan masalah menggunakan sumber daya yang
ada disekitar. Pada cuplikan film MacGyver mampu menggunakan benda-benda di
sekitarnya, seperti klip kertas, karet gelang, dan tali, untuk menciptakan
solusi yang tidak hanya praktis tetapi juga inovatif. Sumber daya yang ada
merupakan cara yang paling efektif dan efisien.
Pengetahuan teknis yang luas dan diterapkan
dalam menyelesaikan masalah. MacGyver sangat ahli dalam bidang teknis dan
ilmiah. MacGyver memiliki pengetahuan yang mendalam tentang kimia, fisika,
teknik, dan ilmu komputer, yang memungkinkan dia untuk memahami bagaimana
berbagai objek dan bahan bekerja dan bagaimana mereka dapat dimanipulasi untuk tujuan
tertentu.
Ketelitian dan observasi yang mendetail saat
mengatasi masalah atau kasus. MacGyver sering memperhatikan detail-detail kecil
dalam lingkungannya yang memberinya petunjuk tentang cara menyelesaikan
masalah, seperti memperhatikan pola atau kelemahan dalam struktur fisik yang
bisa dimanfaatkan. MacGyver sering memperhatikan detail-detail kecil dalam
lingkungannya yang memberinya petunjuk tentang cara menyelesaikan masalah,
seperti memperhatikan pola atau kelemahan dalam struktur fisik yang bisa
dimanfaatkan.
Kemampuan untuk tetap tenang dan berpikir
jernih meskipun berada dalam situasi yang penuh tekanan. MacGyver sering
menghadapi situasi berbahaya dan mendesak, tetapi dia selalu mampu tetap tenang
dan fokus, yang memungkinkan dia untuk merumuskan rencana dan solusi yang
efektif.
Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan situasi dan menemukan solusi baru saat kondisi berubah. MacGyver
sering harus menyesuaikan rencananya berdasarkan situasi yang berkembang, dan
dia mampu beradaptasi dengan cepat untuk menemukan solusi baru ketika yang
direncanakan tidak berhasil.
Tidak mudah putus asa dan terus mencari solusi
meskipun menghadapi hambatan. MacGyver menunjukkan ketekunan dalam menghadapi
kesulitan, selalu mencari cara baru untuk mengatasi rintangan meskipun situasi
tampak tidak mungkin.
Perilaku-perilaku seperti kreativitas,
pemecahan masalah dengan memanfaatkan sumber daya sekitar, pengetahuan teknis
yang luas, implementasi pengetahuan teknis, ketelitian, ketenangan di bawah
tekanan, kemampuan adaptasi, kolaborasi, dan ketahanan adalah kunci bagi
MacGyver untuk mengatasi kesulitan dan menghasilkan solusi inovatif. Kombinasi
dari keterampilan ini memungkinkan dia untuk menghadapi berbagai tantangan
dengan cara yang efektif dan sering kali tidak konvensional.
0 komentar:
Posting Komentar