FIELD STUDY: BELAJAR ABNORMALITAS DI PANTI
REHABILITASI PONDOK TETIRAH DZIKIR
MATA KULIAH PSIKOLOGI ABNORMALITAS
DOSEN PENGAMPU BAPAK FX. WAHYU WIDIANTORO, S.Psi., MA
AISYAH ZULAINA
22310410067
PSIKOLOGI SJ
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Dengan adanya tugas kelompok
di mata kuliah Abnormalitas ini saya memiliki kesempatan belajar langsung
mengenai abnormalitas, saya berkunjung ke Pondok Tetirah bersama dengan
teman-teman saya lain nya ada Kak Erina, Kak Bastian, Kak Rizal dan juga Kak
Dhika, namun pada artikel ini saya akan membahas dari apa yang saya dapatkan
dan sedikit berbeda dari artikel kelompok.
Panti Rehabilitasi Pondok
Tetirah Dzikir menjadi tujuan kelompok dalam tugas ini pada 28 Mei 2024 lalu, dimana
pondok rehabilitasi ini berlokasi di daerah Kuton, Tegaltirto, Berbah, Sleman,
D.I. Yogyakarta dan Bapak H. Muhammad Trihardana, S.S. selaku ketua dari Panti
Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir. Selama kunjungan berlansung, kami ditemani
oleh Mas Rizal selaku pegurus dari Pondok Rehabilitasi ini. Pondok Rehabilitasi
Tetirah Dzikir ini hampir seluruhnya diisi oleh laki-laki, baik santri maupun
pengurusnya. By the way, pasien atau
individu yang berada dalam gangguan di pondok ini disebut dengan Santri ya
guys…
Pondok Tetirah Dzikir ini
merupakan salah satu pusat rehabilitasi yang menerima individu dengan gangguan
jiwa atau ketergantungan zat adikitif. Di pondok rehabilitasi ini menggunakan
pendekatan holistic yang menggabungkan metode medis, psikologis, dan spiritual
dimana pondok rehabilitasi ini bertujuan untuk mendukung penyembuhan dan
pemulihan santri. Namun, sesuai dengan namanya pondok rehabilitasi ini sangat
lebih mengedepankan ajaran dan metode-metode keagamaan.
Lingkungan pondok rehabilitasi
yang asri dan tenang memberikan suasana yang kondusif bagi penyembuhan santri. Pondok
rehabilitasi ini berupaya menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung untuk
para santri agar dapat mendukung pemulihan dan berfungsinya mereka secara
optimal dalam kehidupan sehari-harinya. Dari kunjungan lalu, santri yang berada
di Pondok rehabilitasi ini sekitar kurang lebihnya ada 150 santri dimana 6
diantaranya memiliki ketergantungan pada zat-zat adiktif dan lainnya memiliki
gangguan pada kejiwaannya. Dari apa yang disampaikan oleh pengurus pondok
rehabilitasi, bahwa yang memiliki ketergantungan atau kecanduan zat adikitif
ini karena sering menggunakan obat-obat psikotropika, mulai yang bisa
didapatkan di warung-warung kecil hingga pada obat-obat terlarang seperti
shabu. Faktor lingkungan dan teman sebaya atau sepermainan pun turun menjadi
salah satu penyebab santri-santri tersebut kecanduan. Gangguan kejiwaan sendiri
merupakan suatu kondisi mental dimana mempengaruhi pikiran, perasaan, dan
perilaku seseorang. Gangguan jiwa juga merupakan kondisi yang kompleks dan
membutuhkan pendekatan yang holistic untuk perawatannya. Pondok rehabilitasi
Tetirah Dzikir ini juga memiliki kerjasama dengan rumah sakit yang ada di
sekitar, apabila diperlukannya penanganan yang lebih extra untuk santri dan
nanti dikembalikan lagi ke pondok. Pada pondok rehabilitasi ini juga memberikan
kegiatan-kegiatan yang positif dan terjadwal seperti adanya senam pagi atau
olahraga, gotong royong, memberikan pakan ternak, ronda malam, dan spiritual
atau keagamaan seperti mandi taubat, dzikir, dan mengaji.
Saat bekunjung kami
diperbolehkan untuk mendokumentasi sembari pengurus menjelaskan bangsal-bangsal
apa saja dan temapt-tempat seperti apa yang ada di pondok rehabilitasi ini.
Terdapat bangsal yang diisi oleh beberapa
santri, dimana ketika kami muncul reaksi mereka bermacam-macam, adapun bangsal
isolasi dimana biasanya digunakan untuk memberikan hukuman dan dipakai untuk santri
dengan keadaan tidak stabiil atau membahayakan sekitar. Selain itu, pondok
rehabilitasi ini memiliki tempat pemberdayaan seperti perkebunan, peternakan,
dan perikanan yang diurus dan jaga oleh pengurus dan juga santri.
Kunjungan kami di pondok
rehabilitasi Tetirah Dzikir ini menunjukan bahwa pedekatan holistic yang
menggabungkan aspek medis, psikologis, dan spiritual dapat memberikan dukungan
yang komprehensif bagi santri/pasien di pondok tersebut. Lingkungan yang
medukung, program perawatan yang terstruktur, dan dukungan dari kerjasama
dengan tenaga professional berkontribusi besar dalam membantu santri memulai
kembali kehidupan yang lebih sehat dan produktif. Panti Rehabilitasi Pondok
Tetirah Dzikir ini menjadi contoh bagaimana perawatan bagi santri-santri yang
menjadi pasien dapat dilakukan dengan pendekatan yang manusiawi dan berpusat
pada kebutuhan individu, memberikan harapan baru bagi mereka yang berjuan
dengan gangguan dan ketergantungan.
Lampiran :
0 komentar:
Posting Komentar