PERBEDAAN CARA BERPIKIR KREATIF DAN
PERILAKU INOVATIF
PADA MAHASISWA SERTA KARAKTER MACGYVER
Ujian Akhir Semester
Psikologi Inovasi
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Oleh:
Risky Candra Heryana (21310410155)
Perbedaan cara
berpikir kreatif dan perilaku inovatif dapat dianalisis menggunakan skema
persepsi dari Paul A. Bell dan kawan-kawan, yang menyatakan bahwa persepsi
adalah dasar terbentuknya suatu perilaku. Persepsi ini terbentuk melalui
serangkaian proses yang melibatkan perhatian, interpretasi, dan penyimpanan
informasi. Dalam konteks ini, kita bisa melihat bagaimana persepsi mempengaruhi
kreativitas dan inovasi pada mahasiswa serta mengaitkannya dengan perilaku
inovatif karakter utama dalam film "MacGyver."
Mahasiswa yang
menghasilkan karya seadanya mungkin hanya memperhatikan tugas sebagai kewajiban
untuk mendapatkan nilai, tanpa melihat potensi kreativitas dan inovasi. Mereka
mungkin menafsirkan tugas sebagai beban tambahan dan merasa bahwa hasil
seadanya sudah cukup. Informasi yang disimpan cenderung bersifat mekanis,
berfokus pada langkah-langkah minimal yang diperlukan tanpa penambahan nilai
kreatif. Akibatnya, mereka menggunakan bahan dan ide standar tanpa eksplorasi
lebih lanjut, menghasilkan karya yang kurang inovatif dan menarik, serta
menunjukkan sikap minimalis dalam penyelesaian tugas.
Sebaliknya, mahasiswa yang menghasilkan karya menarik dan tidak terduga memberikan perhatian lebih pada detail dan kemungkinan inovasi dalam tugas. Mereka melihat tugas sebagai kesempatan untuk mengeksplorasi kreativitas dan menunjukkan kemampuan mereka. Tugas ditafsirkan sebagai peluang untuk mengembangkan keterampilan kreatif dan inovatif, dengan persepsi positif bahwa hasil yang baik akan memberikan manfaat lebih, baik dalam hal penilaian maupun pengembangan diri. Informasi yang disimpan lebih mendalam, termasuk ide-ide kreatif dari berbagai sumber, serta teknik dan metode inovatif yang bisa diterapkan. Perilaku mereka mencerminkan upaya menciptakan produk-produk yang unik dan menarik dengan bahan-bahan yang tidak biasa, menunjukkan tingkat ketelitian tinggi, serta menggunakan media sosial untuk mempromosikan karya mereka secara kreatif.
Karakter utama dalam film
"MacGyver," yang diperankan oleh Richard Dean Anderson, dikenal
karena kemampuannya dalam menyelesaikan berbagai masalah dengan menggunakan
kreativitas dan keterampilan teknis. MacGyver selalu menganalisis situasi dengan
cermat untuk memahami semua elemen yang ada, tidak hanya fokus pada masalah
utama tetapi juga pada faktor-faktor pendukung yang bisa dimanfaatkan. Dia
sering menggunakan benda-benda sehari-hari dengan cara yang tidak biasa untuk
menemukan solusi, seperti menggunakan klip kertas, permen karet, atau sepatu
untuk membuat alat improvisasi. MacGyver mengamati sekelilingnya dengan teliti
untuk menemukan bahan dan alat yang bisa digunakan, melihat potensi dalam
objek-objek yang tampak sepele, serta memiliki pengetahuan luas tentang
berbagai disiplin ilmu, termasuk kimia, fisika, dan teknik, yang
memungkinkannya memanfaatkan berbagai bahan secara inovatif.
Ketika solusi standar
tidak tersedia, MacGyver mampu menciptakan solusi baru yang inovatif. Dia tetap
tenang dan fokus dalam situasi penuh tekanan, yang membantunya berpikir jernih
dan menemukan solusi yang tepat. MacGyver tidak takut mengambil risiko dan
mencoba pendekatan baru, meskipun ada ketidakpastian tentang hasilnya. Meskipun
sering bekerja sendiri, dia juga mampu bekerja dengan baik dalam tim,
mengomunikasikan ide-idenya dengan jelas dan memanfaatkan kemampuan orang lain.
Dia terbuka terhadap ide-ide baru dan masukan dari orang lain, yang sering kali
membantu menemukan solusi lebih baik. MacGyver juga dikenal karena
preferensinya untuk solusi non-kekerasan, lebih memilih cara cerdas dan
inovatif untuk menyelesaikan masalah daripada menggunakan kekuatan fisik.
Perbedaan cara berpikir
kreatif dan perilaku inovatif pada mahasiswa serta karakter MacGyver
menunjukkan bahwa persepsi dan pendekatan terhadap masalah sangat mempengaruhi
hasil yang dicapai. Mahasiswa yang hanya menghasilkan karya seadanya cenderung
memiliki persepsi negatif atau minimalis terhadap tugas, sementara mahasiswa
yang menghasilkan karya menarik dan tidak terduga memiliki persepsi positif dan
melihat tugas sebagai peluang untuk berkreasi dan berinovasi. Demikian pula,
karakter MacGyver menunjukkan bahwa kreativitas, ketelitian, fleksibilitas,
keberanian, kerja sama, dan pendekatan non-kekerasan dapat membantu
menyelesaikan berbagai tantangan dengan cara inovatif. Persepsi ini
mempengaruhi cara mereka memproses informasi dan akhirnya menentukan perilaku
mereka dalam menyelesaikan tugas atau menghadapi situasi menantang.
Daftar Pustaka:
Bell,
P. A., Greene, T. C., Fisher, J. D., & Baum, A. (2001). Environmental
Psychology. Harcourt College Publishers.
Amabile,
T. M. (1996). Creativity in Context. Westview Press.
Roeper,
R. (2007). MacGyver: The Official Handbook. Penguin Books.
0 komentar:
Posting Komentar