Jumat, 21 Juli 2023

KEKUASAAN PRODUSER DAN KETERGANTUNGAN KONSUMEN "UJIAN AKHIR PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI DENGAN PENGAMPU ARUNDATI SHINTA"


 KEKUASAAN PRODUSER DAN KETERGANTUNGAN KONSUMEN

Juliani Mariati Larosa
22310410072
Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


            Sebagai produser, seseorang tidak hanya untuk memproduksi barang maupun jasa tetapi dia juga bisa merangkap sebagai marketer (pemasar). Dalam perekonomian modern, kekuasaan produser dan ketergantungan konsumen adalah dua aspek yang sangat penting. Produser memiliki kekuatan besar dalam mempengaruhi pasar dan perilaku konsumen, sementara konsumen cenderung menjadi tergantung pada produser untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Namun, terdapat beberapa masalah yang terkait dengan kekuasaan produser dan ketergantungan konsumen. Keahlian sebagai marketer adalah sebuah keunggulan karena begitu banyak orang yang membenci pekerjaan ini, dunia marketing merupakan salah satu pekerjaan yang dihindari oleh banyak orang alasannya karena sifatnya yang dinamis dan mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan yang dimaksud harus sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi tentu saja tidak boleh lepas dari tiga komponen yakni konsumen, kompetitor dan perusahaan. Namun keberhasilan marketing barang ataupun jasa dalam hal ini tidak lepas dari karakteristik sumber-sumber barang atau jasa yang dibuat oleh produser. Untuk itu produser harus memiliki keahlian atau kekuasaan dengan melihat kebutuhan konsumen sehingga pemasaran barang atau jasa bisa berjalan dengan baik. Konsumen menjadi tergantung pada produser ketika barang atau sumber-sumber yang di inginkan itu sesuai dengan keinginan dan harapan konsumen.

1)    3 Syarat konsumen Menjadi Tergantung pada Produser (Produser Berkuasa)

·      Penting/Importance

            Ketika produser memproduksi suatu barang atau jasa seharusnya hal yang perlu dilihat adalah seberapa penting barang atau jasa yang diproduksi itu untuk keperluan konsumen. Karena konsumen tidak akan mau membelinya ketika menganggap barang atau jasa yang produser produksi tidak penting. Hal ini menjadikan produser tidak berkuasa terhadap konsumen karena konsumen tidak bergantung pada produser.

·       Jumlah Produksi Yang Sedikit

            Dalam hal ini, produser harus memproduksi barang atau jasa yang dikira sangat dibutuhkan oleh konsumen karena jumlah atau produksinya yang sedikit. Karena ketika barang atau jasa diproduksi oleh banyak organisasi dengan jumlah yang banyak, maka Konsumen akan mudah mendapatkannya. Ini artinya produser tidak bisa berkuasa terhadap konsumen karena konsumen tidak hanya bergantung pada kita.

·       Produksi Barang Atau Jasa Yang Tidak Tergantikan

            Produser akan berkuasa terhadap konsumen karena konsumen bergantung pada produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh produser. Bila produser memproduksi barang-barang yang serupa dengan perusahaan atau organisasi lain, maka produser tidak bisa berkuasa terhadap konsumen karena barang/jasa yang diproduksi bisa digantikan oleh produksi organisasi lain.

2)    Permasalah

            Salah satu masalah utama adalah ketidakseimbangan kekuasaan antara produser dan konsumen. Produser sering kali memiliki pengaruh dominan dalam menentukan harga, kualitas, dan ketersediaan produk. Hal ini dapat mengarah pada praktik-praktik tidak adil seperti penentuan harga yang mahal, kualitas produk yang buruk, atau ketersediaan yang terbatas. Ketergantungan konsumen pada produser kemudian menyebabkan mereka sulit untuk melakukan perlawanan terhadap praktik-praktik tersebut.

            Masalah lainnya adalah adanya informasi yang tidak simetris antara produser dan konsumen. Produser memiliki akses ke informasi yang lebih lengkap tentang produk dan pasar, sedangkan konsumen seringkali kurang mendapatkan informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan yang tepat. Hal ini membuat konsumen lebih rentan terhadap praktik-praktik penipuan atau penjualan paksa yang dilakukan oleh produser.

3)    Solusi

            Solusi untuk masalah kekuasaan produser dan ketergantungan konsumen dapat melibatkan beberapa pendekatan. Pertama, perlu ada regulasi yang kuat dan efektif untuk melindungi konsumen dari praktik-praktik tidak adil produser. Regulasi ini harus mencakup larangan praktik monopoli, penentuan harga yang tidak adil, serta penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan. Dengan adanya regulasi yang memadai, konsumen akan memiliki perlindungan hukum dan peluang untuk membela hak-hak mereka.

            Selain itu, pendidikan konsumen juga berperan penting dalam mengatasi masalah ini. Pendidikan konsumen dapat memberdayakan konsumen dengan pengetahuan yang diperlukan untuk membuat keputusan yang bijak. Konsumen yang teredukasi akan lebih mampu melihat melampaui iklan dan promosi, membandingkan harga dan kualitas produk, serta mengenali praktik penipuan atau penjualan paksa. Oleh karena itu, pendidikan konsumen harus ditingkatkan dan dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat.

            Selanjutnya, meningkatkan persaingan dalam pasar juga dapat membantu mengurangi kekuasaan produser yang dominan. Dengan peningkatan jumlah produser dalam sebuah pasar dan adanya upaya untuk mempromosikan inovasi dan efisiensi, akan ada lebih banyak pilihan bagi konsumen dan kekuatan tawar-menawar yang lebih besar. Ini akan mendorong produser untuk memberikan harga yang lebih kompetitif, meningkatkan kualitas produk, dan memperbaiki pelayanan pelanggan.

            Penting juga untuk meningkatkan akses informasi bagi konsumen. Ini dapat dilakukan melalui penyediaan informasi yang jelas dan transparan mengenai produk, termasuk spesifikasi, harga, dan ulasan dari konsumen lain. Selain itu, pengembangan teknologi informasi dan platform e-commerce yang memungkinkan konsumen untuk membandingkan berbagai produk dan harga akan memudahkan mereka dalam membuat keputusan pembelian yang lebih baik.

            Dalam kesimpulannya, kekuasaan produser dan ketergantungan konsumen adalah dua aspek yang saling terkait dalam perekonomian modern. Namun, masalah kekuasaan produser dan ketergantungan konsumen dapat menyebabkan ketidakseimbangan dan kerugian bagi konsumen. Untuk mengatasinya, diperlukan regulasi yang kuat, pendidikan konsumen, peningkatan persaingan dalam pasar, serta akses informasi yang baik. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan konsumen dapat lebih cerdas dan terlindungi dalam bertransaksi dengan produser.

Daftar Pustaka

Amalia, J.R. (2022).  Analisis Perilaku Konsumtif Dan Daya Beli Konsumen Terhadap Belanja Online  Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam - JIEBI. 4(1), 1-16.

Subianto, T. (2007). Studi Tentang Perilaku Konsumen Beserta Implikasinya Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Ekonomi MODERNISASI . 3(3), Oktober 2007, 165-182.

Triandjojo, I. (2014). Power Relation: Gaya Bahasa Penggambaran Kekuasaan. 1(1), Mei 2014, 74-91. https://unaki.ac.id/ejournal/index.php/jurnal-culture/article/download/88/9

http://bisnisukm.com/5-kunci-sukses-menjadi-seorang-marketing.html


0 komentar:

Posting Komentar