Minggu, 17 Desember 2023

Esai Prestasi Psikologi Lingkungan M. Ekky Wahyu Mumpuni 22310420017

 

MENYISIHKAN WAKTU DAN DARAH UNTUK KEMANUSIAAN, PENGALAMAN DONOR APHERESIS DI UDD PMI KOTA YOGYAKARTA

 

Oleh : M. Ekky Wahyu Mumpuni

22310420017

 

Hari itu, Minggu 19 November 2023, adalah sebuah rutinitas setiap 2 bulan sekali, dimana saya akan menyumbangkan sekitar 350 cc darah saya di UDD PMI Kota Yogyakarta. Namun ternyata ada permintaan donor thromboapheresis, yaitu donor darah trombosit melalui proses apheresis, dengan golongan darah O rhesus positif, saya diminta menjadi pendonor nya, baiklah, saya menyetujuinya. Sebelum donor apheresis, saya diambil sampel darah untuk dilihat terlebih dahulu layak atau tidaknya untuk didonorkan trombositnya, berbeda dengan donor darah reguler yang hanya diperiksa tekanan darah dan hemoglobinnya saja. Darah saya diuji di laboratorium terlebih dahulu. Setelah menungu selama kurang lebih dua jam, saya akhirnya diperbolehkan untuk memasuki ruangan donor darah.

Sebelum mendonorkan darah, saya diberikan 1 tablet kalsium terlebih dahulu untuk dikonsumsi, baru memulai proses donor darah. Proses donor darah berjalan seperti biasanya, yakni salah satu lengan saya ditusuk oleh jarum untuk mengambil darah. Bedanya, banyak sensasi aneh yang dirasakan oleh tubuh saya, yang biasanya tidak saya rasakan di donor darah reguler.

Dok : Pribadi

Saya merasakan sensasi geli, seperti kesemutan di sekitar mulut dan wajah, sensasi tersebut disebut sebagai reaksi sitrat. Ketika donor apheresis, zat kimia sitrat ditambahkan ke darah untuk mencegah pembekuan darah. Lalu, perbedaan mendasar donor darah reguler dengan donor darah plasma adalah, donor darah apheresis, darah yang diambil dari tubuh kita akan melewati mesin khusus untuk dipisahkan dan diambil bagian pentingnya saja, yaitu trombositnya saja. Sedangkan komponen darah lainnya dikembalikan lagi ke dalam tubuh, saat itu juga.

Dok : Pribadi

Proses donor darah berlangsung sekitar 1 jam lebih. Reward dari donor darah apheresis pun jauh lebih banyak dibandingkan donor darah reguler. Berbagai macam makanan dan minuman seperti coklat, biskuit dan susu siap dibawa pulang ke rumah. Jika Anda tertarik untuk donor darah apheresis, syarat yang diperlukan lebih ketat dibandingkan donor darah reguler, yakni pendonor apheresis harus berusia minimal 18 tahun dengan berat badan minimal 60 kg. Kadar Hemoglobin darah 12.5 – 17.0 gr/dl dan tekanan darah sistole berada antara 110–150 mmHg serta diastole 70–90mmHg. Darah Anda pun harus melewati pemeriksaan laboratorium terlebih dahulu untuk memastikan tubuh tidak terjangkit HIV/AIDS, hepatitis dan penyakit lainnya.

Donor apheresis lebih efektif daripada donor biasa. Donor darah apheresis diperlukan untuk memenuhi kebutuhan trombosit. Satu donor apheresis dapat menghasilkan 1-2 dosis platelet (trombosit), dimana 1 dosis setara dengan 6 kantong platelet. Artinya, perbandingan kebutuhan adalah sekitar 1:6 orang. Biasanya diperlukan untuk pasien kanker yang membutuhkan komponen-komponen tertentu saja, dalam hal ini trombosit darah.

UDD PMI Kota Yogyakarta selalu kekurangan kantung darah setiap harinya, karena permintaan jumlah darah sangat banyak dari rumah sakit di seluruh Yogyakarta dan di luar yogyakarta. Dengan donor darah apheresis, kita dapat sedikit mengurangi kebutuhan kantung darah, karena perbandingannya adalah 1:6 orang. Nah, kapan lagi menolong orang lain sekaligus menjaga kesehatan kita sendiri? Donor darah secara rutin dapat menurunkan resiko kanker, sakit jantung, dan membakar kalori tubuh. Jadi donor darah dapat membantu menjaga berat badan tetap ideal. Kegiatan donor darah juga menjadi medical check up rutin bagi kesehatan Anda. Para calon pendonor akan diperiksa terlebih dahulu secara menyeluruh mulai dari pemeriksaan fisik hingga laboratorium untuk menyingkirkan kemungkinan memiliki penyakit serius. Jika Anda lolos semua itu, selamat, Anda adalah orang yang sehat. Syukuri karunia Tuhan tersebut dengan membagiakan karunia tersebut pada orang-orang yang membutuhkan. Jadi, tunggu apalagi? Ayo donor darah,  untuk kemanusiaan!

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar