Observasi di pondok Pemulihan Sahabat
Anggota kelompok
1.
Endy Zhuans Saputra (22310410071)
2.
Juliani Mariati Larosa (22310410072)
3.
Tegar Chandra Surya Perdana (22310410028)
4.
Sillvi Yunia Anggraeni (22310410019)
5.
Zainal Derwotubun (22310410061)
6.
Yoni R. Tamim (22310410092)
Mata Kuliah: Psikologi Abnormal
Dosen Pengampu: FX. Wahyu Widiantoro S.psi.,MA
![]() |
Dokumentasi Bersama Staff |
Panti rehabilitasi ODGJ
adalah lembaga yang didedikasikan untuk memberikan perawatan, rehabilitasi, dan
dukungan bagi individu dengan gangguan jiwa. Tujuan utamanya adalah untuk
membantu pasien memulihkan kesehatan mental mereka, meningkatkan kualitas hidup,
dan mempersiapkan mereka untuk kembali berintegrasi ke dalam masyarakat dengan
mandiri sebisa mungkin. Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) merupakan istilah
yang digunakan untuk menggambarkan individu yang mengalami gangguan mental atau
gangguan jiwa yang cukup serius sehingga mempengaruhi keseharian mereka dalam
berfungsi secara optimal.
Panti rehabilitasi ODGJ
memainkan peran penting dalam sistem perawatan kesehatan mental dengan
menyediakan lingkungan yang aman dan mendukung untuk pemulihan pasien yang
membutuhkan. Melalui pendekatan holistik dan integratif, panti rehabilitasi
ODGJ membantu membangun kembali kehidupan pasien dengan penuh martabat dan
kualitas. Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) merupakan populasi yang sering kali
menghadapi stigmatisasi dan kurangnya pemahaman dari masyarakat umum.
Gangguan-gangguan ini meliputi skizofrenia, gangguan bipolar, depresi berat,
dan berbagai jenis kecemasan yang mempengaruhi perilaku, pikiran, dan emosi
individu (American Psychiatric Association, 2013).
Pondok pemulihan
sahabat merupakan Panti rehabilitasi kesehatan mental di Gamplong III,
kecamatan moyudan kabupaten sleman telah menunjukkan perkembangan yang
signifikan sejak berdirinya pada tahun 2014 di Sidomoyo. Fasilitas ini
mengalami beberapa tonggak penting dalam perjalanannya, termasuk menerima dana
pemerintah pada tahun 2016 dan meraih akreditasi B pada bulan April di tahun
yang sama. Sebuah langkah besar terjadi pada 22 Juni ketika panti berpindah ke
lokasi barunya, dengan masa transisi berlangsung dari Juli hingga September. Saat
awal berdirinya, panti ini menghadapi stigma sosial yang kuat dari masyarakat
sekitar. Beberapa pertanyaan dan kecemasan muncul terkait keberadaan panti
rehabilitasi ini. Namun, melalui program sosialisasi yang intensif, stigma
tersebut mulai berkurang dan masyarakat menjadi lebih terbuka dan mendukung
proses pemulihan pasien tanpa diskriminasi.
Meskipun menghadapi
tantangan dalam hal sumber daya manusia, panti ini tetap berkomitmen untuk
memberikan pelayanan terbaik. Salah satu kendala utama adalah kebutuhan akan
staf yang memiliki empati tinggi, mengingat sifat pekerjaan yang menuntut
kepekaan dalam merawat pasien dengan gangguan mental. Untuk mengatasi hal ini,
panti membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan praktik dan magang,
yang tidak hanya membantu dalam hal tenaga kerja tetapi juga memberikan
pengalaman berharga bagi calon profesional di bidang kesehatan mental.
Panti rehabilitasi ini
menjadi contoh nyata bagaimana fasilitas kesehatan mental dapat berkembang dan
beradaptasi dengan berbagai tantangan. Dari masalah pendanaan hingga stigma
sosial, panti ini telah menunjukkan resiliensi dan komitmen dalam memberikan
perawatan terbaik bagi pasiennya. Kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk
pemerintah, institusi kesehatan, dan masyarakat, menjadi kunci keberhasilan
dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Infrastruktur dan fasilitas
panti sudah memadai karena panti memiliki bangunan sendiri. Namun, dengan
jumlah pasien yang terus meningkat, panti tetap menghadapi tantangan dalam
mengakomodasi semua kebutuhan mereka secara optimal. Upaya terus dilakukan
untuk memperluas fasilitas dan memperbaiki infrastruktur guna meningkatkan
kualitas layanan yang diberikan.
Secara keseluruhan, Pondok
pemulihan sahabat ini, merupakan tempat yang berperan penting dalam menyediakan
perawatan dan rehabilitasi bagi individu dengan gangguan jiwa. Meskipun
menghadapi berbagai tantangan, panti ini terus berusaha untuk meningkatkan
pelayanan dan memastikan pasien mendapatkan perawatan yang terbaik sesuai
dengan kebutuhan mereka. Kesimpulannya, perkembangan panti rehabilitasi ini
mencerminkan perubahan positif dalam penanganan kesehatan mental. Meskipun
masih ada tantangan yang harus dihadapi, terutama dalam hal sumber daya manusia
dan pendanaan, langkah-langkah yang diambil menunjukkan arah yang menjanjikan
untuk masa depan perawatan kesehatan mental.
0 komentar:
Posting Komentar