Minggu, 14 Juli 2024

UAS PSIKOLOGI INOVASI - YOSY TRI APRIAN (21310410188)

 PSIKOLOGI INOVASI

ESSAI 8 UJIAN AKHIR SEMESTER- JULI 2024

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A.,


Yosy Tri Aprian

21310410188


PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

2024


1.   Jelaskan perbedaan cara berpikir kreatif dan perilaku inovatif pada dua jenis mahasiswa tersebut dengan menggunakan skema persepsi dari Paul A. Bell dan kawan-kawan (dalam Patimah et al., 2024; Sarwono, 1995)

Perbedaan cara berpikir kreatif dan perilaku inovatif pada dua jenis mahasiswa tersebut dapat dijelaskan dengan menggunakan skema persepsi dari Paul A. Bell dan kawan-kawan. Persepsi adalah proses di mana individu mengorganisir dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan mereka untuk memberikan makna kepada pengalaman mereka. Menurut teori persepsi ini, bagaimana seseorang memandang situasi akan sangat memengaruhi bagaimana mereka bertindak dalam situasi tersebut.

Skema Persepsi Paul A. Bell dan Kawan-kawan

Menurut skema persepsi dari Paul A. Bell dan kawan-kawan, proses persepsi terdiri dari beberapa tahapan:

  1. Stimulasi: Penerimaan rangsangan dari lingkungan.
  2. Organisasi: Pengelompokan dan pengaturan rangsangan menjadi pola yang bermakna.
  3. Interpretasi: Memberikan makna kepada pola yang telah diorganisasikan.
  4. Memori: Penyimpanan informasi yang sudah diinterpretasikan.
  5. Recall: Pemanggilan kembali informasi dari memori untuk digunakan dalam pengambilan keputusan atau tindakan.

Aplikasi Skema Persepsi pada Dua Jenis Mahasiswa

Mahasiswa yang Menghasilkan Karya Seadanya

  1. Stimulasi:
    • Mahasiswa ini mungkin menerima tugas membuat karya dari sampah sebagai beban tambahan atau kewajiban akademis yang harus diselesaikan tanpa banyak pertimbangan.
  2. Organisasi:
    • Rangsangan tersebut tidak diorganisir secara mendalam. Mereka mungkin hanya melihat tugas tersebut sebagai sesuatu yang harus segera diselesaikan.
  3. Interpretasi:
    • Mahasiswa ini mungkin menafsirkan tugas sebagai hal yang tidak terlalu penting atau sekedar formalitas.
  4. Memori:
    • Informasi mengenai pentingnya berpikir kreatif dan inovatif mungkin sudah ada di dalam memori mereka, namun tidak diterapkan atau diingat kembali dengan baik.
  5. Recall:
    • Ketika menghadapi tugas ini, mereka tidak memanggil kembali konsep-konsep kreatif dan inovatif yang sudah dipelajari sebelumnya.

Mahasiswa yang Menghasilkan Karya Menarik dan Tidak Terduga

  1. Stimulasi:
    • Mahasiswa ini menerima tugas sebagai kesempatan untuk mengeksplorasi kreativitas dan inovasi.
  2. Organisasi:
    • Rangsangan diorganisir secara lebih mendalam dengan mengidentifikasi berbagai cara dan pendekatan untuk memanfaatkan sampah menjadi produk yang bernilai.
  3. Interpretasi:
    • Tugas ini ditafsirkan sebagai peluang untuk menunjukkan kemampuan berpikir kreatif dan berperilaku inovatif.
  4. Memori:
    • Informasi dan konsep mengenai kreativitas dan inovasi tersimpan dengan baik dan sering diaktifkan.
  5. Recall:

Mahasiswa ini mampu memanggil kembali informasi, konsep, dan pengalaman mengenai kreativitas dan inovasi dengan mudah



Dari skema persepsi ini, kita bisa melihat bahwa perbedaan mendasar antara kedua jenis mahasiswa tersebut terletak pada bagaimana mereka menerima dan memproses rangsangan dari lingkungan. Mahasiswa yang menghasilkan karya seadanya cenderung melihat tugas sebagai beban atau kewajiban, sedangkan mahasiswa yang menghasilkan karya menarik melihat tugas sebagai peluang untuk berkreasi dan berinovasi. Persepsi mereka terhadap tugas ini mempengaruhi bagaimana mereka mengorganisir, menafsirkan, menyimpan, dan mengingat kembali informasi yang relevan, yang pada akhirnya mempengaruhi perilaku mereka dalam menyelesaikan tugas tersebut.

