Tugas
Mata Kuliah Teknik Penyusunan Skripsi
Dosen
Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A
Astin
Lestari (20310410071)
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Judul
|
Kesepian
Pada Lanjut Usia: Studi Tentang Bentuk, Faktor Pencetus Dan Strategi Koping |
Sumber
|
Burns,
D. D. (1988). Mengapa kesepian.
Alih Bahasa oleh Anton Soetomo. Jakarta: Erlangga. |
Topik
|
Fakor munculnya kesepian pada ke 8 usia
lanjut yang diteliti adalah 1) kehilangan figur yang dapat memberikan
perhatian, 2) kehilangan integrasi sosial baik tidak adanya teman
berkomunikasi, maupun adanya keengganan untuk berkomunikasi, 3) ditinggal
oleh orang-orang yang dicintainya, seperti meninggal dunia, maupun bekerja
dalam waktu panjang sehingga usia lanjut sendirian dirumah. |
Tujuan
Penelitian |
1)
menggali bentuk kesepian yang dialami oleh lanjut usia, 2) mengidentifikasi faktorfaktor yang
menjadi pencetus adanya kesepian pada lanjut usia, 3)
menggali strategi koping yang digunakan oleh lanjut usia dalam mengatasi
kesepian. Lokasi penelitian di Purwokerto Timur, dan Purwokerto Selatan. |
Isi
|
Lanjut
usia yang mengalami kesepian yang merupakan masalah psikologis tersebut,
biasanya melakukan kegiatan-kegiatan baik yang melibatkan fisik, psikis
maupun hubungan sosial yang bertujuan untuk menghilangkan kesepiannya, atau
paling tidak dapat terkurangi dengan melakukan coping yang strategis. Kondisi
lanjut usia yang mengalami berbagai penurunan atau kemunduran baik fungsi
biologis maupun psikis dapat mempengaruhi mobilitas dan juga kontak sosial,
salah satunya adalah rasa kesepian (loneliness). Lansia yang mengalami
kesepian seringkali merasa jenuh dan bosan dengan hidupnya, sehingga dirinya
berharap agar kematian segera datang menjemputnya. Hal itu karena dirinya
tidak ingin menyusahkan keluarga dan orang-orang disekitarnya. Coping
adalah suatu proses yang digunakan oleh manusia dalam mencoba mengelola
perasaan karena terjadi ketidakcocokan antara berbagai tuntutan kemampuan
yang ada, yang selanjutnya dianggap sebagai situasi penyebab stress
(Sarafino,1998). Dengan demikian, coping bukanlah tindakan sesaat yang
dilakukan seseorang, namun hal itu adalah sesuatu yang terjadi dalam waktu
yang lama, dilakukan oleh suatu lingkungan dan individu yang saling
mempengaruhi. Coping dimaksudkan dapat mengubah kesepian sebagai sumber stress
menjadi sumber motivasi dalam menjalani masa tua. |
Metode
|
Penelitian
diselesaikan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus,
sebab sangat cocok dengan penelitian perilaku gesture, mimik, dan perilaku
informan penelitian saat wawancara dan kehidupannya. Analisis data
menggunakan model analisis interaktif dari Hubermans (Purwandari, 2005). |
Hasil |
Usia
lanjut (informan yang diteliti) berjumlah 8 orang, berjenis kelamin laki-laki
dan perempuan. Empat usia lanjut bermukim di Purwokerto Selatan dan 4 di Purwokerto
Timur. Usia merentang dari 50 tahun – 74 tahun. Untuk status perkawinan, dari
6 perempuan 5 diantaranya sudah janda, hanya 1 yang masih memiliki suami.
Sementara untuk pekerjaan, yang laki-laki keduanya pensiunan, dan yang
perempuan 3 pensiunan janda, dan 3 tidak bekerja artinya tidak memiliki
pendapatan yang diperoleh dari institusi tertentu. Dari kedelapan informan, 6
diantaranya memiliki anak kandung, 1 anak tiri, dan 1 anak angkat. Rata-rata
sudah tidak melakukan aktivitas ekonomi (bekerja), hanya 1 yang bekerja lagi
setelah pensiun. Temuan
penelitian menunjukkan bahwa kesepian dapat dirasakan oleh informan baik yang
laki-laki maupun perempuan. Kesepian yang dialaminya lebih banyak yang
kesepian emosional dan kesepian situasional. Hal itu sejalan dengan pendapat
Perlman dan Peplau (Santrock, 2006) yang mengatakan bahwa loneliness/kesepian
itu berkaitan dengan gender, sejarah attachment, self-esteem, keterampilan
sosial, dan kurangya waktu yang dihabiskan dengan keluarga. Senada dengan itu
Lake (1986), menyatakan bahwa kesepian timbul karena hilangnya kontak atau
komunikasi dengan orang lain terutama orang yang dicintai, juga tidak
terpenuhinya kebutuhan untuk berkomunikasi dengan orang lain karena berbagai
alasan. |
0 komentar:
Posting Komentar