ESSAY PENGABDIAN MASYARAKAT
“MENJADI NARA SUMBER
DALAM EDUKASI STUNTING DI SATUAN PAUD”
DIANA WIDIASTUTI
NIM : 22310410034
Mata Kuliah : Psikologi
Sosial
Dosen Pengampu : Dr.
Dra. Arundanti Shinta, MA.
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Topik |
Edukasi Pencegahan Stunting di
Satuan PAUD |
Pelaksanaan Kegiatan |
11 Maret 2023 |
Latar Belakang |
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak
berusia dibawah lima tahun (balita) akibat kekurangan asupan gizi kronis dan
infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),
yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan. Stunting ditentukan oleh indeks antropometri
yang menggunakan data panjang badan berdasarkan umur (PB/U) untuk anak usia
dibawah 2 tahun dan menggunakan data tinggi badan berdasarkan umur (TB/U)
untuk anak usia 2 tahun ke atas. Berdasarkan
data WHO, suatu negara dikatakan mengalami masalah stunting bila jumlah
kasusnya berada di atas 20%. Sementara itu, berdasarkan data tahun 2018,
jumlah kasus stunting di Indonesia adalah
sebanyak 30,8%, atau tiga dari sepuluh anak Indonesia. Oleh karena itu,
stunting masih menjadi masalah yang harus segera ditangani. Postur
tubuh anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti genetik, hormonal, dan
asupan nutrisi. Oleh karena itu, ada anak yang berperawakan pendek karena
orang tuanya juga berpostur tubuh pendek. Akan
tetapi, stunting berbeda dengan perawakan pendek. Anak dengan stunting pasti
memiliki tubuh yang pendek, tetapi anak dengan perawakan pendek belum tentu mengalami
stunting. Penyebab
utama stunting adalah kadar gizi
buruk, kurang ASI dan MPASI, masalah kebersihan makanan dan air, lingkungan
tidak higienis, masalah pengasuhan, dan anak tidak mendapatkan ASI eksklusif. Gejala
yang menunjukkan anak mengalami stunting adalah:
Bila menderita penyakit kronis, anak dengan stunting bisa mengalami
sejumlah gejala berikut:
https://www.alodokter.com/stunting SPS Tunas Harapan V adalah salah satu
satuan PAUD di kelurahan Kricak, Kemantren Tegalrejo, Kota Yogyakarta, dimana
peserta didiknya adalah anak-anak usia 4 bulan hingga 4 tahun. Pengelola PAUD
tersebut merasa ada beberapa peserta didiknya yang stunting, namun orangtua
dan keluarga anak tersebut tidak tahu dan merasa bahwa anaknya normal-normal
saja. Dengan keterbatasan pengetahuan dan keahlian dari pengelola PAUD itu
sendiri, beliau meminta saya untuk memberikan edukasi tentang stunting
kepada orangtua/wali peserta didiknya dalam kegiatan parenting, mengingat
saya adalah salah satu tim pelatih diklat bagi pendidik PAUD dalam upaya
pencegahan stunting. |
Bentuk Pengabdian Masyarakat |
Menjadi nara sumber dalam
kegiatan pertemuan orangtua/wali peserta didik dengan tema “Anak Sehat Bebas
Stunting”
Dalam kegiatan tersebut, saya
menyampaikan pengertian stunting, bagaimana ciri-cirinya, apa penyebabnya,
apa akibatnya, dan apa yang harus dilakukan orangtua jika anaknya sudah
terlanjur stunting. Saya mengajak peserta untuk melakukan deteksi
anak-anaknya sendiri menggunakan aplikasi SiCenting, yaitu aplikasi untuk untuk
mendeteksi stunting yang telah dibuat oleh Sinta Fitriani, dosen STIKes
Respati. Aplikasi ini bisa diinstal dari playstore. Mengingat para peserta
yang terdiri dari orangtua peserta didik dan pendidik PAUD memiliki android
dan cenderung akan lebih tertarik jika mengutak atik ponselnya. Melalui
aplikasi tersebut, mereka bisa lebih mudah mengetahui bagaiman status gizi
anaknya. Dalam aplikasi tersebut juga terdapat media informasi stunting dan
informasi kebutuhan gizi anak yang mudah difahami oleh penggunanya. |
Permasalahan |
Setelah melakukan edukasi, wawancara,
dan tanya jawab, ditemukan beberapa permasalahan yang ada di SPS Tunas
Harapan V, antara lain : 1.
Orangtua
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan SPS Tunas Harapan V masih
sangat minim pengetahuannya tentang stunting. 2.
Ditemukan
3 peserta didik SPS Tunas Harapan V yang dicurigai mengalami masalah gizi. |
Solusi |
1.
Satuan
PAUD harus bekerja sama dengan Puskesmas dan Kelurahan untuk menambah kompetensi
PTK PAUD agar ‘melek’ stunting, minimal bisa melakukan deteksi awal. 2.
Ketiga
anak yang dicurigai stunting, bisa dilaporkan kepada Puskesmas dan
pemerintahan terdekat agar segera bisa ditindak lanjuti dengan pemantauan,
pemberian vitamin tambahan, dan penambahan asupan gizi bagi anak. |
0 komentar:
Posting Komentar