2. Jelaskan perilaku apa saja yang mendukung inovasi-inovasi sehingga tokoh utama tersebut mampu menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang menghadangnya

Film MacGyver, dengan pemeran utama Richard Dean Anderson, terkenal pada tahun 1980-an dan dikenang sebagai salah satu serial yang sangat mengedepankan kreativitas dan inovasi dalam menyelesaikan berbagai masalah. Karakter utama, Angus MacGyver, dikenal karena kemampuannya memanfaatkan berbagai benda di sekitarnya untuk menciptakan solusi inovatif terhadap situasi yang sulit dan berbahaya. Berikut adalah beberapa perilaku yang mendukung inovasi-inovasi MacGyver sehingga ia mampu menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang menghadangnya:

1. Pikiran Terbuka (Open-mindedness)

  • Deskripsi: MacGyver selalu terbuka terhadap berbagai kemungkinan dan pendekatan yang berbeda dalam menghadapi situasi. Ia tidak membatasi diri pada solusi konvensional dan selalu mempertimbangkan berbagai alternatif.

2. Berpikir Kritis dan Analitis (Critical and Analytical Thinking)

  • Deskripsi: MacGyver memiliki kemampuan berpikir kritis yang kuat, di mana ia menganalisis situasi dengan cepat dan menemukan solusi logis yang efektif.

3. Kreativitas (Creativity)

  • Deskripsi: Salah satu kekuatan utama MacGyver adalah kreativitasnya yang luar biasa. Ia mampu melihat fungsi baru dari objek-objek biasa yang mungkin tidak terpikirkan oleh orang lain.

4. Adaptabilitas (Adaptability)

  • Deskripsi: MacGyver sangat adaptif terhadap perubahan situasi dan kondisi. Ia cepat beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda dan menggunakan apa yang tersedia untuk keuntungannya.

5. Pengetahuan Teknis yang Luas (Broad Technical Knowledge)

  • Deskripsi: MacGyver memiliki pengetahuan luas tentang berbagai disiplin ilmu seperti fisika, kimia, teknik, dan biologi, yang digunakannya untuk menciptakan solusi yang tidak biasa.

6. Keberanian dan Kepercayaan Diri (Courage and Self-confidence)

  • Deskripsi: Keberanian dan kepercayaan diri MacGyver dalam menghadapi situasi berbahaya memainkan peran penting dalam keberhasilannya. Ia yakin dengan kemampuannya untuk menemukan solusi.

7. Ketekunan dan Determinasi (Perseverance and Determination)

  • Deskripsi: MacGyver menunjukkan ketekunan yang tinggi dan tidak mudah menyerah dalam situasi sulit. Ia terus mencari solusi meskipun menghadapi berbagai rintangan.

8. Kerja Sama dan Komunikasi (Collaboration and Communication)

  • Deskripsi: Meskipun sering bekerja sendiri, MacGyver juga mampu bekerja sama dengan orang lain dan mengkomunikasikan rencananya dengan jelas.

 

DAFTAR PUSTAKA

Nurhayati, E. (2018). Psikologi pendidikan inovatif (Vol. 2). Pustaka Pelajar.

Pramono, T., Asbari, M., Supriatna, H., Nugroho, Y. A., & Novitasari, D. (2021). Rahasia Inovasi Karyawan Wanita di Era Digital: Analisis Modal Psikologis dan Dukungan Kepemimpinan. Value: Jurnal Manajemen Dan Akuntansi16(2), 312-328.

Dewi, R. S. (2013). Pengaruh faktor modal psikologis, karakteristik entrepreneur, inovasi, manajemen sumber daya manusia, dan karakteristik UKM terhadap perkembangan usaha pedagang di pasar tradisional (studi kasus pada pedagang sembako dan snack di Pasar Peterongan). Jurnal Administrasi Bisnis2(1).

Helmy, I., & Pratama, M. P. (2018). Pengaruh proactive personality dan pemberdayaan psikologis terhadap perilaku inovatif melalui creative self efficacy. Probisnis11(2), 14-21.

Asbari, M., Purwanto, A., & Novitasari, D. (2022). Diskursus Relasi Pengaruh Modal Psikologis terhadap Inovasi Guru. Jurnal Pendidikan Transformatif1(1), 13-20.




0 komentar:

Posting Komentar