PSIKOEDUKASI DENGAN TOPIK BULLYING DI PANTI ASUHAN AL-ISLAM BABARSARI
KESEHATAN MENTAL
Anggota
Kelompok Psikoedukasi:
1. Afni Ambar Sari
(22310410124)
2. Evan Prima Pohan
(23310420033)
3. Putri Arumsari (22310410074)
4. Syahrul Risqi (22310410077)
5. Wahyu Eko Sukman
(23310420012)
Apa itu bullying? Bullying
berasal dari bahasa inggris yang berarti intimidasi, bully merupakan gertak,
menggertak atau mengganggu. Olweus mengatakan bahwa bullying adalah perilaku
negatif yang mengakibatkan seseorang dalam keadaan tidak nyaman/ terluka dan
biasanya terjadi berulang-ulang yang ditandai dengan adanya ketidakseimbangan
kekuasaan antara pelaku dan korban. Menurut Morrison dalam penelitian despa
ayuni, Bullying adalah memukul, mendorong, mengancam, mengganggu teman,
mengatakan hal yang tidak baik, mengejek, menyentuh secara tidak sopan,
merampas, menghina penampilan seseorang.
Kasus
bullying memang mempunyai banyak bentuk, mulai dari bullying fisik dan psikis.
Hal ini dapat menimbulkan efek negatif terhadap perkembangan sosial emosional
anak. Perilaku bullying fisik adalah perilaku yang menunjukkan seseorang
melakukan kekerasan secara fisik terhadap korban, misal menjambak kepala
korban, menarik rambut korban secara tibatiba dan perilaku bullying psikis
adalah perilaku seseorang yang lebih mengarah kepada mengejek, mengolok-olok
dan sejenisnya, walaupun terlihat sederhana akan tetapi perlakuan ini dapat
menimbulkan gangguan pada sosial emosional bagi korban.
Sungguh
disayangkan jika hal tersebut terjadi kepada anak-anak yang usianya masih perlu
bimbingan perkembangan yang benar malah kurang perhatian dari orang tua dan
guru sehingga efek untuk anak menjadi negatif. Apabila terjadi secara terus
menerus, korban bullying selain mengalami gangguan fisik akibat tindakan
kekerasan fisik, juga akan mengalami gangguan mental seperti depresi (Hasan et
al., 2013).
Kesehatan
mental menurut seorang ahli kesehatan Merriam Webster, merupakan suatu keadaan
emosional dan psikologis yang baik, dimana individu dapat memanfaatkan
kemampuan kognisi dan emosi, berfungsi dalam komunitasnya, dan memenuhi
kebutuhan hidupnya sehari-hari. Inti dari kesehatan mental sendiri adalah lebih
pada keberadaan dan pemeliharaan mental yang sehat. Akan tetapi, dalam
praktiknya seringkali kita temui bahwa tidak sedikit praktisi di bidang
kesehatan mental lebih banyak menekankan perhatiannya pada gangguan mental
daripada mengupayakan usaha-usaha mempertahankan kesehatan mental itu sendiri.
Dampak
psikologis bullying memiliki hubungan dengan kesehatan mental seperti
meningkatkan tingkat depresi, meningkatkan tekanan psikologis, meningkatkan
kecemasan, meningkatkan permasalahan sosial seperti individu menjadi kesepian
dan tidak mau melakukan sosialisasi (Faizah and Amna, 2017; Dafiq et al.,
2020). Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) memberikan
definisi terkait kesehatan mental yaitu kondisi kesejaheraan seseorang dimana
seseorang mampu potensi diri, mampu mengatasi tekanan kehidupan yang normal,
mampu melakukan sesuatu secara produktif dan efektif serta mampu berkontribusi
pada komunitas. Kesehatan mental merujuk pada kemampuan individu melakukan
penyesuaian diri dan melakukan interaksi yang baik dengan lingkungan (Vidya,
2019).
Pada
hari Kamis tanggal 14 Desember 2023, Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Proklamasi 45 yaitu Afni Ambar Sari, Evan Prima Pohan, Putri Arumsari, Syahrul
Risqi, dan Wahyu Eko Sukman, melakukan psikoedukasi di Panti Asuhan Al Islam
Babarsari dengan Tema Bullying. Judul yang kami ambil yaitu "Bersama
Melawan Bullying untuk Kesehatan Mental Yang Bahagia". Alasan kami memilih
tema tersebut karena, zaman sekarang banyak terjadi pembullyan/perundungan oleh
siswa kepada siswa lainnya. Selain itu kami juga mencari informasi terkait
faktor-faktor mengapa hal itu bisa terjadi.
