Jumat, 12 Juli 2024

ESSAY PRESTASI PSIKOLOGI INOVASI: CELYN INTANG AULIA (21310410169)

 

Mengajarkan Mengaji Anak-Anak  

Psikologi Inovasi Essay Prestasi Kegiatan Pelayanan Masyarakat

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA

 



 

Celyn Intang Aulia

21310410169

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

Belajar mengajar merupakan bekal untuk kita sebagai mahasiswa terutama mahasiswa. Dalam proses ini, kita dapat belajar bagaimana menjadi seorang guru yang baik. Untuk bisa membaca al-quran dengan benar dan tartil maka kita harus belajar mengaji terlebih dahulu. Ada beberapa tahapan mulai dari mengenal huruf hijaizah, fathah, kasrah, dhommah, dan lain lain. Kemudian terdapat metode belajarnya yaitu dari iqro 1-6 yang kemudian nanti jika sudah lancar dalam melafadzkannya akan lanjut ke tahap al-quran. Belajar mengaji itu menyenangkan, sama halnya dengan sekolah. Tidak hanya pendidikan sekolah saja yang penting, pendidikan Alquran pun juga sangat penting. Selain mempunyai banyak teman, kita juga bisa mengetahui banyak hal, mulai dari hurufnya, cara menulis dan membacanya.

            Sebagai tindak lanjut dalam proses pembelajaran psikologi inovasi saya memilih untuk kegiatan pelayanan masyarakat yang mempunyai manfaat bagi orang banyak. Sejak bulan april kemarin, setiap selasa sore dan jumat sore saya mengajarkan mengaji ke anak-anak di sekitar rumah. Saya tidak sendirian, ada teman-teman rumah saya yang juga membantu. Kami berkumpul di rumah pukul 16.00 WIB. Diawali dengan berdoa dan bershalawat bersama sebelum memulai mengaji sembari menunggu murid lain yang belum datang. Apabila sudah berkumpul, barulah memulai mengajari mengaji. Belajar mengaji itu harus rajin, tekun dan terus berlatih atau mengulang-ulang bacaan al-quran karena kita nantinya akan terbiasa dan menjadikan bacaan kita menjadi fasih dan pelafadzkannya sesuai dengan tajwid. Terdapat dua kelas yaitu kelas iqro 1-6 dan kelas al-quran.



            Konsep dari belajar ngaji sendiri ini tidak hanya belajar membaca atau menulis huruf arab saja. Akan tetapi ada kegiatan lain seperti membuat kaligrafi. Sehingga bisa mengasah kemampuan dan kreatifitas murid. Terkadang juga praktek sholat bersama agar kita tidak terlalu jenuh dalam belajar mengaji. Jadi tidak melulu belajar mengaji itu membaca atau menulis huruf arab, tapi kita juga ada kegiatan lain seperti yang telah disebutkan tadi. Dengan membuat kaligrafi tersebut kita bisa mengasah kemampuan kita dalam hal seni. Maka dari itu, semua murid senang dan berlomba lomba membuat kaligrafi yang terbaik menurutnya.

            Pada akhir pembelajaran mengaji terdapat hafalan surat-surat pendek. Seluruh murid membacakan secara serentak dan bersama-sama. Saya melihat dari para murid mereka sangat semangat dan antusias sekali dalam belajar mengaji seakan-akan tiada kata menyerah di dalam kamus mereka. Belajar berakhir pada pukul 18.00 WIB. Sebelum pulang kami solat magrib berjamaah.

            Saya sudah mengajar selama dua bulan secara berturut-turut. Saya merasakan bahwa banyak perubahan pada diri sendiri, saya merasa lebih rajin, lebih semangat dalam menjalani hari, terdapat suatu kebanggaan tersendiri menjadi guru mengaji bagi mereka. Besar harap saya terhadap anak-anak ini agar menjadi generasi yang unggul yang mengedepankan akhlak dan akidah islam yang sudah tertanam sejak dini.

 

0 komentar:

Posting Komentar