MENYISIHKAN WAKTU
DAN DARAH UNTUK KEMANUSIAAN, PENGALAMAN DONOR APHERESIS DI UDD PMI KOTA
YOGYAKARTA
Oleh : M. Ekky Wahyu
Mumpuni
22310420017
Hari itu, Minggu
19 November 2023, adalah sebuah rutinitas setiap 2 bulan sekali, dimana saya
akan menyumbangkan sekitar 350 cc darah saya di UDD PMI Kota Yogyakarta. Namun
ternyata ada permintaan donor thromboapheresis, yaitu donor darah trombosit
melalui proses apheresis, dengan golongan darah O rhesus positif, saya diminta
menjadi pendonor nya, baiklah, saya menyetujuinya. Sebelum donor apheresis,
saya diambil sampel darah untuk dilihat terlebih dahulu layak atau tidaknya
untuk didonorkan trombositnya, berbeda dengan donor darah reguler yang hanya
diperiksa tekanan darah dan hemoglobinnya saja. Darah saya diuji di
laboratorium terlebih dahulu. Setelah menungu selama kurang lebih dua jam, saya
akhirnya diperbolehkan untuk memasuki ruangan donor darah.
Sebelum
mendonorkan darah, saya diberikan 1 tablet kalsium terlebih dahulu untuk
dikonsumsi, baru memulai proses donor darah. Proses donor darah berjalan
seperti biasanya, yakni salah satu lengan saya ditusuk oleh jarum untuk
mengambil darah. Bedanya, banyak sensasi aneh yang dirasakan oleh tubuh saya,
yang biasanya tidak saya rasakan di donor darah reguler.
Dok : Pribadi
Saya merasakan
sensasi geli, seperti kesemutan di sekitar mulut dan wajah, sensasi tersebut
disebut sebagai reaksi sitrat. Ketika donor apheresis, zat kimia sitrat
ditambahkan ke darah untuk mencegah pembekuan darah. Lalu, perbedaan mendasar
donor darah reguler dengan donor darah plasma adalah, donor darah apheresis,
darah yang diambil dari tubuh kita akan melewati mesin khusus untuk dipisahkan
dan diambil bagian pentingnya saja, yaitu trombositnya saja. Sedangkan komponen
darah lainnya dikembalikan lagi ke dalam tubuh, saat itu juga.
Dok
: Pribadi
Proses donor
darah berlangsung sekitar 1 jam lebih. Reward dari donor darah apheresis pun
jauh lebih banyak dibandingkan donor darah reguler. Berbagai macam makanan dan
minuman seperti coklat, biskuit dan susu siap dibawa pulang ke rumah. Jika Anda
tertarik untuk donor darah apheresis, syarat yang diperlukan lebih ketat
dibandingkan donor darah reguler, yakni pendonor apheresis harus berusia
minimal 18 tahun dengan berat badan minimal 60 kg. Kadar Hemoglobin darah 12.5
– 17.0 gr/dl dan tekanan darah sistole berada antara 110–150 mmHg serta
diastole 70–90mmHg. Darah Anda pun harus melewati pemeriksaan laboratorium
terlebih dahulu untuk memastikan tubuh tidak terjangkit HIV/AIDS, hepatitis dan
penyakit lainnya.
Donor
apheresis lebih efektif daripada donor biasa. Donor darah apheresis diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan trombosit. Satu donor apheresis dapat menghasilkan 1-2
dosis platelet (trombosit), dimana 1 dosis setara dengan 6 kantong platelet.
Artinya, perbandingan kebutuhan adalah sekitar 1:6 orang. Biasanya diperlukan
untuk pasien kanker yang membutuhkan komponen-komponen tertentu saja, dalam hal
ini trombosit darah.
UDD PMI Kota
Yogyakarta selalu kekurangan kantung darah setiap harinya, karena permintaan
jumlah darah sangat banyak dari rumah sakit di seluruh Yogyakarta dan di luar
yogyakarta. Dengan donor darah apheresis, kita dapat sedikit mengurangi
kebutuhan kantung darah, karena perbandingannya adalah 1:6 orang. Nah, kapan
lagi menolong orang lain sekaligus menjaga kesehatan kita sendiri? Donor darah
secara rutin dapat menurunkan resiko kanker, sakit jantung, dan membakar kalori
tubuh. Jadi donor darah dapat membantu menjaga berat badan tetap ideal.
Kegiatan donor darah juga menjadi medical check up rutin bagi kesehatan Anda.
Para calon pendonor akan diperiksa terlebih dahulu secara menyeluruh mulai dari
pemeriksaan fisik hingga laboratorium untuk menyingkirkan kemungkinan memiliki
penyakit serius. Jika Anda lolos semua itu, selamat, Anda adalah orang yang
sehat. Syukuri karunia Tuhan tersebut dengan membagiakan karunia tersebut pada
orang-orang yang membutuhkan. Jadi, tunggu apalagi? Ayo donor darah, untuk kemanusiaan!
0 komentar:
Posting Komentar