Menundukan Konsumen Agar
Menjadi Ketergantungan
Essay Ujian Akhir
Semester
Psikologi Idunstri &
Organisasi
Tegar Chandra Surya
Perdana (22310410028)
Dosen Pengampu : Dr.,
Dra. Arundati Shinta, M.A
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Bagaimana cara kita
menundukan konsumen agar menjadi ketergantungan terhadap produk kita? Ada 3
syarat penting yaitu :
1.
Keterbatasan Sumber : Kita sebagai
produsen bisa memonopoli sumber daya atau teknologi yang dibutuhkan untuk
membuat produk kita sendiri, dengan sulitnya sumber daya atau teknologi yang
diperlukan untuk membuat produk maka pesaing kita atau competitor sulit untuk meniru produk kita. Kita akan memiliki
keunggulan yang signifikan dan konsumen akan menjadi tergantung pada kita untuk
memenuhi kebutuhan mereka.
2. Kualitas
Unggul : Tentu saja kualitas produk sangat penting dalam persaingan dengan competitor, dengan kita memiliki
kualitas produk yang lebih unggul
dibandingkan dengan pesaing lain maka kita akan memiliki keunggulan lebih dalam
menarik konsumen dan menciptakan ketergantungan terhadap produk kita.
3.
Keterikatan Konsumen : Cara terakhir yaitu
ketertarikan konsumen, kita sebagai produsen harus pandai-pandai dalam hal
menarik ketertarikan konsumen. Ketertarikan konsumen bisa terjadi melalui merek
yang kuat, pelayanan pelanggan yang superior, atau pengalaman yang unik. Jika
kita berhasil menciptakan keterikatan emosional atau psikologis dengan konsumen,
maka konsumen merasa terhubung secara emosional atau memiliki loyalitas terhadap
kita, dan mereka lebih cenderung memilih produk atau jasa dan menjadi
tergantung pada kita.
Apakah ada seorang
pemimpin yang ketergantungan kepada seorang produsen (karyawan atau mitra
bisnis)? Tentu saja ada pemimpin yang seperti itu. Ketika seorang pemimpin atau
atasan terlalu ketergantungan kepada seorang produsen (karyawan atau mitra
bisnis) dapat menciptakan berbagai masalah dalam lingkungan kerja dan
organisasi. Berikut adalah beberapa permasalahan yang mungkin timbul:
1. Kerentanan
pada Risiko: Ketika pemimpin selalu ketergantungan pada seorang karyawan
(produsen) yang memiliki pengetahuan atau keterampilan yang unik, akan rentan
menyebabkan sebuah masalah ketika karyawan (produsen) tersebut keluar dari
perusahan dan akan mengganggu kelancaran oprasional perusahaan.
2. Ketidakseimbangan
Beban Kerja: Ketika karyawan atau produsen selalu mendapatkan pekerjaan dari
pemimpinnya yang sudah ketergantungan kepada dia, akan mengakibatkan ketidakseimbangan
beban kerja. Hal ini dapat menyebabkan stress dan penurunan kinerja sang
karyawan atau produsen tersebut, yang akhirnya akan menyebabkan penurunan
kepada kualitas produk atau jasa yang dihasilkan.
3. Stagnasi
Pengembangan Tim: Ketika pemimpin selalu ketergantungan kepada seorang produsen
atau karyawan tentu saja akan menyebabkan anggota tim lainnya akan merasa tidak
memiliki kesempatan untuk berkembang, hal ini dapat menyebabkan frustrasi dan
kurangnya motivasi dalam tim.
Jika ada permasalahan
tentu saja ada sebuah solusi. Solusinya adalah menciptakan lingkungan yang
seimbang dan saling menguntungkan antara produser dan konsumen, serta antara
karyawan dan pimpinan. Untuk menghasilkan produk barang/jasa yang sesuai dengan
3 syarat tadi, Anda dapat mengimplementasikan langkah-langkah berikut:
1.
Investasi dalam Riset dan Pengembangan:
Kita dapat melakukan riset pasar dan teknologi untuk memahami kebutuhan
konsumen dan mencari inovasi yang dapat mengoptimalkan sumber daya dan
teknologi yang dimiliki. Hal ini dapat membantu kita membangun produk atau jasa
dengan keunggulan yang sulit ditiru oleh pesaing.
2.
Perhatikan Kualitas: Kita sebagai produsen
harus memastikan produk atau jasa memiliki kualitas yang unggul dan konsisten.
Pelanggan cenderung beralih ke merek atau produsen yang menyediakan produk berkualitas
tinggi. Selain itu, dan kita sebagai produsen harus selalu menerima dan
membalas umpan balik dari konsumen untuk terus meningkatkan kualitas produk
atau jasa.
3.
Bangun Keterikatan Emosional: Jika kita
ingin mengikatkan konsumen kita harus fokus pada pelayanan pelanggan yang baik
dan interaksi yang positif dengan konsumen. Kita juga harus membuat merek atau
identitas yang kuat yang mencerminkan nilai-nilai yang relevan dengan konsumen
kita. Cara ini dapat membantu menciptakan keterikatan emosional dan loyalitas
yang kuat dari konsumen.
Daftar Pustaka
Dirgantara, A. (2019, September 17). Hindari
Ketergantungan dengan Satu atau Dua Orang Saja, Leader Harus berperan Mendidik
SDM Lain Agar Kualitas Merata. Retrieved from Proxsisgroup:
https://proxsisgroup.com/hindari-ketergantungan-dengan-satu-atau-dua-orang-saja-leader-harus-berperan-mendidik-sdm-lain-agar-kualitas-merata/
Dwinda, A. (2020, November 5). Dampak Negatif Micro
Management bagi Perusahaan. Retrieved from Glints For Employers:
https://employers.glints.com/id-id/blog/dampak-negatif-micro-management-bagi-perusahaan/#Membuat_karyawan_sulit_berkembang
Taufik, A. (2022). The Role of Service and Product Quality on
Customer Loyalty. Journal of Consumer Sciences, 7(1), 68-82.
0 komentar:
Posting Komentar