PSIKOLOGI INOVASI
ESSAI 8 UJIAN AKHIR
SEMESTER- JULI 2024
Dosen
Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A.,
Yosy
Tri Aprian
21310410188
PROGRAM
STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
2024
1.
Jelaskan perbedaan cara berpikir kreatif dan perilaku
inovatif pada dua jenis mahasiswa tersebut dengan menggunakan skema persepsi
dari Paul A. Bell dan kawan-kawan (dalam Patimah et al., 2024; Sarwono, 1995)
Perbedaan cara berpikir kreatif dan
perilaku inovatif pada dua jenis mahasiswa tersebut dapat dijelaskan dengan
menggunakan skema persepsi dari Paul A. Bell dan kawan-kawan. Persepsi adalah
proses di mana individu mengorganisir dan menafsirkan rangsangan dari
lingkungan mereka untuk memberikan makna kepada pengalaman mereka. Menurut
teori persepsi ini, bagaimana seseorang memandang situasi akan sangat
memengaruhi bagaimana mereka bertindak dalam situasi tersebut.
Skema Persepsi Paul A. Bell dan
Kawan-kawan
Menurut skema persepsi dari Paul A. Bell
dan kawan-kawan, proses persepsi terdiri dari beberapa tahapan:
- Stimulasi: Penerimaan rangsangan dari
lingkungan.
- Organisasi: Pengelompokan dan pengaturan
rangsangan menjadi pola yang bermakna.
- Interpretasi: Memberikan makna kepada pola
yang telah diorganisasikan.
- Memori: Penyimpanan informasi yang
sudah diinterpretasikan.
- Recall: Pemanggilan kembali informasi
dari memori untuk digunakan dalam pengambilan keputusan atau tindakan.
Aplikasi Skema Persepsi pada Dua Jenis
Mahasiswa
Mahasiswa yang Menghasilkan Karya Seadanya
- Stimulasi:
- Mahasiswa
ini mungkin menerima tugas membuat karya dari sampah sebagai beban
tambahan atau kewajiban akademis yang harus diselesaikan tanpa banyak
pertimbangan.
- Organisasi:
- Rangsangan
tersebut tidak diorganisir secara mendalam. Mereka mungkin hanya melihat
tugas tersebut sebagai sesuatu yang harus segera diselesaikan.
- Interpretasi:
- Mahasiswa
ini mungkin menafsirkan tugas sebagai hal yang tidak terlalu penting atau
sekedar formalitas.
- Memori:
- Informasi
mengenai pentingnya berpikir kreatif dan inovatif mungkin sudah ada di
dalam memori mereka, namun tidak diterapkan atau diingat kembali dengan
baik.
- Recall:
- Ketika
menghadapi tugas ini, mereka tidak memanggil kembali konsep-konsep
kreatif dan inovatif yang sudah dipelajari sebelumnya.
Mahasiswa yang Menghasilkan Karya Menarik
dan Tidak Terduga
- Stimulasi:
- Mahasiswa
ini menerima tugas sebagai kesempatan untuk mengeksplorasi kreativitas
dan inovasi.
- Organisasi:
- Rangsangan
diorganisir secara lebih mendalam dengan mengidentifikasi berbagai cara
dan pendekatan untuk memanfaatkan sampah menjadi produk yang bernilai.
- Interpretasi:
- Tugas
ini ditafsirkan sebagai peluang untuk menunjukkan kemampuan berpikir
kreatif dan berperilaku inovatif.
- Memori:
- Informasi
dan konsep mengenai kreativitas dan inovasi tersimpan dengan baik dan
sering diaktifkan.
- Recall:
Dari skema persepsi ini, kita bisa melihat
bahwa perbedaan mendasar antara kedua jenis mahasiswa tersebut terletak pada
bagaimana mereka menerima dan memproses rangsangan dari lingkungan. Mahasiswa
yang menghasilkan karya seadanya cenderung melihat tugas sebagai beban atau
kewajiban, sedangkan mahasiswa yang menghasilkan karya menarik melihat tugas
sebagai peluang untuk berkreasi dan berinovasi. Persepsi mereka terhadap tugas
ini mempengaruhi bagaimana mereka mengorganisir, menafsirkan, menyimpan, dan
mengingat kembali informasi yang relevan, yang pada akhirnya mempengaruhi
perilaku mereka dalam menyelesaikan tugas tersebut.