Pada saat penyuluhan, selain materi kami juga memberikan kesempatan kepada anak-anak Panti yang mau untuk bermain peran. Bermain peran yang dimaksud yaitu, anak-anak Panti diminta untuk bermain peran jika mereka menjadi pembully dan juga sebaliknya yaitu yang dibully. Tujuannya adalah supaya mereka mengetahui bahwasanya terdapat banyak sekali dampak dari perundungan/pembullyan, salah satunya adalah depresi. Selain bermain peran, kami juga memberikan ice breaking dan juga permainan lainnya yang sekiranya menarik perhatian mereka. Pada sesi akhir, kami juga memberikan sharing cerita dan juga sesi tanya jawab. Berikut point-point materi yang kita sampaikan kepada anak-anak Panti Asuhan :
Bullying
itu apa sih?
Bullying
adalah saat seseorang dengan sengaja berperilaku kasar atau jahat terhadap
orang lain berulang kali. Bisa lewat perkataan yang menyakitkan, kelakuan yang
membuat takut, atau cara lain yang membuat teman atau orang lain merasa buruk.
Tujuannya adalah untuk menyakiti perasaan orang lain atau membuat mereka merasa
tidak nyaman. Mengenal cyber bullying : Seperti ketika seseorang menggunakan
barang elektronik, seperti komputer atau handphone, untuk menyakiti atau
membuat seseorang merasa buruk secara online..Ini bisa termasuk mengirim pesan
yang jahat, membagikan foto atau video yang tidak baik, atau membuat akun palsu
untuk mengejek atau mengganggu orang lain. Cyberbullying sama seperti bullying
di dunia nyata, tetapi ini terjadi di internet. Faktor penyebab terjadinya
pembullyan antara lain:
1.
Perasaan Tidak Aman
Beberapa anak-anak, bisa
merasa tidak aman atau cemas. Bisa dikarenakan oleh lingkungan tempat
tinggalnya, orang-orang dewasa disekitar tempat tinggalnya dan banyak banget
alasan lain. Mereka mungkin mencoba menyakiti orang lain untuk merasa lebih
kuat atau lebih baik.
2.
Ingin Diterima Anak-Anak Lain
Kadang-kadang, anak-anak
yang melakukan bullying merasa ingin diterima oleh teman-teman mereka. Mereka
mungkin berpikir bahwa dengan menyakiti orang lain, mereka akan mendapatkan
perhatian atau menjadi terkenal.
3.
Ketidakpahaman Perasaan
Beberapa anak-anak
mungkin belum tau cara mengatasi perasaan mereka sendiri, jadi mereka mungkin
menggunakan perilaku kasar atau mengganggu orang lain sebagai cara untuk
mengeluarkan perasaan mereka.
4.
Mengikuti Teman Lain
Terkadang, anak-anak
bisa dipengaruhi oleh teman-teman mereka yang melakukan bullying. Mereka
mungkin ikut-ikutan melakukan hal yang buruk agar merasa termasuk dalam
kelompok.
5.
Perbedaan atau Ketidaksetaraan
Beberapa anak-anak
mungkin melakukan bullying karena merasa berbeda atau merasa tidak setara
dengan temannya. Ini bisa terjadi kalau mereka merasa cemburu atau tidak diakui
oleh teman-temannya.
6.
Apasih kesehatan mental itu?
Kesehatan mental adalah
saat pikiran dan perasaan kita merasa bahagia, aman, dan kuat. Ini seperti saat
kita tahu cara menghilangkan perasaan sedih atau marah, dan ketika kita bisa
bermain dan belajar dengan senang hati. Saat kita merasa dicintai oleh orang-
orang terdekat kita dan teman-teman kita, itu membantu kita merasa bahagia di
dalam hati kita. Jadi, kesehatan mental itu seperti kekuatan ajaib di dalam
diri kita yang membuat kita merasa baik dan siap menjelajahi dunia dengan
senyum. Supaya kita memiliki kekuatan untuk tersenyum, belajar, bermain dan
berkembang menjadi orang yang berhasil bersama teman- teman kita.
Daftar Pustaka
Dewi, K. S. (2012). Buku ajar kesehatan mental.
Munawarah, R. R.
D. (2022). Dampak Bullying Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia
Dini (Studi Kasus) Di Raudhatul Athfal Mawar Gayo. Bunayya: Jurnal Pendidikan
Anak, 8(2), 15-32.
Saputri, R. K.,
Pitaloka, R. I. K., Nadhiffa, P. A. N., & Wardani, K. K. (2023). EDUKASI
PENCEGAHAN BULLYING DAN KESEHATAN MENTAL BAGI REMAJA DESA SUKOWATI KECAMATAN
KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
UNSIQ, 10(1), 44-49.
0 komentar:
Posting Komentar