Mengajarkan Mengaji Anak-Anak
Psikologi Inovasi Essay Prestasi Kegiatan Pelayanan
Masyarakat
Dosen
Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Celyn Intang Aulia
21310410169
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Belajar mengajar merupakan bekal untuk kita
sebagai mahasiswa terutama mahasiswa. Dalam proses ini, kita dapat belajar
bagaimana menjadi seorang guru yang baik. Untuk
bisa membaca al-quran dengan benar dan tartil maka kita harus belajar mengaji
terlebih dahulu. Ada beberapa tahapan mulai dari mengenal huruf hijaizah,
fathah, kasrah, dhommah, dan lain lain. Kemudian terdapat metode belajarnya
yaitu dari iqro 1-6 yang kemudian nanti jika sudah lancar dalam melafadzkannya
akan lanjut ke tahap al-quran. Belajar mengaji itu menyenangkan, sama halnya
dengan sekolah. Tidak hanya pendidikan sekolah saja yang penting, pendidikan
Alquran pun juga sangat penting. Selain mempunyai banyak teman, kita juga bisa
mengetahui banyak hal, mulai dari hurufnya, cara menulis dan membacanya.
Sebagai tindak lanjut dalam proses
pembelajaran psikologi inovasi saya memilih untuk kegiatan pelayanan masyarakat
yang mempunyai manfaat bagi orang banyak. Sejak bulan april kemarin, setiap
selasa sore dan jumat sore saya mengajarkan mengaji ke anak-anak di sekitar
rumah. Saya tidak sendirian, ada teman-teman rumah saya yang juga membantu. Kami
berkumpul di rumah pukul 16.00 WIB. Diawali dengan berdoa dan bershalawat
bersama sebelum memulai mengaji sembari menunggu murid lain yang belum datang.
Apabila sudah berkumpul, barulah memulai mengajari mengaji. Belajar mengaji itu
harus rajin, tekun dan terus berlatih atau mengulang-ulang bacaan al-quran
karena kita nantinya akan terbiasa dan menjadikan bacaan kita menjadi fasih dan
pelafadzkannya sesuai dengan tajwid. Terdapat dua kelas yaitu kelas iqro 1-6
dan kelas al-quran.
Konsep dari belajar ngaji sendiri
ini tidak hanya belajar membaca atau menulis huruf arab saja. Akan tetapi ada
kegiatan lain seperti membuat kaligrafi. Sehingga bisa mengasah kemampuan dan
kreatifitas murid. Terkadang juga praktek sholat bersama agar kita tidak
terlalu jenuh dalam belajar mengaji. Jadi tidak melulu belajar mengaji itu
membaca atau menulis huruf arab, tapi kita juga ada kegiatan lain seperti yang
telah disebutkan tadi. Dengan membuat kaligrafi tersebut kita bisa mengasah
kemampuan kita dalam hal seni. Maka dari itu, semua murid senang dan berlomba
lomba membuat kaligrafi yang terbaik menurutnya.
Pada akhir pembelajaran mengaji
terdapat hafalan surat-surat pendek. Seluruh murid membacakan secara serentak
dan bersama-sama. Saya melihat dari
para murid mereka sangat semangat dan antusias sekali dalam belajar mengaji
seakan-akan tiada kata menyerah di dalam kamus mereka. Belajar berakhir pada
pukul 18.00 WIB. Sebelum pulang kami solat magrib berjamaah.
Saya
sudah mengajar selama dua bulan secara berturut-turut. Saya merasakan bahwa
banyak perubahan pada diri sendiri, saya merasa lebih rajin, lebih semangat
dalam menjalani hari, terdapat suatu kebanggaan tersendiri menjadi guru mengaji
bagi mereka. Besar harap saya terhadap anak-anak ini agar menjadi generasi yang
unggul yang mengedepankan akhlak dan akidah islam yang sudah tertanam sejak
dini.
0 komentar:
Posting Komentar