Sabtu, 13 Juli 2024

UAS PSIKOLOGI INOVASI - SACHUROH (21310410165)

 PSIKOLOGI INOVASI

UJIAN AKHIR SEMESTER - JULI 2024

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A




Sachuroh

21310410165

Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Salim (2002) menyatakan bahwa berpikir kreatif adalah kemampuan mencipta, sedamgkan menurut Campbell adalah suatu ide atau pemikiran manusia yang bersifat inovatif, berdaya guna, dan dapat dimengerti. Seseorang harus banyak bertanya, banyak belajar dan berdedikasi tinggi untuk memeperoleh kemampuan berpikir kreatif yang tinggi. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahawa kemampuan berpikir kreatif merupakan suatu kemampuan menciptakan sesuatu hal yang baru, atau kemampuan membuat sesuatu yang baru, atau kemampuan menciptakan seuatu yang baru dan mengkombinasikan sejumlah objek secara berbeda yang berasal dari pemikiran manusia yang  bersifat dapat dimengeti. Sedangkan Secara etimologis inovatif adalah usaha seseorang dengan mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi, berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginya dalam menghasilkan produk baru, baik bagi dirinya sendiri ataupun lingkungannya. Sedangkan menurut De Jong, dkk (2008) perilaku inovatif atau Innovative Work Behaviour (IWB) adalah perilaku individu yang bertujuan untuk mencapai tahap pengenalan atau berusaha mengenalkan ide-ide, proses, produk atau prosedur yang baru dan berguna di dalam pekerjaan, kelompok atau organisasi.

Persepsi merupakan sebuah tanggapan atau peneriman lansung dari suatu proses seseorang untuk mengetahui berbagai macam hal melalui pancainderanya. Persepsi pada sebuah ruang merupakan sebuah nilai rancangan yang berbeda dalam imajinasi seseorang yang kemudian diberikan kepada pengguna. Paul A Bell (1978) menjelaskan bahwa persepsi adalah proses menerima informasi dari lingkungan, suatu proses untuk mendapatkan informasi dari dan tentang lingkungan seseorang yang berfokus pada penerimaan pengalaman empiris, biasanya didahului dengan adanya stimulus, proses diterimanya rangsangan sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti  oleh individu yang bersangkutan ini diserbu perseps, proses ini digamabarkan melalui skema berikut;


Berdasarkan skema persepsi diatas dapat dijelaskan perbedan anatara cara berpikir kreatif dan perilaku  inovatif pada jenis  dua mahasiswa yang tidak dapat berpikir kreatif dan inovatif. Mahasiwa yang mengerjakan tugas psikologi invovasi tentang membuat karya secara asal mengumpulkan saja itu berasal dari lingkungan yang kurang mendukungnya, sehingga mahasiswa tersebut tidak dapat berpikir secara kreatif karena sudah terbiasa mengerjakan Sesuatu dengan seadanya tanpa perjuangan yang maksimal, dan hal ini dapat membuat mahasiswa tersebut terkena strees karena tidak mempuyai perilaku inovatif, dan jika tidak dapat mendapatkan inovasi maka adaptasi atau stress tersebut dapat berlanjut. Namun jika seorang mahasiswa mempuyai perilaku kreatif dan inovatif maka mahasiwa tersebut akan lancer dalam mengerjakan semua tugas yang diberiakan oleh dosenya.

Berpikir keratif dan mempunyai perilaku inovatif dapat membantu kita keluar dari kesulitan yang sedang dihadapi dan dapat mengubah keadaan serta membuat kita merasa senang,  contohnya dalam film macgyver ini. Sang tokoh utama mampu menyelesaikan masalah-madalah yang sedang dihadapinya denagan cara yang luar biasa. Perilaku yang luar biasa ini membuat kita bisa keluar dari masalah besar, namun perilaku yang mendukung inovasi ini juga di dasari dengan tersedaknya keadaan sehingga sang tokoh utama dapat berpikir inovatif. Perilaku selanjut yang membuat tokoh utama mempunyi perilaku yaitu karena lingkungan di sekitarnya menuntut ia  untuk dapat menyelesaikan masalah atau kesulitan yang sedang terjadi atau dihadapinya. Namun kadang mempunyai dan dapat berpikir inovatif seperti ini diragukan oleh lingkungan sekitar yang membuat sang tokoh menyakinkan orang lain bahwa hal tersebut bisa dan berhasil. Perilaku pantang penyerah yang dilakukan para tokoh juga membuat merasa dapat menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya dengan cara bekerja sama sehingga beban yang di pikul tidak terlalu berat. Para pemain juga yakin usaha yang sedang dijalaninya akan membuahkan hasil yang diharapkan dan diinginkan. Sang tokoh utama juga mempuyai  meikiran yang cedas dan mampu mencoba hal baru sehingga dapat menyelesaikan kesulitan yang sedang dihadapinya, dari film ini kita harus mempunyai pemikiran dang luas serta dapat berperilaku sesai keadaan agar dapat menyelesaiakan masalah yang sedang dihadapinya tersebut, dalam film ini juga mengajarkan untuk tidak menyerah dalam mengadapi kesulitan.

 

 

Daftar Pustaka

Patimah, A.S., Shinta, A. & Al-Adib, A. (2024). Persepsi terhadap lingkungan. Jurnal Psikologi. 20(1), Maret, 23-29.

https://ejournal.up45.ac.id/index.php/psikologi/article/view/1807

Sarwono, S. W. (1995). Psikologi lingkungan. Jakarta: Grasindo & Program Pascasarjana Prodi Psikologi UI

Ellys, M.M, Nur, S, Hendra, E.R. (2015). Kemampuan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari Tingkat kemampuan matematika pada siswa sekolah dasar. Jurnal pedagegia. 4, no.1

Muhammad I.D, Maya, A.N, Nirawati, K.N, (2024). Konsep arsitektur perilaku sebagai strategi desain pada nitiprayan art center dikampung seni. Jurnal imliah mahasiswa arsitektur. 7(2),  Maret, 732-741.




0 komentar:

Posting Komentar