NYUMBANG SEBAGAI TRADISI DI MASYARAKAT
“Ujian Akhir Psikologi Sosial”
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.
22310410029
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
1). Permasalahan yang timbul dari tradisi menyumbang yaitu Nyumbang Sebagai Beban Masyarakat Tradisi nyumbang yang berkembang di masyarakat merupakan suatu kewajiban sosial dan sebagai upaya untuk melestarikan budaya yang sudah turun temurun dalam masyarakat. Kegiatan nyumbang sudah menjadi kebiasaan dalam masyarakat dan menjadi kewajiban jika seseorang saat mendapatkan undagan atau saat mengadakan hajatan . Dengan menyebutnya sebagai kewajiban masyarakat rela melakukan apapun demi untuk menyumbang bahkan ketika ekonominya sedang lemah akan berusaha untuk berhutang ataupun menjual barangnya demi untuk menyumbang. Masyarakat akan mengalami kekerasan simbolik. Kekerasan simbolik merupakan suatu bentuk kekerasan yang secara paksa mendapat kepatuhan yang mengatur aktivitasnya yang tidak dirasakan sebagai paksaan dengan bersandar pada standar yang tertanam secara sosial dimasyarakat. Karena masyarakat masih sangat memikirkan perasaan orang lain jika mereka berbuat diluar adat dan budaya desa akan diasingkan atau dijauhi di lingkungan tersebut.
2). Jika saya tinggal di ligkungan tersebut dan mengalami masalah ekonomi sedangkan saya harus diwajibkan ikut serta menyumbang yang saya lakukan ialah benar- benar menghitung anggaran yang saya harus keluarkan harus seimbang dengan apa yang saya terima dahulu dari sumbangan warga sekitar/tetangga . Saya akan menyumbang dengan semampu perekonomian keluarga saya tanpa mengkesampingkan prinsip Resiprositas (perimbangan pertukaran ada dalam kehidupan sosial masyarakat)
3). Menurut saya IYA,dari perilaku menyumbang menunjukan perilaku bergotong- royong antar masyarakat yang akan mengadakan suatu hajatan sekaligus menunjukanan ketakukatan akan dampak dari perilaku tidak conform pada tetangga.Saya beralasan karena Nyumbang merupakan bentuk resiprositas yaitu pertukaran yang ada dalam kehidupan sosial masyarakat karena masyarakat akan berpikir dalam mengembalikan sumbangan ada beberapa hal yang dipertimbangkan seperti sumbangan terkait jumlah nominal uang juga mengikuti perkembangan nilai rupiah dan perkembangan jaman, Masyarakat juga akan melihat pas atau tidaknya dalam penyampaian sumbangan kepada seseorang yang memiliki hajatan serta Terdapat suatu gengsi dalam memberikan sumbangan di masyarakat terutama dalam proses resiprositas. Masyarakat berusaha memberikan lebih dari pada yang pernah diterimanya. Dari hal tersebut terdapat keinginan untuk menaikkan wibawa sosial melalui kegiatan nyumbang selain dari hal itu menyumbang dapat dikatakan sebagai nilai kerukunan karena dalam kegiatan nyumbang terdapat suatu rasa dan ikatan yang kuat yaitu kekeluargaan dan kekompakan dalam bentuk bantuan dari orang lain yang membawa masyarakat pada suatu keadaan yang rukun dan Menyumbang sebagai wujud solidaritas yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Solidaritas masyarakat diwujudkan dalam suatu kegiatan untuk membantu orang lain terutama yang mempunyai suatu hajatan. Namun menyumbang juga dapat berdampak hukuman sosial apabila warga berperilaku tidak conform pada tetangga.
4). Teori Belajar Sosial menurut Albert Bandura adalah teori belajar sosial atau kognitif sosial serta efikasi diri yang menenjukkan pentingnya proses mengamati dan meniru perilaku, sikap dan emosi orang lain berdasarkan teori tersebut saya akan tetap mengajari anak saya tentang konformitas terhadap perilaku menyumbang.Saya beranggapan perilaku menyumbang banyak hal positif yang dapat dijadikan pembelajaran seperti halnya anak dapat belajar tentang gotong-royong dalam meringankan beban seseorang.Dalam konteks ini yang akan melaksanankan suatu hajatan selain gotong-royong anak dapat belajar tentang kerukunan di lingkungan masyarakat dan kegiatan menyumbang dapat diartikan sebagai salah satu bentuk solidaritas warga.Selain itu kegiatan menyumbang merupakan adat tardisi turun temurun dari nenek moyang yang harus dijaga dan dilestarikan.
5). Menurut teori Niccolo Machiavelli tentang etika dalam ranah politik kegiatan atau tradisi menyumbang yang berkembang di masyarakat tidak bisa disangkut pautkan dalam ranah politik akan tetapi perkembangan zaman menuntut caleg memberikan sumbangan dengan maksud dan tujuan tertentu dalam rangka pemilu
Daftar Pustaka
file:///C:/Users/INFINIX%20X2/Downloads/544-Article%20Text-1066-1-10-20200717.pdf
https://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/societas/article/view/9144/8815
https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/equalita/article/view/10892/4579
http://eprints.binadarma.ac.id/8934/1/TUGAS%207%20COMBINE.pdf
0 komentar:
Posting Komentar