2. Jelaskan perilaku
apa saja yang mendukung inovasi-inovasi sehingga tokoh utama tersebut mampu
menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang menghadangnya
Film MacGyver, dengan pemeran utama
Richard Dean Anderson, terkenal pada tahun 1980-an dan dikenang sebagai salah
satu serial yang sangat mengedepankan kreativitas dan inovasi dalam
menyelesaikan berbagai masalah. Karakter utama, Angus MacGyver, dikenal karena
kemampuannya memanfaatkan berbagai benda di sekitarnya untuk menciptakan solusi
inovatif terhadap situasi yang sulit dan berbahaya. Berikut adalah beberapa
perilaku yang mendukung inovasi-inovasi MacGyver sehingga ia mampu
menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang menghadangnya:
1. Pikiran Terbuka (Open-mindedness)
- Deskripsi: MacGyver selalu terbuka
terhadap berbagai kemungkinan dan pendekatan yang berbeda dalam menghadapi
situasi. Ia tidak membatasi diri pada solusi konvensional dan selalu
mempertimbangkan berbagai alternatif.
2. Berpikir Kritis dan Analitis (Critical
and Analytical Thinking)
- Deskripsi: MacGyver memiliki kemampuan
berpikir kritis yang kuat, di mana ia menganalisis situasi dengan cepat
dan menemukan solusi logis yang efektif.
3. Kreativitas (Creativity)
- Deskripsi: Salah satu kekuatan utama
MacGyver adalah kreativitasnya yang luar biasa. Ia mampu melihat fungsi
baru dari objek-objek biasa yang mungkin tidak terpikirkan oleh orang
lain.
4. Adaptabilitas (Adaptability)
- Deskripsi: MacGyver sangat adaptif
terhadap perubahan situasi dan kondisi. Ia cepat beradaptasi dengan
lingkungan yang berbeda dan menggunakan apa yang tersedia untuk
keuntungannya.
5. Pengetahuan Teknis yang Luas (Broad
Technical Knowledge)
- Deskripsi: MacGyver memiliki pengetahuan
luas tentang berbagai disiplin ilmu seperti fisika, kimia, teknik, dan
biologi, yang digunakannya untuk menciptakan solusi yang tidak biasa.
6. Keberanian dan Kepercayaan Diri
(Courage and Self-confidence)
- Deskripsi: Keberanian dan kepercayaan
diri MacGyver dalam menghadapi situasi berbahaya memainkan peran penting
dalam keberhasilannya. Ia yakin dengan kemampuannya untuk menemukan
solusi.
7. Ketekunan dan Determinasi (Perseverance
and Determination)
- Deskripsi: MacGyver menunjukkan ketekunan
yang tinggi dan tidak mudah menyerah dalam situasi sulit. Ia terus mencari
solusi meskipun menghadapi berbagai rintangan.
8. Kerja Sama dan Komunikasi
(Collaboration and Communication)
- Deskripsi: Meskipun sering bekerja
sendiri, MacGyver juga mampu bekerja sama dengan orang lain dan mengkomunikasikan
rencananya dengan jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati, E.
(2018). Psikologi pendidikan inovatif (Vol. 2). Pustaka
Pelajar.
Pramono, T.,
Asbari, M., Supriatna, H., Nugroho, Y. A., & Novitasari, D. (2021). Rahasia
Inovasi Karyawan Wanita di Era Digital: Analisis Modal Psikologis dan Dukungan
Kepemimpinan. Value: Jurnal Manajemen Dan Akuntansi, 16(2),
312-328.
Dewi, R. S.
(2013). Pengaruh faktor modal psikologis, karakteristik entrepreneur, inovasi,
manajemen sumber daya manusia, dan karakteristik UKM terhadap perkembangan
usaha pedagang di pasar tradisional (studi kasus pada pedagang sembako dan
snack di Pasar Peterongan). Jurnal Administrasi Bisnis, 2(1).
Helmy, I., &
Pratama, M. P. (2018). Pengaruh proactive personality dan pemberdayaan psikologis
terhadap perilaku inovatif melalui creative self efficacy. Probisnis, 11(2),
14-21.
Asbari, M.,
Purwanto, A., & Novitasari, D. (2022). Diskursus Relasi Pengaruh Modal
Psikologis terhadap Inovasi Guru. Jurnal Pendidikan Transformatif, 1(1),
13-20.
0 komentar:
Posting Komentar