UJIAN AKHIR SEMESTER
PSIKOLOGI SOSIAL
Dosen Pengampu : Dr.,Dra. Arundati
Shinta MA
Tradisi Nyumbang Apakah Semangat
Solidaritas
Atau Kapitalisasi Nyumbang ?
Rosita
22310410108
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
2023
TRADISI
NYUMBANG APAKAH SEMANGAT SOLIDARITAS ATAU KAPITALISASI NYUMBANG ?
STUDI KASUS
Anda tinggal di suatu desa di
Yogyakarta, yang mana adat dan kebiasaan penduduknya sangat unik. Jumlah
penduduk desa tersebut adalah sekitar 120 keluarga. Ketika Anda mempunyai anak
maka sebagai tanda syukur adalah Anda harus menyumbang 120 kotak makanan untuk
tetangga Anda. Ketika salah satu anggota keluarga Anda meninggal dan harus
membuat upacara penghormatan bagi kerabat yang meninggal, maka Anda juga harus
menyumbang 120 kotak makanan untuk tetangga Anda. Ketika salah satu anak Anda
dikhitan (disunat) dan mengadakan syukuran, maka Anda harus mengirimkan 120
kotak makanan bagi tetangga. Kebiasaan-kebiasaan itu dilakukan oleh seluruh
penduduk desa tersebut. Artinya, Anda sebagai salah satu penduduk di desa itu,
maka Anda selain harus menyumbang, Anda juga akan sering menerima kotak makanan
dari tetangga Anda.
PERMASALAHAN
Tradisi nyumbang yang sudah turun
temurun dilakukan oleh masyarakat, dirasa masih menjadi beban ekonomi bagi
sebagian kalangan masyarakat.
PEMBAHASAN
Tradisi nyumbang dalam masyarakat desa merupakan wujud
kegiatan tolong menolong dan merupakan kegiatan yang sangat penting yang
menjadi ikatan sosial masyarakat desa dengan cara saling memberi dan tolong
menolong yang sudah dilakukan dari generasi ke generasi. Akan tetapi saling
memberi dan tolong menolong ini telah mengalami perubahan nilai dalam tradisi
Nyumbang yang dulunya bersifat sukarela, bergeser pada upaya pengumpulan materi
membawa dampak bergeser pula pada semangat gotong royong masyarakat. Sebab
untuk penyelenggaraan hajatan yang dulunya dilaksanakan secara gotong royong
kini mulai dari penyiapan tenda sampai catering diserahkan pada badan usaha.
Akibatnya pertama, masyarakat yang tidak memiliki uang tidak
lagi bisa "menyumbangkan" tenaga dan pikirannya dalam hajatan
tersebut.
Kedua, beban bagi masyarakat miskin. Akumulasi modal dalam
hajatan juga dirasakan memberatkan anggota masyarakat yang hidup digaris
kemiskinan. Jika dulu mereka bisa menyumbangkan "tenaga dan pikiran
(memasak)" dalam kegiatan "mrabot" (bekerja memasak selama
hajatan tanpa bayaran) namun ketika tradisi Nyumbang hanya dimaknai dengan
uang, maka tradisi ini justru membelenggu bagi sebagian masyarakat.
karena nyumbang merupakan hubungan timbal balik yang telah
berlangsung terus menerus dan diwariskan dari generasi ke generasi. maka sudah
menjadi kebiasaan dan juga merupakan tindakan afektif karena mengandung
berbagai unsur kebersamaan sebagai tetangga, kerabat, yang menyangkut etika
moral dalam kehidupan sosial masyarakat. walaupun dalam keadaan ekonomi yang terbatas.
Maka dari itu kegiatan nyumbang perlu di beri pengetahuan kepada anggota
keluarga lainnya, seperti anak, cucu, dan sebagainya.
Perilaku nyumbang dalam masyarakat tidak ada kaitannya
dengan seseorang tetangga atau kerabat yang ingin mendapatkan posisi tertentu
karena nyumbang merupakan bentuk kegiatan karena ada hajatan atau momen
tertentu seperti pernikahan, kelahiran, khitanan, kehamilan, maupun kematian.
SOLUSI
karena nyumbang merupakan wujud dari pada kepedulian sosial.
maka Yang jelas, apapun wujudnya dan berapapun nilainya kita
Nyumbang, yang terpenting adalah keikhlasan dan kerelaan, tanpa harus
terbebani. Nyumbang kecil tetapi ikhlas akan lebih baik dari pada Nyumbang
besar tapi tidak Ikhlas. Yang paling baik adalah Nyumbang besar dengan Ikhlas.
https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/equalita/article/view/10892/4579
https://news.detik.com/opini/d-1691027/makna-sosial-tradisi-nyumbang
https://www.kompasiana.com/rwidodo/552a27cff17e617b64d623c9/menengok-lebih-jauh-tradisi-nyumbang-masyarakat-jawa
0 komentar:
Posting Komentar